Baduy: A Novel Layak Diangkat ke Layar Lebar

waktu baca 3 menit
Minggu, 31 Jan 2021 14:07 0 66 Redaksi TD

JAKARTA | TD — Wartawan senior Aat Surya Safaat menilai novel karya budayawan Uten Sutendy yang berjudul Baduy: A Novel layak diangkat menjadi film layar lebar. Novel tersebut bercerita tentang perjuangan masyarakat Baduy di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, dalam mempertahankan nilai-nilai luhur yang dianutnya.

“Sebagai putera Banten, saya mengapresiasi dan mendukung rencana pembuatan film yang akan mengangkat kearifan lokal warga Baduy tersebut,” katanya saat bedah buku Baduy: A Novel secara virtual, Sabtu malam (30/1/2021).

Baduy: A Novel Layak Diangkat ke Layar Lebar

Sumber: bidiktangsel.com

Bedah buku secara daring itu juga menampilkan penulis skenario sekaligus produser Deddy Otara dan Pemimpin Redaksi Penerbit Prabu 21 Rida Noor dengan moderator Marius Gumono, dosen yang juga konsultan bisnis dan pemerhati budaya masyarakat adat.

Acara itu diikuti 33 peserta dari dalam dan luar negeri, yaitu dari Tangerang, Jakarta, Semarang, Malang, Batam, dan Frankfurt (Jerman) dengan latar belakang aneka profesi, seperti budayawan, seniman, penulis, akademisi, dan pejabat pemerintah.

Aat lebih lanjut menyatakan optimistis film tentang kiprah masyarakat Baduy itu tidak hanya akan diminati warga Banten, tetapi juga akan laku secara nasional, bahkan internasional, terutama karena mengangkat tema kearifan warga Baduy dalam menjaga lingkungan hidup dan kelestarian alam.

“Secara internasional ada tiga isu yang tak pernah basi, yaitu isu demokrasi, hak asasi manusia, dan lingkungan hidup. Nah, warga Baduy itu terkenal bijak dalam menjaga lingkungan hidupnya,” kata putera Banten yang pernah menjadi Kepala Biro Kantor Berita Antara di New York dan Pemimpin Redaksi Kantor Berita Antara itu.

Saat menanggapi usulan pembuatan film tentang masyarakat Baduy itu, penulis Baduy: A Novel, Uten Sutendy, menyatakan kesiapannya karena telah mendapatkan dukungan dari kalangan perfilman serta dari tokoh-tokoh masyarakat dan Pemerintah Provinsi Banten.

“Hanya, rencana pembuatan film dimaksud tentunya belum bisa segera dilaksanakan karena masih ada pandemi covid-19,” kata budayawan yang juga dikenal sebagai penulis dan motivator itu.

Pada kesempatan yang sama, penulis skenario yang juga pendiri Galeri Omah Otara, Deddy Otara, menyatakan sependapat dengan Aat Surya Safaat bahwa novel tentang masyarakat Baduy karya Uten Sutendy layak untuk diangkat ke layar lebar.

“Saya kira novel karya Pak Uten ini tidak kalah menarik dibandingkan dengan novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata yang menjadi best seller kemudian diangkat ke layar lebar. Apalagi, kedekatan Pak Uten dengan masyarakat Baduy sudah terjalin selama 17 tahun,” katanya.

Baduy: A Novel bercerita tentang perjuangan warga Baduy yang mempertahankan tanah leluhur dan nilai-nilai luhur yang dianutnya dari berbagai gangguan pihak luar yang hendak mengeksploitasi sumber daya alam di dalamnya.

Kisah tersebut dikemas dalam cerita percintaan antara anak pengusaha kaya dan seorang gadis Baduy. Suten, pria yang menjadi tokoh utama dari novel itu, berjuang dengan kekuatan cinta: cinta kepada lingkungan dan masyarakat Baduy sebagai kekayaan nusantara serta cinta kepada Mirsa, si gadis Baduy.

Ia harus mengalami konflik dengan para tokoh adat dan para pemuda Baduy yang melarangnya menjalin kedekatan dengan gadis Baduy. Selain itu, ia juga terlibat konflik dengan orang tuanya sendiri yang ternyata berada di balik perusakan hutan Baduy untuk proyek eksploitasi minyak Blok Rangkas.

Suten harus menerima kesedihan yang luar biasa ketika Mirsa, wanita Baduy yang dicintainya, jatuh sakit karena kekecewaannya akibat cinta murninya kepada Suten terhalang oleh adat.

Di sisi lain Suten yang hendak menolong sang kekasih yang menderita sakit tidak bisa berbuat apa-apa karena para tokoh adat menentangnya saat ia ingin membawa Mirsa ke rumah sakit, karena berobat ke rumah sakit adalah hal yang dilarang oleh adat.

Mirsa akhirnya meninggal dunia dalam pelukan Suten. Bersamaan dengan wafatnya Mirsa, gagal pula proyek eksploitasi minyak Blok Rangkas di wilayah Baduy yang diawali dengan jatuhnya pemerintahan dinasti di daerah tersebut. (Ril/Rom/Atm)

""
""
""
LAINNYA