TANGERANG | TD – Salah satu kelompok karya sastra yang mempunyai sejarah panjang dan tertua adalah sastra Arab. Dengan membaca karya sastra para penulis Arab, pembaca akan menemukan banyak ragam gaya bahasa yang khas. Pengaruh sejarah yang seringkali penuh dengan pergolakan panjang juga memberikan pengaruh khusus pada karya sastra.
Sebagian sastra Arab juga mempunyai kaitan erat dengan tradisi memuliakan Alquran sebagai sumber inspirasi penulisnya. Kekhasan tradisi ini juga memunculkan hal-hal unik dalam pemikiran dan gaya ungkap sastra Arab, dan juga mempengaruhi para pembacanya di seluruh dunia.
Dalam membaca karya sastra Arab, ada beberapa penulis yang dapat menjadi rujukan pembuka sebagai berikut.
1. Naguib Mahfouz
Mahfouz adalah seorang novelis dan penulis skenario asal Mesir. Kemahiran Mahfouz dalam menulis mengantarnya menjadi penerima Nobel Sastra pada tahun 1988.
Naguib Mahfouz adalah salah satu penulis terpenting dalam sejarah sastra Arab. Ia menuliskan lebih dari 30 novel den kumpulan cerita pendek. Dalam karyanya, ia selalu mengangkat isu sejarah, politik, agama, dan budaya.
Karya-karya Naguib Mahfouz antara lain Cairo Trilogy, Midaq Alley, The Children of Gebelawi, dan The Thief and The Dogs.
2. Adonis
Adonis adalah seorang penyair dan cendekiawan kelahiran Suriah. Karir Adonis sebagai jurnalis dan kegemarannya menulis puisi mengantarnya menjadi pelopor puisi modernis di belahan dunia Arab.
Dalam seluruh karyanya, Adonis selalu menggambarkan pandangan kritis dan inovatifnya terhadap tradisi dan realitas yang terjadi di Arab. Tulisan-tulisan Adonis selalu erat dengan persoalan identitas, bahasa, seni, dan politik.
Adonis menulis lebih dari 20 karya sastra, termasuk puisi, esai, kritik, dan terjemahan. Beberapa karyanya yang sangat menyentuh adalah Songs of Mihyar the Damascene, A Time Between Ashes and Roses, The Book of Siege, dan Violence and Islam.
3. Al-Khansa
Al-Khansa adalah seorang penyair perempuan Arab yang hidup pada masa pra-Islam dan awal periode Islam. Al-Khansa dikenal sebagai salah satu penyair elegi terbaik dalam sejarah sastra Arab.
Al-Khansa menulis lebih dari seribu baris puisi semasa hidupnya. Dalam karya-karyanya, Al-Khansa mengungkapkan isi hatinya terkait kematian saudara-saudaranya dalam peperangan. Karya-karya tersebut secara penuh menggambarkan kesedihan, kesetiaan, keberanian, dan kebanggannya atas keluarga dan sukunya.
4. Al-Mutanabbi
Al-Mutanabbi adalah seorang penyair di masa pemerintahan dinasti Abbasiyah. Al-Mutanabbi merupakan salah satu penyair terbesar dalam sejarah sastra Arab.
Karyanya meliputi 300 puisi yang berisi pujian dan kritik terhadap para penguasa dan tokoh-tokoh politik. Dalam karya-karyanya, dapat diketahui bahwa Al-Mutanabbi adalah seorang yang cerdas, berani, ambisius, sekaligus sombong.
5. Kahlil Gibran
Kahlil Gibran adalah seorang penyair yang dikenal sebagai seniman Libanon-Amerika. Gibran juga merupakan salah satu penulis Arab yang paling populer di dunia.
Karya Kahlil Gibran meliputi 20 karya sastra, termasuk puisi, prosa, drama, dan lukisan. Setiap karyanya menggambarkan pandangan spiritual dan humanis terhadap kehidupan, hubungan kekasih, alam, dan Tuhan.
Beberapa karyanya yang masih dibaca hingga sekarang adalah The Prophet, The Broken Wings, The Madman, dan Sand and Foam.
Demikian 5 penulis Arab yang dapat menjadi rujukan pembuka dalam membaca karya sastra Arab. (*)