JOMO dan Self-Care: Hidup Lebih Bahagia Tanpa Harus Selalu Ikut Tren

waktu baca 6 minutes
Selasa, 25 Feb 2025 09:23 0 Patricia Pawestri

KESEHATAN MENTAL | TD – JOMO (Joy of Missing Out) adalah sebuah konsep yang semakin populer di kalangan masyarakat modern. Berbeda dengan FOMO (-6) yang menekankan ketakutan akan kehilangan momen penting, JOMO mengajak kita untuk merayakan momen-momen ketika kita memilih untuk tidak ikut serta dalam berbagai tren atau aktivitas sosial yang sedang berlangsung.

Konsep ini berfokus pada kebahagiaan yang ditemukan dalam kesederhanaan, ketenangan, dan kesehatan mental. Mengadopsi JOMO dalam hidup kita, terutama dalam konteks self-care, dapat membantu kita hidup lebih bahagia tanpa tekanan untuk selalu mengikuti arus.

Hidup dalam Tekanan Sosial dan Informasi yang Berlebihan

Dalam dunia yang penuh dengan informasi dan ekspektasi sosial, sering kali kita merasa tertekan untuk selalu berpartisipasi dalam segala sesuatu yang dianggap “keren” atau “trendy.” Media sosial, dengan segala kehebohannya, dapat membuat kita merasa bahwa kita harus selalu terhubung, selalu mengetahui berita terbaru, dan selalu tampil dalam aktivitas yang menarik. Namun, dengan menerapkan prinsip JOMO, kita dapat menemukan kembali nilai dari waktu yang dihabiskan untuk diri sendiri, mengurangi stres, dan meningkatkan kesehatan mental.

Menikmati Waktu Sendiri sebagai Bentuk Self-Care

Salah satu elemen penting dari JOMO adalah kemampuan untuk mengenali dan menghargai waktu sendiri. Dalam masyarakat yang serba cepat, kita sering kali mengabaikan kebutuhan untuk beristirahat dan merefleksikan diri. Self-care, atau perawatan diri, adalah praktik yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan hidup dan kesehatan mental. Namun, self-care tidak selalu berarti melakukan hal-hal besar atau mahal. Ini bisa sesederhana menemukan waktu untuk bersantai, menonton film kesukaan, atau membaca buku yang sudah lama teronggok.

Praktik Self-Care yang Sejalan dengan JOMO

Praktik self-care dalam konteks JOMO dapat berupa berbagai kegiatan yang memberikan kenyamanan dan kebahagiaan, tanpa harus merasa tertekan dengan ekspektasi orang lain. Misalnya, jika kita merasa lelah setelah sepekan yang panjang, daripada merasa harus menghadiri acara sosial di akhir pekan, kita bisa memilih untuk tinggal di rumah dan menikmati waktu sendiri. Menyiapkan makanan favorit, mandi dengan relaksasi, atau sekadar menikmati secangkir teh sambil mendengarkan musik favorit bisa menjadi bentuk self-care yang sangat bermakna.

Mencintai Diri Sendiri dengan Memberi Ruang untuk Beristirahat

Ketika kita memberi izin pada diri sendiri untuk merayakan JOMO, kita juga belajar untuk lebih mencintai diri sendiri. Menghargai kebutuhan dan keinginan kita merupakan langkah penting dalam perjalanan menuju kesejahteraan mental. Banyak orang merasa bersalah ketika memilih untuk tidak terlibat dalam aktivitas sosial, tetapi dengan memahami bahwa tidak ada yang salah dengan menikmati waktu sendiri, kita dapat membangun ketahanan mental yang lebih baik.

Fokus pada Kualitas Hubungan daripada Kuantitas

Selain itu, JOMO mendorong kita untuk lebih berfokus pada kualitas daripada kuantitas. Dalam banyak kasus, kita terlalu terjebak dalam keinginan untuk memiliki banyak teman, mengikuti banyak acara, atau berpartisipasi dalam berbagai aktivitas. Sehingga kita lupa untuk menghargai hubungan yang benar-benar berarti. Memilih untuk menghabiskan waktu dengan orang-orang yang kita cintai, dalam suasana yang nyaman, dapat memberikan kebahagiaan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan sekadar ikut serta dalam keramaian yang kurang bermakna.

