Kesempurnaan dalam Keseimbangan Ilmu Dunia dan Akhirat

waktu baca 5 menit
Senin, 10 Feb 2025 21:31 0 68 Redaksi

OPINI | TD — Dalam kehidupan ini, kita sering kali dihadapkan pada dua pilihan besar: mengejar dunia atau mengejar akhirat. Namun, Islam mengajarkan bahwa tidak ada dikotomi antara keduanya. Dunia dan akhirat bukanlah dua hal yang harus dipilih salah satunya, melainkan keduanya harus diupayakan secara seimbang. Sebagaimana Rasulullah saw bersabda:

“Barang siapa yang menghendaki (kebaikan) dunia, maka hendaklah ia memiliki ilmunya. Barang siapa yang menghendaki (kebaikan) akhirat, maka hendaklah ia memiliki ilmunya. Dan barang siapa yang menghendaki keduanya, maka hendaklah ia memiliki ilmunya.” (HR. Thabrani)

Hadis ini menegaskan bahwa ilmu adalah kunci untuk meraih kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat. Tanpa ilmu, seseorang akan kesulitan dalam mencapai apa yang diinginkannya, baik itu kekayaan, kedudukan, kebahagiaan, maupun keselamatan di akhirat.

Ilmu Dunia untuk Kesuksesan Dunia

Dalam Islam, mencari rezeki dan mencapai kesuksesan dunia bukanlah sesuatu yang tercela, asalkan dilakukan dengan cara yang halal dan tidak melupakan kewajiban terhadap Allah. Al-Qur’an bahkan memerintahkan umat Islam untuk bekerja dan berusaha:

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) dunia…” (QS. Al-Qasas: 77)

Jika seseorang ingin sukses di dunia, ia harus menguasai ilmu yang berkaitan dengan bidang yang ia tekuni. Misalnya, seorang pengusaha harus memahami strategi bisnis, pemasaran, dan manajemen keuangan. Seorang dokter harus menguasai ilmu kedokteran agar dapat merawat pasien dengan baik. Seorang programmer harus memahami bahasa pemrograman dan teknologi terbaru agar dapat bersaing di industri.

Tanpa ilmu, usaha yang dilakukan bisa sia-sia. Banyak orang yang bekerja keras tetapi tetap hidup dalam kesulitan karena mereka tidak memiliki ilmu yang cukup. Sebaliknya, mereka yang memiliki ilmu mampu mencapai kesuksesan dengan lebih efisien dan efektif. Namun, ilmu dunia harus tetap digunakan dengan prinsip-prinsip Islam. Kekayaan yang diperoleh harus didapat dengan cara yang halal dan digunakan untuk kebaikan. Ilmu yang dimiliki tidak boleh digunakan untuk menipu, menindas, atau merugikan orang lain.

Ilmu Akhirat untuk Keselamatan di Akhirat

Sebanyak apa pun kekayaan yang dimiliki, setinggi apa pun jabatan yang dicapai, semua itu tidak akan ada artinya jika seseorang tidak memiliki ilmu tentang akhirat. Kehidupan dunia hanyalah sementara, sedangkan akhirat adalah kehidupan yang kekal. Oleh karena itu, ilmu tentang akhirat jauh lebih penting daripada ilmu dunia.

Ilmu akhirat mencakup pengetahuan tentang aqidah (keyakinan), ibadah, akhlak, dan hukum Islam. Tanpa ilmu ini, seseorang bisa terjerumus dalam kesesatan dan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Islam. Misalnya, ada orang yang rajin beribadah tetapi tidak memahami ilmunya, sehingga ia melakukan amalan yang tidak sesuai dengan syariat. Ada juga orang yang berniat baik, tetapi karena kurang ilmu, ia malah melakukan hal yang merugikan dirinya sendiri dan orang lain.

