TASIKMALAYA | TD – Pada Jumat malam, 29 Agustus 2025, konsep khidmat atau pengabdian dalam praktik tarekat menjadi fokus utama dalam talkshow yang digelar di Pameran Kesuryalayaan dan Ilmiah (PEKA) di Pondok Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya. Acara ini menarik perhatian berbagai kalangan, termasuk para santri, mubaligh, ikhwan TQN, serta tamu undangan dari berbagai daerah yang hadir untuk merayakan Milad ke-120 Pondok Pesantren Suryalaya.
Talkshow yang dipandu oleh Ustaz Dudin Syamudin, M.Hum., menghadirkan Dr. Muhamad Kodir, M.Si., Ketua Umum DPP LDTQN Ponpes Suryalaya, sebagai pembicara utama. Meskipun hujan gerimis turun, semangat para peserta tidak surut dan mereka tetap mengikuti acara dengan penuh khidmat. Kehadiran tamu dari berbagai kota seperti Palembang, Bogor, dan daerah lainnya menambah semarak suasana perayaan.
Dalam pemaparannya, Dr. Kodir menjelaskan bahwa khidmat merupakan sebuah konsep yang sangat esensial dalam tarekat. Ia menegaskan bahwa khidmat bukan sekadar tindakan lahiriah, melainkan juga sikap batin yang tulus dalam setiap perilaku dan ucapan. “Khidmat adalah bagaimana kita bersikap, bertindak, dan berbicara sehingga guru merasa senang,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Untuk memperjelas makna khidmat, Dr. Kodir memberikan contoh konkret yang mudah dipahami oleh peserta. Bagi seorang murid atau mahasiswa, khidmat dapat diwujudkan dengan disiplin hadir tepat waktu, menyelesaikan tugas sesuai jadwal, serta menunjukkan rasa hormat yang tulus kepada guru atau dosen. Sedangkan bagi ikhwan Tarekat Qodiriyah Naqsyabandiyah (TQN) Suryalaya, khidmat kepada mursyid diwujudkan melalui konsistensi dalam mengamalkan ajaran tarekat, seperti dzikir, khataman, manakib, dan amalan lain sesuai petunjuk guru mursyid.
Dr. Kodir juga menekankan bahwa khidmat tidak hanya terbatas pada ritual atau amalan pribadi. Setiap usaha yang dilakukan untuk mendukung keberhasilan kegiatan tarekat juga merupakan bagian dari khidmat. “Bahkan perayaan milad ini pun merupakan bentuk khidmat kepada guru. Segala upaya kita dalam menyukseskan tasyakur milad insya Allah menjadi wujud pengabdian kepada Guru Mursyid TQN Suryalaya, Syekh Ahmad Sohibulwafa Tajul Arifin, ra.,” tegasnya dengan penuh rasa hormat.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Kodir mengajak seluruh hadirin untuk tidak hanya memahami konsep khidmat secara teori, tetapi juga mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam menjalankan ajaran tarekat Suryalaya. “Khidmat adalah bentuk pengabdian kita kepada guru, tarekat, dan yang terutama kepada Allah SWT,” tambahnya.
Sebagai penutup, moderator Ustaz Dudin Syamudin menyampaikan harapan agar pemahaman tentang khidmat yang disampaikan dapat diterapkan oleh seluruh peserta, terutama dalam mengamalkan amalan TQN Suryalaya. “Saya berharap apa yang telah disampaikan dapat menjadi pedoman bagi kita semua dalam menjalankan amalan tarekat,” ujarnya penuh harap.
Talkshow ini tidak hanya memberikan wawasan baru mengenai makna khidmat dalam tarekat, tetapi juga mempererat hubungan silaturahim antar ikhwan TQN dan keluarga besar Pondok Pesantren Suryalaya. Acara ini menjadi momen penting untuk memperbarui niat dalam pengabdian kepada Allah, guru, dan sesama, sebagai langkah nyata menuju kedamaian batin dan kedekatan dengan Sang Pencipta. (*)