LEBAK | TD — Banjir menerjang Kampung Cigalempong, Desa Nameng, Kecamatan Rangkasbitung, Lebak, Senin, 1 November 2021. Tiga orang warga dikabarkan hanyut terbawa arus.
Dudi warga setempat mengatakan, banjir terjadi sekitar pukul 16.00 WIB. “Air langsung besar dan tinggi. sekitar satu meter,” ujarnya kepada TangerangDaily, Selasa, 2 November 2021.
Pemicu banjir tersebut karena meluapnya sungai Ciranjieun dan Cikadu. Serta aktivitas galian pasir di sekitar lokasi. “Biasanya hanya banjir biasa. Hanya air selewatan saja, ini masuk ke dalam rumah sampai satu meter. Pintu juga jebol,” terangnya.
Bahkan, tiga orang hanyut terbawa arus banjir. Petugas dan warga berhasil menemukan dan menyelamatkan tiga orang tersebut. “Langsung dibawa ke rumah sakit Misi Lebak untuk opname,” katanya.
Warga mendesak agar galian pasir tersebut segera ditutup, karena mereka khawatir akan berdampak lebih besar di kemudian hari. “Posisi galian pasirnya lebih tinggi dari kampung, sehingga sangat berbahaya. Kalau banjirnya malam hari, mungkin enggak ada yang selamat,” kata Dudi.
Peristiwa tersebut membuat warga di kampung Cigalempong, wilayah yang paling parah terdampak harus kehilangan harta bendanya. Mereka kebingungan, kemana harus meminta pertanggungjawaban. “Barang-barang elektronik rusak, mesin air rusak, dokumen-dokumen berharga juga,” keluh Dudi.
Saat ini, banjir tersebut telah surut. Namun warga masih trauma, karena khawatir akan ada banjir susulan. “Kami minta galian pasir tersebut ditutup, karena mengancam keselamatan jiwa kami,” tegasnya.
Warga Desa Nameng lainnya, Hamid mengatakan, dugaan meluapnya sungai Ciranjieun dan Cikadu karena terjadi pendangkalan akibat sendimentasi lumpur dari aktivitas galian pasir. “Biasanya memang terjadi banjir, tapi hanya banjir biasa, Sekarang air sampai masuk ke perkampungan, tingginya hingga sekitar satu meter,” katanya.
Ia berharap, Pemerintah Kabupaten Lebak segera turun ke lokasi untuk memeriksa kondisi dua sungai tersebut. sehingga segera ada solusi, agar banjir serupa tak terulang kembali. “Harus segera normalisasi sungai,” pungkasnya. (Red/Rom)