TIPS | TD — Di era digital ini, menulis menjadi kegiatan yang dilakukan oleh banyak orang. Kemudahan mempublikasikan melalui berbagai kanal di dunia maya, membuat aktiitas literasi ini mulai digandrungi, terutama oleh kaum milenial.
Namun saat menulis, seseorang kerap mengalami writer’s block (kebuntuan). Dalam kondisi demikian, seseorang seolah-olah tidak mampu merangkai kata-kata, bahkan kadang merasa ingin menyerah.
Jika Anda mengalami hal demikian, jangan lantas menyerah. Sebab menulis memang aktivitas intelektual yang menuntut konsistensi. Tidak ada seorang penulis handal yang lahir dari proses yang instan.
Saat Anda terkendala oleh writer’s block, empat tips berikut bisa coba Anda praktikkan, agar kegiatan menulis Anda dapat kembali dilanjutkan.
Sebagai aktivitas intelektual, Anda membutuhkan suasana yang tenang. Karena saat menulis, Anda dituntut berkonsentrasi tanpa ada gangguan.
Writer’s block salah satunya dipicu oleh buyarnya konsentrasi. Maka, Anda harus kembali dapat menguasai diri, sebelum melanjutkan aktivitas memahat teks (menulis).
Salah satu yang bisa Anda lakukan untuk menenangkan diri adalah dengan mendengarkan musik. Sebuah lirik lagu kerap bisa memicu ide sebuah tulisan. Demikian halnya pun saat Anda buntu menulis. Efek yang ditimbulkan dari mendengarkan lagu favorit, dapat kembali membangkitkan gairah menulis Anda.
Writer’s block terjadi karena Anda mengalami semacam defisit informasi. Seperti menabung uang di bank, Anda terus-terusan menarik saldo (kosakata) di rekening pikiran, tetapi abai untuk mengisi tabungan Anda.
Pun demikian dengan aktivitas menulis. Semakin menipis saldo informasi di memori kepala kita, semakin sulit menuangkannya menjadi sebuah rangkaian kalimat.
Maka, jika Anda mengalami kebuntuan saat menulis, sebaiknya Anda segera mengisi rekening pikiran dengan informasi yang dibutuhkan dengan membaca.
Anda dapat membaca artikel, buku, atau berita sesuai dengan tema tulisan yang sedang Anda kerjakan.
Aktivitas lainnya yang dapat dilakukan saat mengalami writer’s block yaitu berdiskusi dengan teman, tentunya teman yang juga memahami seputar aktivitas menulis, atau memiliki informasi sesuai dengan tema tulisan yang sedang Anda kerjakan.
Berbincang-bincang santai dengan seseorang dapat mencairkan kebekuan pikiran Anda. Sebab, Anda akan mendapatkan semacam cahaya matahari yang mencairkan kebekuan bongkahan es di kepala Anda.
Menemukan suasana berbeda untuk mengalihkan pikiran bisa menjadi salah satu solusi mengatasi writer’s block. Bisa jadi, aktivitas menulis macet karena kita membutuhkan rekreasi.
Aktivitas pikiran yang terus menerus berkutat pada satu kegiatan, kerap menimbulkan ketegangan, rasa bosan, dan jenuh. Nah, Anda perlu menyegarkan kembali diri Anda dengan rekreasi. Anda bisa mengunjungi tempat-tempat favorit yang biasa Anda datangi, atau lokasi baru yang belum pernah Anda kunjungi.
Jika rekreasi membutuhkan waktu dan biaya, sekedar berjalan-jalan pun bisa Anda lakukan. Dengan menghirup udara segar dan menemukan suasana menyenangkan, pikiran Anda akan kembali terpacu untuk menuntaskan tulisan yang tertunda.
Demikian empat tips singkat mengatasi writer’s block. Tentunya Anda yang sudah piawai dan terbiasa menulis, memiliki cara tersendiri untuk tetap konsisten melahirkan “anak-anak pikiran” (menulis) menjadi sebuah karya yang layak dibaca.
Penulis: Rizki Maulana (Mahasiswa FISIP UNIS Tangerang Jurusan Ilmu Komunikasi)
Editor: Della Zakaria