KOTA TANGERANG | TD — Kerusakan jalan Juanda Kota Tangerang membahayakan pengendara yang melintas. Selain rusak, jalan tersebut juga minim penerangan sehingga tidak layak dilintasi.
“Banyak pengendara motor yang jatuh. Sepanjang jalan kondisinya sudah tidak berbentuk,” ujar Ari salah satu warga sekitar saat ditemui TangerangDaily, Senin, (8/02/2021).
Pantauan TangerangDaily, retakan besar dan genangan air ditemukan di sepanjang jalan yang menghubungkan Kecamatan Neglasari dengan Kelurahan Batusari, Batuceper.
Kondisi kerusakan Jalan Juanda. Jalan tersebut menghubungkan Neglasari dan Batuceper, Kota Tangerang, Senin (8/2/2021). (Foto: Eko Setiawan/TangerangDaily).
“Lubangnya dalam-dalam. Kalau mengebut berbahaya. Terlebih kalau malam, penerangan sedikit,” tambahnya.
Pada musim hujan ini, genangan air membahayakan pengendara, karena tidak bisa ditaksir kedalaman lubang di jalan tersebut, sehingga bisa menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
Vega, salah satu pengendara yang melintasi jalan juanda mengatakan, setiap hari.ia melintasi jalan tersebut karena akses utama menuju tempat kerjanya.
“Jalan Juanda ini sudah rusak bertahun-tahun, tidak ada tanggapan dari pihak pemerintah kapan diperbaiki. Sudah banyak pengendara yang jatuh karena kerusakannya parah,” katanya.
Kondisi kerusakan Jalan Juanda. Jalan tersebut menghubungkan Neglasari dan Batuceper, Kota Tangerang, Senin (8/2/2021). (Foto: Eko Setiawan/TangerangDaily).
Warga Batusari itu menambahkan, warga sekitar Batusari pernah melakukan aksi penutupan jalanan pada bulan Agustus tahun lalu, namun aksi tersebut tidak mendapatkan respon dari pemerintah.
“Warga Batusari pernah aksi penutupan jalanan Juanda karena sudah banyak korban yang jatuh, tapi saya sangat menyayangkan aksi itu tidak didengar oleh pemerintah, setelah satu tahun aksi tersebut dan sampai sekarang jalan itu tak kunjung diperbaiki,” katanya.
Dia juga berharap agar pemerintah segera memperbaiki jalan yang merupakan akses utama masyarakat Batu Ceper tersebut.
“Saya berharap agar pemerintah segera memperbaiki jalan itu, karena sangat membahayakan pengguna jalan, terlebih saat musim hujan sekarang ini,” pungkasnya. (Eko Setiawan/Rom)