PERTANIAN | TD – Setelah mengetahui teknik budidaya tanaman wijen, petani milenial juga perlu mengetahui proses penanganan wijen pasca panen.
Pertama-tama, batang-batang wijen diikat untuk mempermudah penjemuran. Setiap 10 hingga 30 batang wijen diikat untuk mempermudah pemindahan.
Kedua, pembersihan daun-daun. Daun pada batang wijen dihilangkan agar mempercepat pengeringan.
Ketiga, penjemuran. Ikatan batang-batang wijen diregangkan pada bagian bawah ikatan agar dapat menjepit bilah bambu atau kayu pada rak penjemuran. Pada bagian bawah rak diberikan alas terpal agar buah wijen yang rontok tidak terbuang dan kotor. Penjemuran dilakukan selama 4 hingga 7 hari, atau hingga buah benar-benar kering.
Keempat, perontokan buah wijen. Perontokan bisa dikerjakan dengan mencambuk-cambukkan batang wijen ke sebuah papan, atau memukul-mukul ikatan batang wijen dengan kayu. Pada proses ini, buah wijen akan pecah, dan biji wijen disendirikan.
Kelima, pembersihan biji wijen. Segala kotoran, seperti daun kering atau atau ranting, harus disingkirkan dari kumpulan biji wijen. Pembersihan ini dapat dilakukan dengan cara menampi, yaitu menggunakan tampah yang digerakkan naik turun agar kotoran mengelompok sendiri dari buah wijen.
Keenam, penyortiran. Biji wijen dipisahkan menurut warnanya, yakni wijen hitam dan wijen putih. Biji yang kopong juga harus disingkirkan. Penyortiran dapat dikerjakan manual, yaitu dengan tangan, atau dengan mesin penyortir.
Ketujuh, pengemasan. Biji wijen yang telah bersih dan kering kemudian dikemas dalam wadah yang tertutup rapat untuk menghindari pembusukan atau penjamuran. (Pat)