WALHI Gelar Pekan Rakyat Lingkungan Hidup di Banten

waktu baca 3 menit
Sabtu, 1 Jun 2024 17:29 0 207 Redaksi TD

SERANG | TD — Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Eknas WALHI) akan menggelar Pekan Rakyat Lingkungan Hidup di Banten 2-5 Juni 2024.

Kegiatan yang akan berlangsung mulai 2 sampai 5 Juni tersebut dalam rangka menyambut Hari Lingkungan Hidup tahun 2024 dan menyusun gagasan dalam hal Pengakuan dan Perlindungan Wilayah Kelola Rakyat (WKR) serta memperkuat kembali konsolidasi politik rakyat pasca Pilpres karena politik electoral dinilai banyak merampas hak-hak sipil.

Ketua Panitia kegiatan Tubagus Soleh Ahmadi mengatakan, kegiatan akan dimulai dengan aksi Pulihkan Banten dan Pulihkan Indonesia di Kota Serang pada Minggu pagi, 2 Juni 2024.

“Kemudian Senin 3 Juni 2024 diskusi dengan acara Peluncuran Buku Ekonomi Nusantara versus Ekonomi Biru, Dampak Sosial dan Ekologi Industri Ekstraktif di Banten, Diskusi Publik Bencana Ekologis di Indonesia. Diskusi digelar di kampus UIN Sultan Maulana Hasanudin,” terangnya, Minggu, 1 Juni 2024.

Acara dilanjutkan dengan Workshop dan sharing season di Padarincang, Kabupaten Serang pada Selasa 4 Juni 2024 dengan tiga tema yaitu Transisi Energi yang berkeadilan, Perlindungan dan Pengakuan Wilayah Kelola Rakyat, selanjutnya Membangun Strategi Politik Rakyat.

Selanjutnya, Rabu 5 Juni 2024, puncak acara yaitu Istigosah Akbar untuk Keadilan Ekologis berlokasi di Padarincang.

“Tujuan kegiatan ini sebagai ruang konsolidasi gagasan rakyat karena agenda politik pemerintah hari ini semakin membebani rakyat. Rakyat dibebani dua beban sekaligus yaitu krisis iklim dan bencana ekologis, sehingga penting untuk adanya ruang gagasan masyarakat sipil agar rakyat keluar dari krisis tersebut,” terangnya.

Ditambahkan Kepala Divisi Pelibatan Publik Eknas WALHI Adam Kurniawan, pemerintah sudah berjarak dari keadilan. Hal tersebut terlihat pada Proyek Strategis Nasional yang bersifat instruksional dari pemerintah pusat yang semestinya perencanaan pembangunan tersebut dimulai dari Musrembang tingkat desa sampai pusat.

“WALHI menolak semua proyek strategis nasional, karena menghilangkan hak konstitusi dan sumber penghidupan masyarakat,” tegas Adam Kurniawan saat menggelar konferensi pers di Kota Serang, Sabtu, 1 Juni 2024.

Di tempat yang sama, Mad Haer Effendy, Direktur Pena Masyarakat mengungkapkan Banten menyimpan kekayaan alam yang berlimpah, sehingga banyak yang ingin berinvestasi namun meminggirkan hak rakyat.

“Sudah banyak sumber daya alam yang dieksploitasi secara berlebihan, seperti pasir. Oleh karenanya banyak dari masyarakat Banten yang masih memperjuangkan haknya, salah satunya masyarakat Padarincang,” ujar Mad Haer yang juga aktivis lingkungan tersebut.

Senada dengan pernyataan Mad Haer, tokoh perlawanan rakyat Padarincang Haji Doif mengungkap, dirinya bersama masyarakat setempat konsisten mempertahankan sumber penghidupannya dari tangan-tangan perusak yang ingin mengeksploitasi sumber daya alam.

“Perjuangan kami melawan Danone dan sekarang sedang melawan proyek Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) di kawasan hutan lindung gunung Praksak,” ucap Doif.

Untuk diketahui, dipilihnya Padarincang sebagai salah satu lokasi kegiatan sebagai bentuk dukungan WALHI pada perjuangan masyarakat setempat melawan upaya perusakan lingkungan hidup. (Yan/Red)

Unggulan

LAINNYA