Waspadai Beras Oplosan: Ini 5 Ciri Utama dan Cara Menghindarinya

waktu baca 3 minutes
Selasa, 15 Jul 2025 10:34 0 Nazwa

TIPS | TD – Belakangan ini, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh penemuan ratusan merek beras yang tidak memenuhi standar kualitas. Pemerintah, bersama dengan Satgas Pangan Polri, menemukan lebih dari 200 merek beras yang diduga telah mengalami pengoplosan, baik dari segi kualitas, berat, maupun kemasan. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat karena praktik tersebut dapat merugikan secara ekonomi dan berdampak pada kesehatan.

Untuk menghindari menjadi korban, penting untuk mengenali lima ciri umum beras oplosan berikut, serta menerapkan beberapa tips sederhana saat membeli beras.

5 Ciri Beras Oplosan yang Perlu Diwaspadai

1. Warna Butiran Tidak Seragam
Beras asli biasanya memiliki warna yang konsisten. Jika dalam satu kemasan terdapat butiran beras yang putih cerah bercampur dengan yang tampak kusam atau kekuningan, ini bisa menjadi tanda adanya pencampuran.

2. Ukuran dan Bentuk Tidak Konsisten
Jika butiran beras terlihat bervariasi—ada yang panjang, pendek, besar, kecil, dan banyak yang patah, ini menunjukkan kemungkinan adanya pengoplosan dari berbagai jenis beras.

3. Aroma Tidak Wajar
Beras oplosan sering kali memiliki bau yang kurang sedap, seperti apek, asam, atau bahkan bau kimia. Ini berbeda dengan aroma netral atau wangi alami yang biasanya dimiliki oleh beras segar.

4. Tekstur Nasi Tidak Normal Setelah Dimasak
Nasi yang dihasilkan dari beras oplosan cenderung lembek, cepat basi, atau bahkan terlalu keras. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan kandungan pati dalam campuran beras tersebut.

5. Tidak Muncul Kutu Meski Sudah Lama Disimpan
Jika beras yang disimpan dalam waktu lama tidak menunjukkan adanya kutu, ini bisa menjadi indikasi bahwa beras tersebut telah melalui proses pemutihan atau penggunaan bahan kimia yang menghilangkan unsur alami.

Tips Menghindari Beras Oplosan

  • Periksa Label Kemasan
    Pastikan terdapat informasi mengenai produsen, izin edar, SNI, dan berat bersih yang sesuai. Hindari produk yang tidak mencantumkan detail tersebut.
  • Lakukan Tes Rendam Air
    Ambil segenggam beras dan rendam dalam air bersih. Jika banyak butiran yang mengapung atau air menjadi sangat keruh, ini bisa menjadi indikasi bahwa kualitas beras tersebut meragukan.
  • Belanja dari Tempat Terpercaya
    Pilihlah toko resmi, pasar modern, atau distributor yang dikenal memiliki reputasi baik dan transparansi produk.
  • Waspadai Harga Tidak Wajar
    Jika harga beras terlalu murah dibandingkan dengan harga pasaran, sebaiknya dicurigai. Sebaliknya, harga yang mahal belum tentu menjamin kualitas jika tidak disertai label resmi yang jelas.
  • Simpan dengan Benar
    Gunakan wadah tertutup dan tempat penyimpanan yang kering serta sejuk. Beras sebaiknya dikonsumsi dalam waktu maksimal 3 hingga 6 bulan untuk menjaga kualitasnya.

Penutup

Kasus beras oplosan menunjukkan betapa pentingnya kewaspadaan dalam memilih bahan pangan sehari-hari. Dengan mengenali ciri-ciri beras oplosan dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang sederhana, risiko terhadap kesehatan dan kerugian ekonomi dapat diminimalkan. Ketelitian saat membeli beras adalah bentuk perlindungan diri dan keluarga terhadap praktik curang yang merugikan. (*)

LAINNYA