Dikeluhkan Warga, DLHK Langsung Angkut Sampah di Jalan Sentiong Balaraja

waktu baca 2 minutes
Rabu, 12 Mar 2025 21:38 0 Redaksi

TANGERANG | TD — Tumpukan sampah yang mengganggu kenyamanan warga di Jalan Pasar Sentiong, yang mengarah ke kawasan PT. Adis Dimension Footwear, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, akhirnya mendapatkan perhatian dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang. Pada hari ini, Rabu, 12 Maret 2025, DLHK langsung turun tangan untuk menangani masalah tersebut.

Setelah menerima keluhan dari masyarakat, DLHK Kabupaten Tangerang segera merespons dengan mengerahkan tim dan armada pengangkut sampah ke lokasi. “Kita angkut lagi hari ini, total ada empat armada pengangkut,” ungkap Kepala DLHK Kabupaten Tangerang, Fahrul Rozi.

Fahrul menambahkan bahwa proses pengangkutan sampah berlangsung dengan baik dan diharapkan dapat mengembalikan fungsi jalan serta menciptakan lingkungan yang lebih bersih. Ia juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan memilah sampah sebelum dibuang.

“Kami berharap dengan pengangkutan sampah ini, masyarakat dapat lebih nyaman beraktivitas dan jalanan menjadi lebih lancar. Kami juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan agar Kabupaten Tangerang tetap bersih dan sehat,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala UPT 2 Balaraja, Fajar, menjelaskan bahwa banyaknya sampah di lokasi tersebut disebabkan oleh perilaku warga yang membuang sampah sembarangan, serta tidak adanya Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) di area tersebut.

“Itu sampah liar, berasal dari orang yang buang, baik dari warga yang lewat maupun dari keberadaan pasar di luar pasar Sentiong. Saat ini, TPS3R belum ada,” ungkap Fajar. Ia juga menyoroti kurangnya penegakan Perda dan peran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yang belum aktif dalam menangani masalah sampah di wilayah tersebut.

“Ya, penegakan Perda yang kurang, serta peran kepala wilayah, kecamatan, dan desa yang belum berperan aktif, membuat kami harus sering melakukan pengangkutan sampah di situ,” tambahnya. “Jika DLHK tidak melakukan pengangkutan, semua sampah akan dibuang ke TPA Jatiwaringin,” tutup Fajar. (*)

LAINNYA