Pemprov Banten Jalin Kerjasama dengan Universitas Indonesia Tangani Stunting

waktu baca 3 menit
Kamis, 2 Mar 2023 21:40 0 75 Deni Kusuma

BANTEN | TD — Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar menegaskan, Pemerintah Provinsi Banten sangat serius dalam menangani stunting dan gizi buruk. Termasuk peningkatan sumber daya manusia kesehatan Provinsi Banten.

“Provinsi Banten memiliki kerjasama dengan Universitas Indonesia, lebih khusus Fakultas Kedokteran. Ini bagian dari tindak lanjut kerjasama itu,” ungkap Al Muktabar saat menerima Civitas Akademika Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di Gedung Negara Provinsi Banten Jl. Brigjen KH Syam’un No.5, Kota Serang, Kamis, 2 Maret 2023.

“Bapak Dekan (Prof Ari Fahrial Syam-red) langsung memimpin tim,” tambahnya.

Dikatakan, ada beberapa agenda yang sudah dan sedang dilakukan di Provinsi Banten. Pihaknya juga mendapatkan policy brief dalam basis formulasi kebijakan khususnya dalam penanganan stunting dan pengembangan sumber daya manusia di bidang kesehatan khususnya para dokter.

“Ini akan kita tindaklanjuti terus. Akan mengkomunikasikan terus dalam tingkatan implementasi,” ungkap Al Muktabar.

“Penanganan stunting menjadi hal yang menjadi konsen (fokus-red) kita. Segera kita tindaklanjuti, mudah-mudahan akan lebih cepat dalam penurunan stunting,” tambahnya.

Dijelaskan, policy brief penanganan stunting merupakan satu hal yang direview secara nyata berdasarkan basis-basis yang terukur alat, teori, dan beberapa tambahan seperti pengukuran kebugaran ibu hamil untuk langkah preventif penanganan stunting.

“Rekomendasi lainnya adalah bagaimana pemberian gizi yang baik kepada anak dan ibu muda, pengetahuan dan kemampuan meningkatkan gizi keluarga, pilihan makanan, dan seterusnya,” ungkap Al Muktabar.

“Menjadi sandaran dalam kebijakan daerah dalam rangka penanganan stunting,” pungkasnya.

Sementara, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Ari Fahrial Syam mengungkapkan, Provinsi Banten menjadi bagian wilayah binaan selain Jakarta dan Papua. Pihaknya menyampaikan policy brief dalam penanganan stunting di Provinsi Banten.

“Tindak lanjut dari kerjasama antara Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Pemerintah Provinsi Banten untuk mengidentifikasi dan selanjutnya mencari solusi bagaimana upaya yang terbaik dalam penanganan stunting di Provinsi Banten,” ungkapnya.

“Kemudian dalam rangka Dies Natalis UI kami sudah merencanakan beberapa aktivitas kegiatan untuk peningkatan sumber daya manusia, khususnya SDM kesehatan baik itu dokter dan juga petugas kesehatan lainnya, terutama dalam penanganan kesehatan ibu dan anak, termasuk stunting,” tambah Ari.

Dikatakan, pihaknya akan langsung melakukan di Provinsi Banten, juga akan melakukan berbagai penyuluhan langsung ke masyarakat. Kami juga berkomitmen untuk turut membantu Kementerian Kesehatan melakukan pelatihan dokter Puskesmas bagaimana memanfaatkan USG yang nantinya didistribusikan di Provinsi Banten agar cepat dimanfaatkan.

“Dalam rangka meningkatkan kuota jumlah peserta didik, kami ingin memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada untuk meningkatkan kompetensi. Kami juga akan memfasilitasi putra daerah yang memang PNS wilayah Provinsi Banten untuk bisa melanjutkan pendidikan spesialis dan kembali mengabdi di Provinsi Banten,” jelas Ari.

“Komitmen kami juga untuk 5 tahun mendorong Fakultas Kedokteran Untirta dalam rangka SDM kedokteran di Provinsi Banten,” tambahnya.

Diungkapkan, pihaknya juga memiliki Desa binaan di sekitar Rumah Sakit Sitanala Kabupaten Tangerang program pemberdayaan ekonomi untuk mantan penderita kusta dan masyarakat sekitar yang telah didukung oleh Pemprov Banten sejak tahun 2019.

“Menariknya, apa yang sudah kita lakukan menjadi contoh untuk Provinsi lain seperti Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, serta rencananya Ambon (Maluku-red). Ini karena succes story apa yang kita lakukan di Provinsi Banten,” pungkas Ari. (Ril)

Unggulan

LAINNYA