Rasulullah saw bersabda:

“Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya, maka Allah akan memberikan kepahaman dalam agama.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ini menunjukkan bahwa memahami ilmu agama adalah tanda bahwa seseorang mendapat kebaikan dari Allah. Orang yang memahami agama akan mengetahui mana yang halal dan haram, mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan, serta bagaimana menjalani hidup sesuai dengan tuntunan Islam. Ilmu akhirat juga mencakup ilmu tentang akhlak. Seorang Muslim yang berilmu akan selalu menjaga akhlaknya, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, maupun dalam masyarakat. Ia tidak hanya menjalankan ibadah ritual, tetapi juga menjaga hubungan baik dengan sesama manusia.

Keseimbangan antara Ilmu Dunia dan Ilmu Akhirat

Islam tidak mengajarkan umatnya untuk hanya fokus pada ilmu dunia atau hanya fokus pada ilmu akhirat. Keduanya harus dipelajari dan diamalkan dengan seimbang. Banyak contoh dari para ulama dan cendekiawan Muslim yang berhasil menggabungkan ilmu dunia dan ilmu akhirat. Imam Al-Ghazali, misalnya, tidak hanya ahli dalam ilmu agama tetapi juga memahami filsafat dan logika. Ibnu Sina, seorang dokter Muslim terkenal, tetap menjalankan ibadah dengan baik meskipun sibuk dengan ilmu kedokteran.

Dalam kehidupan modern, kita juga harus menerapkan keseimbangan ini. Seorang Muslim yang sukses di dunia harus tetap menjalankan ibadahnya, bersedekah, dan menjaga akhlaknya. Sebaliknya, seorang yang mendalami ilmu agama juga harus memiliki keterampilan duniawi agar bisa menjalani hidup dengan baik dan bermanfaat bagi orang lain. Allah Swt telah memberikan pedoman dalam Al-Qur’an:

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.” (QS. Al-Bayyinah: 7)

Ayat ini menunjukkan bahwa iman dan amal saleh harus berjalan beriringan. Iman berkaitan dengan ilmu akhirat, sementara amal saleh mencakup usaha dan pekerjaan di dunia.

Mengapa Ilmu Itu Penting?

Ilmu adalah cahaya yang menerangi kehidupan. Tanpa ilmu, seseorang akan mudah tersesat dan terombang-ambing oleh hawa nafsu serta godaan dunia. Dengan ilmu, seseorang bisa membedakan yang benar dan yang salah, yang bermanfaat dan yang merugikan. Ilmu juga merupakan investasi jangka panjang. Kekayaan bisa habis, jabatan bisa hilang, tetapi ilmu akan tetap bermanfaat selama hidup dan bahkan setelah meninggal dunia. Rasulullah saw bersabda:

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim)

Ilmu yang berguna akan terus memberikan pahala meskipun kita telah meninggal dunia. Oleh karena itu, kita harus terus belajar, mengamalkan, dan menyebarkan ilmu kepada orang lain.

Kesimpulan

Dunia dan akhirat tidaklah merupakan dua hal yang perlu dipisahkan. Islam mengajarkan bahwa untuk mencapai keduanya, seseorang harus memiliki ilmu. Jika ingin sukses di dunia, ia harus belajar ilmu dunia. Jika ingin selamat di akhirat, ia harus memahami ilmu agama. Dan jika ingin sukses di dunia dan akhirat, ia harus menguasai keduanya.

Sebagai seorang Muslim, kita harus selalu berusaha menuntut ilmu, mengamalkannya, dan menyebarkannya kepada orang lain. Dengan ilmu, kita bisa menjalani kehidupan dengan lebih baik, mencapai kebahagiaan, dan mendapatkan ridha Allah. Semoga Allah memberikan kita ilmu yang bermanfaat dan menjadikannya sebagai jalan menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Aamiin.

PenulisMuhamad Hijar Ardiansah, Mahasiswa KPI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon. (*)

""
""
""
LAINNYA