TANGERANG | TD – Setelah teh hitam, teh hijau, teh putih, dan teh kuning, jenis teh yang harus diketahui adalah teh pu-erh.
Teh pu-erh dikenal sebagai salah satu teh yang khas dari Cina dan memiliki rasa yang lebih kaya dari jenis teh lainnya.
Bentuk teh pu-erh bermacam-macam, dan seringkali mengikuti wadah tempatnya difermentasi sekaligus dipres. Ada yang berbentuk piringan, bola kecil, jamur, seperti mangkuk/sarang burung, kotak, dan persegi panjang (bata).
Di Cina, teh pu-erh diproduksi dengan cara tradisional, terutama, di Provinsi Yunnan. Pertama-tama, daun teh yang telah cukup kering setelah disangrai akan digiling (rolled) dan difermentasi.
Menurut jenisnya, teh pu-erh dibagi menjadi dua, yaitu sheng pu-erh dan shu pu-erh.
Sheng pu-erh merupakan teh yang difermentasi pada tahap awal. Teh jenis ini hanya mengalami tahapan pelayuan, oksidasi, penggilingan, pengeringan di bawah sinar matahari, dan pencetakan atau penge-press-an.
Teh sheng pu-erh kemudian disimpan dalam tempat yang kedap udara hingga menua dan matang, mirip proses dalam pembuatan minuman anggur. Semakin lama teh ini disimpan, akan memberikan aroma dan rasa yang semakin kaya.
Sedangkan teh shu pu-erh merupakan teh fermentasi lanjutan. Inovasi fermentasi ini pertama kali dibuat oleh pabrik teh di Kumning, ibu kota Provinsi Yunnan di Cina. Metode ini dikembangkan setelah melonjaknya permintaan terhadap sheng pu-erh yang memerlukan waktu 10-15 tahun untuk menjadi teh matang.
Proses pembuatan shu pu-erh meliputi pelayuan, oksidasi untuk menghentikan enzimatis, penggilingan, penjemuran, fermentasi, pengeringan dengan mesin, dan pencetakan atau press.
Kedua jenis teh yang dibedakan menurut metode pematangan fermentasi tentu mempunyai perbedaan rasa dan tekstur. Dalam umur penyimpanan pun, teh shu pu-erh hanya dapat disimpan selama sepuluh tahun.
Teh pu-erh mempunyai satu syarat khusus, yaitu hanya dapat dibuat dari daun teh Camellia sinensis var Assam yang berdaun lebar. Tanaman dari varietas ini biasanya merupakan yang tumbuh secara liar, meski dalam kelanjutannya dibudidayakan dengan syarat tertentu, untuk menghasilkan teh dengan kualitas tinggi.
Klaim kesehatan yang sering diberikan atas teh pu-erh antara lain dapat membantu menurunkan kolesterol, mengatasi penumpukan lemak di perut dan hati, menghambat pertumbuhan sel kanker, dan membantu menurunkan berat badan, sehingga orang yang mengonsumsinya merasa lebih sehat dan bugar.
Namun, perlu diperhatikan bahwa kandungan kafein pada pu-erh cukup tinggi. Konsumsi teh ini juga tidak dianjurkan bagi ibu hamil dan beberapa keadaan medis lainnya. Berkonsultasilah dengan dokter bila akan mengonsumsi teh pu-erh pada saat yang berdekatan dengan konsumsi obat-obatan. (*)