Bupati dan jajaran Pemerintah Kabupaten Tangerang meresmikan gedung baru SDN Buaran Mangga IV, ditandai dengan pemotongan pita bersama guru dan siswa sebagai simbol dimulainya pemanfaatan fasilitas pendidikan yang lebih layak dan aman. (Foto: Ist)TANGERANG | TD – Tahun 2025 resmi dicanangkan sebagai tahun kebangkitan infrastruktur pendidikan di Kabupaten Tangerang. Di tengah tantangan global dan persiapan menuju visi Indonesia Emas 2045, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang di bawah komando Bupati Maesyal Rasyid dan Wakil Bupati Intan Nurul Hikmah mengambil langkah berani. Bukan sekadar pemeliharaan rutin, pemerintah daerah meluncurkan program “Revolusi Fisik Pendidikan” yang menyasar ratusan sekolah yang dinilai tidak layak huni.
Langkah strategis ini menjadi jawaban atas keluhan masyarakat selama bertahun-tahun mengenai ketimpangan fasilitas pendidikan, khususnya di wilayah-wilayah pesisir dan pedesaan Kabupaten Tangerang. Ratusan sekolah, mulai dari SD hingga SMP, baik negeri maupun swasta yang kondisinya kritis, kini telah masuk dalam masterplan perbaikan prioritas APBD 2025.
Di bawah komando kepemimpinan Bupati Maesyal Rasyid dan Wakil Bupati Intan Nurul Hikmah, ratusan sekolah—mulai dari tingkat dasar hingga menengah, baik negeri maupun swasta yang kondisinya kritis—kini masuk dalam masterplan perbaikan prioritas.
Renovasi yang digagas kali ini tidak berhenti pada perbaikan kosmetik seperti pengecatan ulang. Pemkab Tangerang menerapkan standar baru dalam pembangunan gedung sekolah yang mencakup empat pilar vital:
“Kami tidak menoleransi adanya ruang kelas yang berpotensi membahayakan nyawa siswa. Struktur adalah prioritas,” tegas pihak Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tangerang yang berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, dilansir Kamis, 4 Desember 2025.
Dalam sinergi kepemimpinan ini, Bupati Maesyal Rasyid memainkan peran vital sebagai pengawal kebijakan dan anggaran. Dengan latar belakang birokrasi yang sangat matang (mantan Sekretaris Daerah), Maesyal memahami betul celah-celah potensi kebocoran anggaran dan kelambatan administrasi.

Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus meresmikan Gedung SDN Pancar Budaya di Desa Tegal Angus, Kecamatan Teluknaga, pada Jumat (21/11/2025). Acara ini menjadi momentum penting bagi masyarakat setempat dalam meningkatkan kualitas sarana pendidikan yang lebih layak dan nyaman. (Foto: Ist)
Keberhasilan program renovasi masif ini merupakan hasil dari kombinasi kepemimpinan yang solid antara Maesyal Rasyid dan Intan Nurul Hikmah. Keduanya berbagi peran strategis dalam menempatkan pendidikan sebagai prioritas nomor satu APBD 2025.
Bupati Maesyal Rasyid, Eksekusi Cepat dan Tepat Berbekal pengalaman birokrasi yang matang, Bupati Maesyal Rasyid memastikan tidak ada kebocoran anggaran dan proyek berjalan tepat waktu. Ia menegaskan bahwa infrastruktur sekolah adalah hak dasar warga negara yang tidak boleh ditawar.
“Kita tidak ingin ada lagi cerita anak-anak Tangerang yang belajar dengan rasa was-was karena atap bocor atau dinding yang retak. Tahun 2025 adalah ‘Tahun Aksi’. Fasilitas pendidikan di Kabupaten Tangerang harus naik kelas secara signifikan. Ini adalah komitmen mutlak kami untuk masa depan generasi penerus,” tegas Maesyal saat melakukan inspeksi mendadak di salah satu lokasi pembangunan sekolah.
Wakil Bupati Intan Nurul Hikmah: Fokus pada Sekolah Ramah Anak Sementara itu, Wakil Bupati Intan Nurul Hikmah menghadirkan perspektif yang lebih mendalam mengenai kualitas lingkungan sekolah. Dikenal luas sebagai figur yang peduli pada perlindungan anak dan perempuan, Ibu Intan memastikan renovasi fisik ini sejalan dengan konsep “Sekolah Ramah Anak”.
Ibu Intan secara aktif mengawal detail desain pembangunan agar mendukung tumbuh kembang anak, seperti:
“Pendidikan bukan hanya soal kurikulum di atas kertas, tapi juga ekosistem tempat anak itu tumbuh. Bersama Pak Bupati, kami ingin memastikan sekolah menjadi ‘rumah kedua’ yang aman, nyaman, dan menyenangkan. Fasilitas yang memanusiakan siswa akan menumbuhkan semangat belajar yang tinggi,” ujar Intan penuh optimisme.
Program ini menuai respons positif dari berbagai kalangan, mulai dari pengamat pendidikan, guru, hingga orang tua murid. Perbaikan fasilitas dinilai berkorelasi langsung dengan peningkatan prestasi akademik dan non-akademik.
Dengan ruang kelas yang representatif dan fasilitas sanitasi yang sehat, tingkat kehadiran siswa diharapkan meningkat dan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) menjadi lebih interaktif. Guru dapat mengajar dengan tenang, dan siswa dapat menyerap ilmu tanpa gangguan infrastruktur yang rusak.
Gebrakan renovasi sekolah tahun 2025 ini menjadi bukti otentik bahwa Pemerintah Kabupaten Tangerang hadir di tengah masyarakat, menjawab kebutuhan mendasar dengan kerja nyata, terukur, dan berkelanjutan demi masa depan Tangerang yang lebih gemilang.
Penulis : Kamadigital. (*)