Mengurangi Paparan Media Sosial untuk Hidup yang Lebih Tenang

Prinsip lain yang perlu diperhatikan dalam penerapan JOMO dan self-care adalah mengurangi paparan terhadap media sosial. Meskipun media sosial dapat menjadi alat yang bermanfaat untuk terhubung dengan orang lain, paparan yang berlebihan dapat menyebabkan perasaan cemas dan tidak puas. Mengatur waktu penggunaan media sosial dan memilih untuk lebih banyak menghabiskan waktu di dunia nyata dapat membantu kita merasa lebih seimbang dan bahagia. Ketika kita tidak terus-menerus membandingkan diri kita dengan orang lain, kita dapat lebih mudah menikmati hidup kita sendiri.

Menetapkan Batasan untuk Kehidupan yang Lebih Seimbang

Selain itu, JOMO juga berkaitan dengan pengaturan batasan dalam hidup kita. Terkadang, kita merasa terpaksa untuk memenuhi permintaan orang lain, baik itu di tempat kerja maupun dalam kehidupan sosial. Belajar untuk mengatakan tidak adalah keterampilan penting yang bisa membawa kita lebih dekat dengan kebahagiaan. Dengan menetapkan batasan yang sehat, kita memberi diri kita kesempatan untuk fokus pada apa yang benar-benar penting bagi kita, daripada terjebak dalam keharusan untuk selalu menyenangkan orang lain.

Menemukan Kebahagiaan dalam Aktivitas yang Bermakna

Dalam proses menjalani JOMO, penting untuk mengeksplorasi apa yang benar-benar membuat kita bahagia. Ini bisa bervariasi dari orang ke orang. Beberapa mungkin menemukan kebahagiaan dalam hobi kreatif seperti melukis atau menulis, sementara yang lain mungkin lebih menikmati aktivitas luar ruangan seperti bersepeda atau berkebun. Meluangkan waktu untuk menemukan dan mengejar passion kita adalah bagian penting dari self-care. Dengan melakukan hal-hal yang kita cintai, kita tidak hanya meningkatkan suasana hati kita, tetapi juga membantu diri kita untuk lebih terhubung dengan diri sendiri.

Mengembangkan Pola Pikir Positif untuk Kebahagiaan yang Lebih Besar

Menerapkan JOMO dan self-care juga berarti kita perlu mengembangkan pola pikir positif. Ini bukan hanya tentang menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan, tetapi juga tentang merayakan hal-hal kecil yang membawa kebahagiaan. Misalnya, kita bisa mulai mencatat momen-momen kecil yang membuat kita tersenyum setiap harinya atau melakukan praktik syukur. Ketika kita fokus pada hal-hal positif, kita akan lebih mudah merasakan kebahagiaan yang sebenarnya.

Menghargai Waktu Sendiri untuk Kesehatan Mental yang Lebih Baik

Kesehatan mental sangat berkaitan dengan cara kita menjalin hubungan dengan diri sendiri dan orang lain. Ketika kita memberi diri kita ruang untuk tidak selalu terlibat dalam segala hal, kita memberikan kesempatan untuk beristirahat dan mengisi ulang energi kita. Dengan ini, kita dapat lebih produktif dan kreatif dalam kehidupan sehari-hari. Sebaliknya, jika kita terus-menerus merasa tertekan untuk mengikuti tren, kita bisa mengalami kelelahan mental yang pada akhirnya berdampak buruk bagi kesehatan kita.

Menjalani Hidup dengan Cara yang Paling Sesuai untuk Diri Sendiri

Sebagai bagian dari perjalanan hidup kita, penting untuk diingat bahwa tidak ada satu cara yang benar untuk menjalani hidup. Setiap orang memiliki jalan yang unik, dan apa yang berhasil untuk satu orang mungkin tidak berlaku untuk orang lain. JOMO dan self-care adalah tentang menemukan apa yang paling sesuai dengan diri kita. Dan, bagaimana kita bisa menciptakan kehidupan yang bermakna tanpa tekanan untuk selalu mengikuti tren.

Dalam kesimpulannya, JOMO dan self-care merupakan dua konsep yang saling melengkapi. Dengan merayakan kebahagiaan dalam memilih untuk tidak terlibat dalam segala hal yang tidak sesuai dengan diri kita, kita dapat menemukan keseimbangan yang lebih baik dalam hidup. Menghargai waktu sendiri, menetapkan batasan, dan fokus pada kualitas hubungan serta pengalaman adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan yang sejati. Dengan memahami bahwa hidup tidak harus selalu penuh dengan keramaian dan hiruk-pikuk, kita bisa menemukan ketenangan dan kepuasan yang lebih dalam. Hal ini, pada gilirannya, akan membawa kita menuju hidup yang lebih bahagia dan bermakna. (Nazwa/Pat)

""
""
""
LAINNYA