KOTA TANGSEL | TD – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mulai melakukan uji coba rekayasa lalu lintas di sejumlah titik rawan kemacetan di kawasan Pamulang, Kota Tangsel. Pada, Rabu 10 September 2025.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Tangsel, Martha Lena, mengatakan langkah ini ditempuh untuk mengurai kepadatan lalu lintas yang kerap terjadi, khususnya di kawasan Pamulang dan sekitarnya.
“Untuk Simpang Gaplek, kami melakukan pengaturan ulang siklus lampu lalu lintas dengan menambah waktu hijau dari arah Parung. Setting ini dibantu Kementerian Perhubungan karena status jalannya merupakan jalan nasional,” ujar Martha.
Martha mengatakan langkah tersebut diambil karena kontur jalan menurun sehingga kendaraan cenderung melaju kencang dan rawan kecelakaan.
“Adapun, Dishub Tangsel menerapkan sistem satu arah di beberapa titik. Jalan Kemiri: Berlaku satu arah untuk semua kendaraan pukul 06.00–09.00 WIB dan 15.00–19.00 WIB. Jalan Kunir: Berlaku satu arah hanya untuk kendaraan roda empat di jam yang sama. Sementara kendaraan roda dua tetap dua arah,” ucapnya.
Kemudian, lanjut Martha, Jalan Kayu Manis: Dilakukan mitigasi karena lokasinya berdekatan dengan Simpang UT (200 meter) dan kawasan Satu City (125 meter).
Peta uji coba rekayasa lalu lintas Sistem Satu Arah (SSA) di Pamulang, Tangsel, yang diberlakukan Dishub untuk mengurai kemacetan. (Foto: Ist)
“Kami ingin masyarakat terbiasa dulu dengan sistem satu arah di Jalan Kemiri dan Kayu Manis. Setelah itu baru dievaluasi secara bertahap,” jelas Martha.
Dari hasil pantauan pada Rabu pagi pukul 06.00–07.00 WIB, arus lalu lintas disebut lebih lancar dibanding sebelumnya. Meski masih ada antrean, kendaraan tetap bergerak, berbeda dengan kondisi lama di mana mobil bisa terjebak macet hingga satu jam dari arah Tol menuju Simpang UT.
Martha menambahkan, rekayasa ini masih dalam tahap uji coba selama tujuh hari ke depan.
“Hari pertama wajar jika masih ada masyarakat yang bingung atau melanggar. Kami bersama kepolisian dan sekolah sekitar terus melakukan sosialisasi secara persuasif, edukatif, dan humanis,” ujarnya.
Dalam pelaksanaan uji coba, tambah Martha, menurunkan 40 petugas gabungan dari Dishub dan kepolisian yang disebar di empat titik. Pihak sekolah seperti Universitas Terbuka (UT) dan Sekolah Sekrema Bangsa juga ikut mendukung sosialisasi.
“Program ini dari masyarakat untuk masyarakat. Tidak mungkin berhasil tanpa dukungan bersama,” pungkasnya. (Idris Ibrahim)