KOTA TANGERANG | TD — Sejumlah korban penipuan investasi minyak goreng mengaku sudah mempertaruhkan semua harta benda mereka untuk bisnis yang dikelola Rika Fatmawati itu. Bahkan, kini mereka harus menjual aset yang tersisa untuk menutupi kerugian.
“Saya rugi Rp1 miliar, perhiasan, tabungan, deposito saya ludes tak tersisa,” kata Parsiah, 52 tahun, salah seorang korban, Senin 13 Desember 2021.
Wanita yang tinggal di Perumahan Bumi Asri Pasarkemis, Kabupaten Tangerang ini menuturkan, semua uang itu ia pertaruhkan dari hasil jual buah keliling. Serta uang lima orang temannya yang menitipkan kepadanya untuk dikelola dalam bisnis minyak goreng itu.
Dalam kondisi seperti ini, Parsiah tertekan karena ada salah satu rekannya yang tidak mau mengerti, menuntut uangnya kembali dengan cepat serta mengancam akan melaporkannya ke polisi. “Kalau begini saya harus gimana, padahal dia sama saya sama-sama kena tipu bu Rika,” kata Parsiah.
Dia menyebutkan rekannya itu mengalami kerugian hingga Rp600 juta. Parsiah merinci total uang pribadinya yang telah disetorkan ke Rika Rp630 juta. Sementara uang lima orang temannya dengan nilai variasi 30-70 juta.
Indransyah, 52 tahun, salah satu korban mengaku rugi hingga Rp1,5 miliar. “Saya juga telah menjual rumah saya buat modal investasi,” ujarnya.
Indra menuturkan, dana Rp1,5 miliar yang telah ia setorkan ke Rika tersebut miliknya, dan uang teman-temannya yang ia ajak bergabung sebesar Rp400 juta. “Ada 11 teman saya yang titip uang ke saya,” ujarnya.
Indra yang kini tinggal di Perumahan Kuta Bumi, Kecamatan Pasarkemis ini menuturkan, awalnya istrinya yang ikut investasi sembako ke Rika itu pada 2019. Modal yang disetorkan saat itu hanya Rp1,5 juta untuk 10 karton minyak goreng.
Tahun pertama bisnis minyak goreng lancar, Indra yang mendukung sepenuhnya istrinya itu menambah modal dengan cara menjual rumah. Semakin lama, uang pembelian minyak goreng semakin besar karena keuntungan yang besar. “Uangnya gak pernah saya ambil, uangnya saya puter terus,” tuturnya.
Enam bulan lalu, Indra menyewa ruko di dekat rumahnya seharga Rp35 juta. Rencananya dia akan mengisi ruko itu dengan minyak goreng, mie instan dan kopi dengan pemasok Rika. Namun, ruko belum diisi, kasus penipuan investasi minyak goreng ini terkuak. “Belum menikmati untung malah buntung,” kata Indra.
Saat ini, Indra berencana menjual dua unit rumahnya lagi untuk mengembalikan uang 11 temannya.
Parsiah dan Indra adalah dua dari 92 korban penipuan yang tergabung dalam grup Whatsapp Korban PO Minyak Goreng. Grup itu mereka buat setelah kasus investasi bodong minyak goreng ini terkuak. (Faraaz/Rom)