KOTA TANGERANG | TD — Pemerintah Kota Tangerang mempersiapkan enam Rumah Isolasi Terkonfirmasi (RIT) untuk menampung pasien Covid-19 yang saat ini jumlahnya kembali meningkat. “Enam RIT ini akan dibuka secara bertahap,” kata Kepala Dinas Kesehatan dokter Dini Anggraeni, Rabu 26 Januari 2022.
Dini menyebutkan, RIT yang disiapkan di antaranya, di Jurumudi Baru dengan kapasitas 70 tempat tidur, Batusari 60 tempat tidur, Sudimara Pinang dengan 54 tempat tidur, Panunggangan Barat dengan 44 tempat tidur, Manis Jaya dengan 40 tempat tidur, dan RIT Gebang Raya dengan 28 tempat tidur.
“Saat ini, yang sudah dibuka dan digunakan untuk isolasi ialah RIT Jurumudi Baru. Sisanya, sebatas disiapkan sarana prasananya. Sehingga saat sewaktu-waktu dibutuhkan sudah dapat digunakan dengan nyaman,” kata Dini.
RIT Dinsos dan SMPN 30 Benda, kata Dini, akan menjadi persiapan terakhir, saat pasien Covid-19 di Puskesmas sudah tak terbendung.
Dinkes juga terus mempersiapkan obat-obatan yang dibutuhkan para pasien Covid-19, logistik Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) hingga penunjang swab PCR untuk memaksimalkan testing dan tracing kontak erat.
“Semua rumah sakit terus dimaksimalkan koordinasinya, saling bantu. Terutama memastikan ketersediaan oksigen, di mana sebelumnya kami cukup kewalahan,” kata dokter Dini.
Adapun tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) pada RIT dan RS di Kota Tangerang saat ini terus meningkat. Rinciannya, per 24 Januari 2022, RIT Jurumudi Baru sudah terisi 34 pasien dari 70 tempat tidur yang tersedia. Sebelumnya ada 24 pasien.
Sedangkan untuk RS saat ini ada 111 pasien baik ICU maupun rawat inap dari kapasitas 796 tempat tidur. Jumlah itu meningkat dari sebelumnya 91 pasien.
“Angka ini menunjukkan penambahan dan sepertinya akan terus meningkat, jika kesadaran atau kepatuhan masyarakat terus menurun,” kata Dini.
Sebelumnya, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengambil sejumlah langkah kebijakan dalam menyikapi terus naiknya kasus Covid-19 di Kota Tangerang.
Seperti kembali memberlakukan work from home (WFH) dan work from office secara bergantian (WFO).
“Mulai Senin agar kepala OPD mengatur pegawainya yang WFH dan WFO hingga 50 persen, kemudian taman akan kembali ditutup untuk sementara,” tegas Arief.
Kemudian terkait dunia pendidikan, Pemerintah Kota Tangerang akan mengubah kembali pola Pembelajaran Tatap Muka (PTM) menjadi 50 persen. Sebagai informasi saat ini PTM berjalan dengan kapasitas 100 persen.
“Kapasitas PTM akan kembali ke 50 persen seperti yang sebelumnya pernah diberlakukan,” ujar Arief. (Faraaz/Rom)