EKBIS | TD – Selama enam bulan ke depan, Bitcoin (BTC) akan menjadi sorotan utama di kalangan investor global. Setelah mencetak harga tertinggi lokal di sekitar $111.980 pada tanggal 22 Mei 2025, harga saat ini terpantau masih berkonsolidasi pada kisaran $107.500–$110.000. Perdebatan pun mencuat: apakah Bitcoin masih mampu menembus zona psikologis berikutnya di $115.000 atau bahkan meraih angka yang lebih tinggi seperti $120.000–$130.000 sebelum tahun berganti?
Artikel ini tidak bertujuan untuk menciptakan harapan kosong, melainkan berusaha menyusun prediksi harga berbasis data teknikal, dinamika fundamental, dan konteks makroekonomi global yang sedang berlangsung. Semuanya dibingkai dalam pendekatan rasional-reflektif, bukan berdasarkan asumsi spekulatif semata.
A. Dampak Halving 2024
Bitcoin mengalami halving keempat pada bulan April 2024, yang memangkas imbalan penambangan dari 6,25 menjadi 3,125 BTC per blok. Sejarah mencatat bahwa halving selalu menjadi katalis jangka menengah untuk kenaikan harga. Namun, perlu digarisbawahi bahwa efek halving kini tidaklah sekuat sebelumnya, karena pasar sudah lebih efisien dan sebagian besar pelaku investasi telah mengantisipasi peristiwa ini.
B. Adopsi Institusional dan Produk Investasi Digital
ETF Bitcoin spot yang telah disetujui di AS dan beberapa negara Eropa mulai memberikan dampak positif. Volume OTC meningkat, dan lembaga seperti Fidelity, BlackRock, serta sovereign wealth funds negara-negara Asia perlahan menambah eksposur BTC. Produk kustodian dan derivatif yang lebih matang juga membantu memperluas basis investor korporat.
C. Narasi Digital Store of Value
Bitcoin semakin diterima sebagai “digital gold.” Dalam situasi fiskal global yang tidak stabil, investor mencari alternatif lindung nilai pada aset digital. Dengan suplai maksimal yang hanya terbatas 21 juta koin dan tidak adanya risiko inflasi moneter, Bitcoin menawarkan bentuk penjagaan kekayaan (Store of Value) yang tidak dapat dimanipulasi oleh kebijakan pemerintah mana pun.
Grafik (Candle) Pergerakan Harga Bitcoin Pada Time Frame 1 Bulan. (Ilustrasi: Dok. Penulis)
Grafik candle bulanan menunjukkan bahwa Bitcoin telah mengalami reli kuat sejak menyentuh titik bawah di sekitar $15.500 pada akhir 2022, hingga mencapai puncak lokal di $111.980 pada pertengahan tahun 2025. Lonjakan harga ini mencerminkan fase ekspansi pasca-halving yang berjalan secara bertahap dan bukan vertikal.
Candle terbaru memperlihatkan tubuh hijau mengecil dengan upper shadow pendek, yang mengindikasikan bahwa pasar saat ini berada dalam fase konsolidasi puncak, didorong oleh akumulasi pasif dan belum menunjukkan tanda-tanda menuju distribusi besar.
Harga saat ini ($108.849) berada jauh di atas EMA10 ($93.289) dan EMA20 ($79.252), menegaskan bahwa struktur makro tetap bullish. Namun, indikator RSI(6) telah memasuki zona jenuh beli ringan di angka 74,22, dan MACD mulai menunjukkan pelambatan momentum.
Yang paling penting adalah bahwa Bitcoin belum berhasil menutup candle bulanan secara solid di atas zona $112.500–$115.000 dengan dominasi (BTC.D) hampir 64%, yang merupakan gerbang kapitalisasi menuju fase akselerasi baru. Artinya, meski tekanan naik tetap ada, namun masih belum cukup kuat untuk menembus resistensi psikologis yang kuat.
