Kriogenik: Teknologi Suhu Dingin dan Harapan Manusia untuk Abadi

waktu baca 3 menit
Kamis, 3 Okt 2024 11:01 0 112 Patricia Pawestri

SAINS | TD – Ide tentang keabadian telah sejak lama menginspirasi para ilmuwan untuk mengembangkan pengetahuan. Melalui teknologi yang disebut kriogenik, percobaan pembekuan jasad dengan nitrogen cair yang mempunyai suhu sangat rendah dimulai pada tahun 1940.

Metode kriogenik ditemukan oleh Jean Rostand, ahli biologi Perancis. Saat itu, ia bermaksud mempelajari perubahan dalam materi yang disimpan dalam suhu sangat rendah.

Penelitian tersebut terus berkembang. Dan, pada 1967, Profesor James Bedford merelakan tubuhnya menjadi percobaan jasad yang disimpan dengan teknologi sederhana kriogenik pada perusahaan Alcor Life Extension Foundation di Arizona, Amerika Serikat.

Namun, percobaan tersebut gagal. Tahun 1991, jasad Bedford dikeluarkan dan menampilkan perubahan warna kulit serta keluarnya darah beku dari dalam mulut dan hidungnya.

Sebelum tahun tersebut, tepatnya pada 1980, perusahaan teknologi krionik berusaha membekukan kepala manusia (melalui neurocryopreservation) dengan tujuan pengembangan teknologi transplantasi otak. Para ilmuwan memprediksi transplantasi otak dapat dilakukan dengan bantuan mesin atau dengan pengunggahan komputer suatu saat nanti.

Keberhasilan krionik terjadi pada tahun 1999, ketika sebuah sel telur yang telah dibekukan dapat di-‘bangun’-kan kembali dan berhasil dilahirkan sebagai seorang bayi.

Namun, perhatian tentang kemampuan teknologi krionik kembali dipertanyakan pada tahun 2015, ketika cacing mikroskopis ternyata dapat bertahan dari proses pembekuan kriogenik.

Hingga kini, terdapat 300 manusia yang dibekukan dengan metode kriogenik. Di antara mereka ada ilmuwan matematika bernama Thomas K Donaldson yang menyatakan bahwa otak manusia masih berfungsi bahkan setelah kematian. Pembekuan dirinya bertujuan agar suatu saat nanti ada teknologi mumpuni yang mampu mengakses otaknya untuk ilmu pengetahuan.

Selain itu ada Fereidoun M Esfandiary, yang dibekukan dengan identitas FM-2030. Ia melakukan preservasi kriogenik untuk dibangunkan pada saat teknologi sudah siap untuk melakukan penggantian organ tubuhnya, terutama pankreas miliknya yang telah terkena kanker dan menyebabkannya meninggal pada tahun 2000.

Pro-kontra dalam Kriogenik

Teknologi kriogenik bukan tanpa penolakan. Salah satu kontroversi yang timbul adalah ketika Dora Kent, ibu dari seorang direktur Alcor Life Extension, yang masih hidup dibekukan pada tahun 1987. Hal ini disebut oleh sebagian pihak sebagai pembunuhan dan dapat dikenai sanksi hukum.

Pro-kontra sekitar pengembangan teknologi kriogenik juga menyangkut ketakutan akan tersebarnya virus yang dibawa oleh jasad yang dibekukan. Terdapat gambaran jika orang yang dibekukan dapat dibangunkan kembali ada masa yang berbeda, pasti akan mengalami krisis jati diri, trauma krionik, dan berbagai tantangan lainnya yang secara alami timbul karena masa yang berbeda.

Meskipun demikian, masih terdapat banyak harapan jika kriogenik berhasil disempurnakan. Misalnya, teknologi kriogenik, yang berpadu dengan nanoteknologi, menjadi harapan para ilmuwan untuk membangkitkan jasad yang telah beku atau mati dengan keadaan seperti semula, untuk tujuan kesehatan, atau bahkan dapat mempunyai kehidupan yang lebih baik. Sedangkan kerusakan sel-sel pada jasad dapat diperbaiki dengan nanoteknologi. Teknologi mikroskopis ini juga diharapkan dapat menghentikan penuaan dan penyakit pada manusia. (Pat)

LAINNYA