TANGERANG | TD – Bagi Anda yang hidup di perkotaan dan ingin mempunyai taman atau kebun dengan lahan terbatas, salah satu solusinya adalah vertikultur.
Vertikultur merupakan salah satu teknik budidaya tanaman yang memanfaatkan ruang yang sempit dengan menyusun media tanam secara bertingkat atau vertikal.
Dengan teknik ini, maka ruang sempit seperti balkon, teras, bahkan dinding dan atap rumah dapat dijadikan taman atau kebun yang cantik.
Untuk menerapkan teknik vertikultur, Anda dapat memanfaatkan berbagai wadah media tanam, seperti kaleng bekas, pipa paralon bekas, rak gantung, atau palet kayu.
Sebelum digunakan, pastikan wadah tersebut memiliki lubang drainase yang cukup supaya air berlebih dapat dibuang dan tidak menimbulkan penyakit jamur pada tanaman.
Media tanam yang digunakan dapat berupa tanah gembur yang diberi kompos. Atau, bila Anda menghendaki bebas dari tanah agar lebih bersih, maka sekam, pasir, kerikil, cocopeat, atau rockwool dapat menjadi pilihan.
Penggunaan media tanam tanpa tanah tersebut dapat disebut sebagai media tanam hidroponik, karena akan memanfaatkan air sebagai sumber penyedia hara makanan bagi tanaman.
Yang harus diperhatikan dalam vertikultur adalah jenis tanaman yang digunakan sebaiknya memiliki perakaran yang pendek dan tidak terlalu besar.
Jenis tanaman juga hendaknya tahan terhadap perubahan cuaca dan juga tahan terhadap serangan hama penyakit.
Karena ruang tanam dalam teknik vertikultur ini mempunyai tingkat penerimaan cahaya matahari yang berbeda, maka hendaknya tanaman yang akan digunakan pun sesuai dengan jumlah sinar matahari yang diterima.
Jadi, tanaman yang memerlukan cahaya matahari sedikit dapat ditanam di bagian bawah atau belakang.
Setelah menyiapkan wadah, media tanam, dan tanaman yang sudah dipilih dengan cermat, lanjutkan dengan langkah-langkah berikut ini.
1. Mencampurkan media tanam dengan pupuk organik dengan perbandingan 1:1. Setelah tercampur dan ditempatkan dalam wadah tanam, sirami media hingga cukup basah.
2. Menempatkan wadah berisi media tanam di area vertikultur. Penempatannya dapat menggunakan rak gantung, pipa bekas yang sudah disusun vertikal, atau rak yang terbuat dari palet.
3. Menanam dilakukan dengan membuat lubang tanam sesuai dengan ukuran perakaran yang akan dibenamkan. Kemudian masukkan tanaman ke lubang, dan tutup sisanya dengan media tanam. Tekan-tekan media tanam agar padat. Ini memastikan batang tanaman dapat tetap tegak dan tidak mudah ambruk.
4. Merawat tanaman dengan penyiraman rutin sesuai kebutuhan dan juga pemberian nutrisi (pupuk) secara berkala. Dalam merawat juga dilakukan pembersihan bagian tanaman yang mati, tua, atau sakit. Hal ini bertujuan agar hama penyakit tidak menular dan menjaga persediaan hara yang dibutuhkan tanaman.
Demikian artikel singkat mengenai vertikultur yang mudah dipahami dan dilaksanakan. Semoga dapat menginspirasi!