“Dark Oxygen”, Penemuan Baru Laut Dalam yang Potensial dalam Industri Baterai Listrik

waktu baca 2 menit
Kamis, 8 Agu 2024 13:32 0 66 Patricia Pawestri

SAINS | TD – Para ahli ekologi laut dalam menemukan nodul-nodul logam penghasil oksigen di perairan dalam Zona Clarion Clipperton di sekitar Mexico.

Dilansir dari media resmi World Economic Forum (WEF), 7 Agustus 2024, penemuan tersebut mungkin akan mengubah pandangan tentang awal mula adanya kehidupan di bumi. Serta akan berpengaruh terhadap kebijakan penambangan nodul logam yang sangat penting bagi industri baterai listrik.

Nodul-nodul logam yang ditemukan pada kedalaman 4 kilometer ini kaya akan kobalt, nikel, tembaga, mangan, dan oksida besi. Serta mengandung cerium dan lithium yang penting dalam teknologi rendah karbon.

Dalam jurnal Nature Geoscience, cara kerja nodul logam tersebut dalam menghasilkan oksigen adalah dengan mengelektrolisis air laut menjadi oksigen dan hidrogen dengan menggunakan muatan listrik yang berasal dari beda potensial listrik dari ion-ion logam dalam nodul.

Selama ini oksigen diketahui hanya dapat dihasilkan melalui proses fotosintesis yang memerlukan syarat khusus berupa hijau daun dan sinar matahari, dan juga melalui oksida amonia. Tetapi penemuan kali ini meyakinkan bahwa oksigen pun dapat dihasilkan di kedalaman laut, di mana tidak ada cahaya matahari.

Para ahli yang dipimpin Andre Sweetman, pakar ekologi dan biogeokimia dari Asosiasi Ilmu Kelautan Skotlandia, meyakini pentingnya ketersediaan nodul-nodul polimetalik ini demi kelangsungan kehidupan di bumi. Dan hal ini juga menjadi kekhawatiran bila penambangan nodul untuk industri baterai terus dilakukan.

Saat ini, 800 ilmuwan yang berasal dari 44 negara telah menandatangani petisi yang menyerukan tentang penghentian penambangan laut dalam.

Laut sangat penting bagi kehidupan karena menyediakan makanan, jutaan lapangan kerja, berkontribusi dalam pendinginan suhu lingkungan, dan juga menyediakan separuh dari oksigen yang diperlukan oleh seluruh dunia.

Penemuan nodul-nodul polimetalik yang kemudian disebut oksigen gelap atau ‘dark oxygen‘ ini menambah keyakinan para ahli agar terus melanjutkan penelitian akan potensi laut dalam. Dan, agar dapat segera menemukan cara yang paling baik dalam mengambil hal-hal potensial yang diperlukan industri. (Pat)

Unggulan

LAINNYA