KABUPATEN TANGERANG | TD — Komisi 4 DPRD Kabupaten Tangerang menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) dan perwakilan pengembang terkait solusi penanganan longsor di kawasan industri Millenium Desa Peusar, Kecamatan Panongan.
Hearing atau RDP tersebut berlangsung di ruang rapat gabungan DPRD, Kamis (19/1/2023).
Personel Komisi IV yang memimpin RDP yakni Deden Oemardani (F-PDIP) dan Wahyu Nugraha (F-Golkar). Parwakilan OPD yang hadir berasal Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA), Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Tata Ruang dan Bangunan (DTRB), dan Dinas Perumahan, Pemukiman dan Pemakaman (DPPP) serta dua eksekutif PT. Bumi Citra Permai (BCP) yang merupakan perusahaan pengembang kawasan industry Millenium.
Deden menyampaikan RDP dilaksanakn dengan agenda membahas solusi maupun rencana kajian terkait pemukiman warga yang terdampak langsung longsor beberapa waktu lalu.Becana alam tersebut terjadi di Kampung Sempur, Desa Peusar, Kecamatan Panongan.
“Tadi semua peserta RDP sama-sama mendengarkan pemaparan dari OPD soal rencana kajian di wilayah yang terkena dampak longsor. Tentu kami harus tahu juga pemaparan dari pengembang pengelola kawasan Millenium tentang progres penanganan terhadap warga yang terkena dampak langsung longsor ini,” ujar Deden.
Menurut politisi PDIP ini, dampak longsor di Peusar telah mengakibatkan 3 rumah warga dan 1 kontrakan rusak. Warga penghuninya terpaksa harus mengungsi ke tempat lain.
Deden menjelaskan, semula warga siap direlokasi, namun karena tidak cocok harga, warga akhirnya meminta agar rumahnya direhab sesuai kondisi sebelum longsor.
“Kami di Komisi 4 belum bisa merekomendasikan apakah kawasan terdampak longsor tersebut aman untuk ditempati kembali atau tidak. Saat ini kami masih menunggu kajian dari BPBD terkait kondisi kawasan pemukiman itu, ancar-ancar 10 hari ke depan kajiannya diharapkan seudah kelar,” katanya.
Dampak langsung lainnya dari bencana itu, lanjut Deden, terdapat sekitar 10 rumah warga yang rentan terhadap bahaya longsor. Disebutkan, longsor di sekitar lokasi itu mengakibatkan jalan sepanjang 500 meter rusak berat dan tidak bisa dilalui.
“Berdasarkan kajian Dinas Bina Marga, dibutuhkan anggaran sebesar Rp15 miliar untuk mengembalikan fungsi jalan tersebut. Kondisinya saat ini hancur, rusak berat,” imbuhnya.
Perwakilan PT BCP selaku pengembang kawasan Millenium Panongan, Erwin Tan, saat ditanya langkah yang telah dilakukan maupun upaya ke depan penanganan longsor yang mengancam warga Peusar, enggan berkomentar banyak. “Nanti saja ya,” ucapnya. (Jay/Rom)