TANGERANG | TD – Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjdaitan memperingatkan akan potensi terjadinya El Nino pada Agustus 2023 mendatang.
Hal tersebut disampaikannya setelah membahas kenaikan suhu yang dialami Indonesia dan beberapa negara lain beberapa waktu lalu.
Luhut mengatakan terdapat data di mana kenaikan suhu laut pada tahun 2016. Ditambah gelombang panas yang terjadi Asia beberapa waktu lalu.
“Dari pemodelan cuaca yang kami dapatkan, El Nino diprediksi terjadi pada Agustus 2023 meski ketidakpastian tingkat keparahan El Nino masih sangat tinggi,” tutur Luhut Binsar Pandjaitan dikutip Selasa, 2 Mei 2023.
Dia juga mengingatkan badai El Nino pernah terjadi pada tahun 2015 dan mengakibatkan kekeringan yang luas serta kebakaran hutan.
Selain itu, produksi pertanian juga menurun drastis karena 41% lahan padi mengalami kekeringan. Hal itu dibarengi turunnya produksi pertambangan. Badai El Nino 2015 juga mempengaruhi kenaikan inflasi.
World Food Programme bahkan memberikan data di mana 3 dari 5 rumah tangga akan kehilangan pendapatan dalam situasi yang disebabkan El Nino.
“Untuk itu, kami akan bersiap dalam kondisi yang paling ekstrem sekalipun. Saya meminta seluruh kementerian/lembaga terkait juga pemerintah daerah mulai bersiap sejak dini,” lanjut Luhut.
Luhut juga mengatakan pemerintah akan memperhitungkan segala langkah yang seharusnya ditempuh sehingga dampak kerugian pada masyarakat karena El Nino tidak terjadi seperti 2015.
Ia menjelaskan bahwa salah satu jalan adalah menggunakan teknologi modifikasi cuaca sebagai senjata untuk menghadapi badai El Nino.
Data di BMKG mengatakan suhu tertinggi di Indonesia terjadi di Ciputat pada 17 April 2023, yakni 37,2 derajat Celsius. Suhu tinggi tersebut tidak tergolong heatwave seperti yang terjadi di India dan beberapa negara Asia lainnya. Tetapi potensi El Nino tetap harus diwaspadai.
Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG mengatakan saat ini suhu di Indonesia telah turun. Dan suhu yang berkisar 34-36 derajat Celsius masih dalam kisaran normal.
Dia juga mengingatkan Indonesia mempunyai siklus terjadinya suhu tinggi pada April-Mei-Juni dan juga Oktober-November setiap tahun. (*)