Gagal Panen Pemicu Harga Cabai di Kota Tangerang Meroket

waktu baca 2 menit
Jumat, 5 Mar 2021 19:26 0 73 Redaksi TD

KOTA TANGERANG I TD – Kenaikan harga cabai rawit merah di Kota Tangerang dipicu menurunnya pasokan karena petani gagal panen.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop dan UKM) Kota Tangerang, Eni Nuraeni. Gagal panen tersebut, kata dia, karena faktor cuaca buruk.

“Saat ini cuaca sedang tidak menentu, kadang hujan, kadang juga panas, sehingga menyebabkan petani gagal panen,” ungkapnya kepada wartawan, Jumat (5/2/2021).

Menyikapi lonjakan harga cabai rawit merah di pasar tradisional Kota Tangerang, Eni mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, di antaranya Pemerintah Provinsi Banten dan Kementerian Perdagangan.

“Namun untuk sementara ini stok cabai masih aman,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, harga cabai rawit merah di Pasar Anyar, Kota Tangerang mencapai Rp130 ribu per kilogram. Kenaikan harga itu dikeluhkan oleh warga dan pedagang. Mereka meminta pemerintah segera mengambil kebijakan untuk mengendalikan harga cabai di pasar.

Menyiasati mahalnya harga cabai rawit merah, warga pun memutuskan membeli cabai campuran, yaitu rawit merah dengan rawit hijau.

“Kebetulan saya mau ada hajatan, jadi butuh banyak cabai. Akhirnya saya siasati dengan membeli yang campuran,” ujar Hariyati, warga Kota Tangerang yang sedang berbelanja di Pasar Anyar, Jumat (5/2/2021).

Harga cabai campuran itu relatif lebih murah, pedagang menjualnya dengan harga Rp110 ribu per kilogram. Namun menurut Hariyati, harga tersebut pun dinilainya masih mahal.

Ia berharap pemerintah segera turun tangan untuk mengendalikan harga cabai agar bisa kembali ke harga normal. Sebab cabai salah satu komoditas yang dibutuhkan oleh masyarakat.

“Biar cepat turun, biar seperti kemarin harganya, jadi tidak memberatkan masyarakat,” katanya.

Tak hanya pembeli, pedagang pun terdampak oleh kenaikan harga. Mereka pun harus bersiasat agar dagangannya tetap terjual, yaitu mencampur cabai rawit merah dengan cabai rawit hijau.

“Jadi yang campuran harganya Rp110 ribu. Saya campur yang merah sama yang hijau dan kuning, agar harga tidak terlalu mahal,” ujar Kholifa, salah satu pedagang cabai di Pasar Anyar.

Kenaikan harga, menurutnya, terus terjadi secara bertahap. Pada awal tahun ini, harga cabai rawit merah dikisaran Rp80 ribu per kilogram.

Kenaikan harga tersebut dikatakan wanita 30 tahun itu dikeluhkan pembeli, sebab tak hanya kondisi sedang pandemi covid-19, juga tak lama lagi jelang bulan Ramadan. (Eko Setiawan/Rom)

 

LAINNYA