JAKARTA | TD — PT Indonesia Fintopia Technology (Easycash) menyambut baik upaya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mendengarkan masukan dari pelaku industri terkait kebijakan suku bunga untuk pinjaman daring (P2P lending). Evaluasi ini dianggap penting untuk menjaga inklusi keuangan, melindungi konsumen dari pinjaman online ilegal, dan memperhatikan kondisi ekonomi yang lebih luas.
Direktur Utama Easycash, Nucky Poedjiardjo Djatmiko, menekankan perlunya dukungan pemerintah dalam meningkatkan akses keuangan bagi masyarakat Indonesia. Ia menjelaskan, sejak diluncurkan pada 2017, pinjaman daring semakin diminati, dengan 135 juta rekening peminjam dan total pinjaman mencapai 950 triliun Rupiah pada Agustus 2024. “Kami berharap suku bunga harian sebesar 0,3% dapat dipertahankan pada 2025 untuk memastikan akses yang baik bagi masyarakat yang kurang terlayani oleh sektor perbankan tradisional,” ungkapnya dikutip Kamis, 21 November 2024.
Aksesibilitas pinjaman menjadi penting, terutama bagi masyarakat yang tidak memiliki riwayat kredit atau jaminan. Banyak dari mereka yang memerlukan pinjaman, namun sering terjebak dalam praktik pinjol ilegal. “Penting untuk memiliki likuiditas yang baik di industri pinjaman daring yang berizin agar masyarakat tidak terpaksa mengandalkan pinjol ilegal,” tambah Nucky.
Menurut data Bank Dunia, sekitar 48% populasi Indonesia termasuk dalam kategori unbanked dan underbanked, dan mereka menyumbang 60% dari PDB Indonesia. Namun, masih ada kesenjangan pendanaan untuk UMKM yang mencapai sekitar 234 miliar dolar AS, menunjukkan perlunya pinjaman daring untuk memperluas akses keuangan.
Pinjol ilegal menjadi ancaman serius bagi masyarakat yang mencari pendanaan. Hingga Oktober 2024, pemerintah telah menutup 2.500 entitas pinjol ilegal, dengan total 9.180 sejak 2017. Presiden Prabowo Subianto juga menegaskan bahwa pemberantasan pinjol ilegal adalah prioritas pemerintah.
Sebagai langkah dukungan, Easycash aktif mengedukasi masyarakat tentang manajemen keuangan dan cara mengenali pinjaman daring yang berizin. Saat ini, terdapat 97 platform pinjaman daring yang terdaftar di OJK, sementara ribuan pinjol ilegal sudah ditutup. Nucky menekankan, “Kolaborasi antara OJK dan pelaku industri sangat penting untuk menjaga akses ke pendanaan yang aman dan dapat diandalkan.”
Industri pinjaman daring juga melakukan edukasi dan literasi kepada masyarakat untuk melawan pengaruh negatif pinjol ilegal. Nucky mengingatkan bahwa pinjaman yang diberikan kepada segmen unbanked dan underbanked biasanya memiliki risiko lebih tinggi, sehingga penurunan suku bunga di bawah 0,3% bisa membahayakan kemampuan industri untuk memenuhi kebutuhan pendanaan mereka.
Nucky menegaskan bahwa kolaborasi antara OJK, pelaku industri, dan masyarakat sangat penting dalam memberantas pinjol ilegal dan memastikan akses pendanaan yang sehat. “Dengan upaya terstruktur dan edukasi yang masif, kami berharap inklusi keuangan dapat meningkat, yang pada gilirannya akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” tutupnya. (*)