Berdasarkan analisis volume dan support, BTC memiliki basis kuat di zona $95.000–$102.000. Ini membuat retracement yang dalam menjadi cukup kecil kemungkinannya, kecuali ada guncangan besar dari luar pasar kripto.
Dari perspektif teknikal, ada tiga skenario utama yang dapat terjadi hingga akhir tahun 2025:
Dari ketiga skenario tersebut, tidak ada satu pun yang mengindikasikan potensi realistis untuk harga di atas $130.000 dalam waktu enam bulan ke depan. Ini membantah klaim hiper-bullish yang menyebut BTC bisa mencapai $150.000–$250.000 pada Q4 2025.
Kebijakan moneter global juga memainkan peran besar dalam dinamika BTC. The Fed dan ECB sama-sama berada dalam fase menunggu, dengan tekanan untuk mulai memangkas suku bunga setelah inflasi melandai. Jika terjadi pemangkasan sebesar 25–50 bps pada Q4 2025, maka hal ini bisa memicu retracement bagi aset berisiko tinggi seperti kripto.
Namun, pelemahan ekonomi riil di AS dan China menahan laju pemulihan penuh. Investor global tetap harus berhati-hati karena arus modal masih mengalir ke aset konservatif, meskipun sebagian mulai merambah ke dunia kripto sebagai diversifikasi.
Faktor geopolitik juga tidak bisa diabaikan sepenuhnya. Ketidakpastian di Timur Tengah dan konflik maritim Asia Timur meningkatkan permintaan terhadap aset netral. BTC sebagai aset terdesentralisasi telah mendapatkan perhatian lebih, terutama dari investor lintas yurisdiksi.
Sementara itu, tren de-dollarisasi mulai berjalan semakin jelas. Beberapa negara mulai mengurangi eksposur mereka terhadap dolar AS dan mempertimbangkan aset digital sebagai bagian dari diversifikasi cadangan kekayaan. Dalam iklim ekonomi ini, Bitcoin menjadi salah satu kandidat investasi alternatif yang paling menonjol.
Melalui kombinasi dari data teknikal, fundamental, dan konteks makro global, proyeksi harga Bitcoin untuk kuartal keempat tahun 2025 dapat dirumuskan sebagai berikut:
Kenaikan lebih tinggi dari $130.000 tidak masuk dalam spektrum skenario utama karena tidak ada dukungan teknikal, volume, atau makro yang cukup kuat saat ini. Dengan demikian, prediksi ekstrem seperti $150.000–$250.000 dalam waktu enam bulan ke depan dapat dikategorikan sebagai spekulatif dan tidak realistis.
Investor yang bijak akan lebih fokus pada posisi harga saat ini sebagai pondasi akumulasi strategis dan bukan sebagai titik masuk untuk mengejar euforia. Bitcoin tetap berada dalam fase sehat, namun belum berada di jalur akselerasi vertikal.
Akhir tahun 2025 akan menjadi momentum reflektif bagi BTC, bukan sebagai momentum ledakan harga. Justru dari fase transisi inilah struktur kuat untuk tahun 2026–2028 akan dibangun!
Untuk prediksi harga Bitcoin secara lengkap dari tahun 2025-2034, silakan kunjungi laman berikut:
https://tangerangdaily.id/prediksi-harga-bitcoin-analisa-fundamental-teknikal/
Penulis: Sugeng Prasetyo, Analis Kripto
Disclaimer: Investasi Bitcoin dan aset kripto lainnya memiliki risiko sangat tinggi, termasuk volatilitas harga yang ekstrem, perubahan regulasi, dan potensi kehilangan sebagian atau seluruh modal. Oleh karena itu, pembaca diharapkan untuk tidak mengandalkan informasi ini sebagai satu-satunya dasar investasi, selalu berkonsultasi dengan pakar keuangan atau advisor terpercaya sebelum mengambil keputusan, serta menyadari sepenuhnya risiko kerugian dan hanya menginvestasikan dana yang siap hilang. Penulis dan redaksi TangerangDaily.id tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau dampak yang timbul dari penggunaan informasi dalam artikel ini. (*)