3 Tips Pemasaran di Era Digital; ‘Barang Bagus Belum Tentu Laku!’

waktu baca 3 menit
Rabu, 21 Agu 2024 14:55 0 128 Patricia Pawestri

UMKM | TD – Di era digital ini, persaingan usaha semakin terasa ketat. Semakin ketatnya persaingan harga di era yang semakin bebas ini ternyata juga memunculkan tantangan baru, yaitu ‘produk bagus belum tentu laku’.

Dahulu, kita kerap mendengar bahwa barang dengan kualitas bagus pasti akan laku dengan sendirinya. Namun, jika melihat kenyataan produk mana yang laris di sebuah marketplace, sepertinya hal tersebut tidak lagi berlaku.

Produk teh bunga dari merk yang kurang terkenal, misalnya, dengan kemasan cukup menarik, hanya transparan atau dengan tube dan berlabel sederhana, ternyata meraih pembelian hingga ribuan.

Hal tersebut berbanding terbalik dengan produk teh bunga sejenis, dengan kemasan dari kaleng segi enam alumunium yang estetik dan cukup mewah serta berharga mahal. Padahal kemasan ini lebih menjamin teh dapat disimpan lebih aman dan awet. Produk ini hanya terjual di kisaran puluhan buah saja.

Kesimpulan dari kasus di atas adalah kualitas produk memang salah satu unsur penting dalam berbisnis. Namun, hal itu tidak akan berarti tanpa strategi pemasaran yang tepat.

Dalam strategi pemasaran digital, ada beberapa tips yang perlu dipelajari dan dilakukan agar Anda dapat membidik konsumen untuk membeli produk, bahkan menjadi konsumen setia. Antara lain:

1. Mempelajari pesaing.

Anda dapat melihat pesaing dari setiap media sosial, marketplace, atau e-commerce yang Anda gunakan untuk memasarkan produk.

Yang pertama perlu Anda lakukan adalah melihat kelebihan dan kelemahan produk mereka, dan bagaimana mereka mendekati konsumen. Kemudian, Anda dapat merencanakan melakukan trik ‘amati, tiru, dan modifikasi’ atau ‘ATM’ untuk melakukan pendekatan yang sejenis kepada calon konsumen Anda.

2. Mempelajari calon konsumen.

Sebelum melangkah lebih jauh, lakukan segmentasi terhadap orang-orang yang potensial menjadi konsumen Anda. Caranya dengan melakukan pembatasan konsumen yang akan Anda berikan penawaran.

Misalnya, konsumen dengan tingkat pendidikan tertentu, range pendapatan tertentu, atau tinggal di wilayah tertentu. Anda juga dapat mengidentifikasi calon konsumen dengan melihat pada akun media sosial mereka, apakah mereka menggunakan brand tertentu.

Penggunaan brand tertentu dapat mengelompokkan konsumen ke dalam segmen selera yang khas, atau tingkat pendapatan, atau kecenderungan perilaku.

Misalnya: pengguna kosmetik brand Make Over biasanya menyukai hal-hal yang elegan dan natural, dan rentang usianya 24 hingga 45 tahun. Biasanya berpendidikan menengah ke atas, dan memiliki pekerjaan kantoran hingga pekerja kreatif. Gaya hidup mereka sangat aktif dan sangat memperhatikan penampilan.

Riset segmentasi ini digunakan sebagai dasar untuk menciptakan produk dan membuat konten penawaran agar dapat lebih mengena dengan apa yang menjadi kebutuhan konsumen tersebut.

3. Memperkenalkan produk.

Inti dari strategi pemasaran adalah menciptakan kondisi agar produk laku terjual. Maka, dalam membuat penawaran gunakanlah prinsip ‘kebutuhan dan solusi’.

Misalnya, untuk menawarkan teh jahe instan kepada konsumen perempuan pengguna kosmetik Make Over, Anda dapat menawarkan kepraktisan dalam membuat teh jahe instan. Jelaskan kemasannya yang cantik dan mudah dibawa, serta lain sebagainya yang merupakan solusi dari berbagai masalah yang kerap dihadapi oleh segmen tersebut dalam keseharian.

Penawaran dapat dibuat dalam bentuk konten Instagram, TikTok, Fanpage Facebook, maupun YouTube. Gunakan pola dan warna yang elegan sehingga menarik segmen konsumen untuk membaca.

Anda juga dapat mengadakan give away untuk mendekati calon pelanggan, atau menampilkan testimoni dari pembeli terdahulu untuk mendapatkan kepercayaan mereka. Cara lainnya agar produk Anda semakin terlihat adalah dengan menampilkan value-value yang diinginkan, misalnya ramah lingkungan, tidak mendukung genosida, tidak menimbulkan alergi, atau tidak menggunakan hewan sebagai bahan uji coba produk.

Jangan lupa sertakan kontak yang dapat mereka hubungi untuk memesan produk agar koneksi dengan pembeli langsung tersambung. (Pat)

 

 

LAINNYA