STEVE, Fenomena Cahaya Langit Mirip Aurora

waktu baca 3 menit
Selasa, 11 Feb 2025 12:40 0 36 Patricia Pawestri

SAINS | TD – Salah satu keajaiban alam yang membuat manusia terkagum-kagum adalah fenomena cahaya STEVE atau Strong Thermal Emission Velocity Enhancement. Fenomena ini tampak sebagai cahaya putih, hijau, ungu, hingga biru dengan pola-pola tertentu yang tampak di langit malam, dan mirip dengan aurora.

Beda Antara STEVE dan Aurora

Dua hal yang menjadi perbedaan antara STEVE dan aurora. Pertama, pada proses pembentukannya, dan yang kedua, pada lokasi terjadinya.

STEVE

Sepertinya namanya, STEVE, atau Strong Thermal Emission Velocity Enhancement, terbentuk akibat peningkatan kecepatan emisi termal yang kuat. Artinya ada aliran dari partikel bermuatan yang mempunyai gerakan yang sangat cepat berada lapisan atmosfer bumi yang terionisasi oleh radiasi matahari (ionosfer).

STEVE, dalam pengamatan para ahli, selalu terjadi di daerah yang berjauhan dengan medan magnet bumi atau kutub. Misalnya di pegunungan Kanada, atau danau Michigan di Amerika Serikat bagian tengah. Karena lokasinya berbeda dengan aurora ini (aurora selalu terjadi di daerah kutub), maka STEVE merupakan, atau dianggap berkaitan dengan, penampakan dari bergeraknya SAID, yaitu subauroral ion drift, atau pergerakan ion atmosfer berkecepatan tinggi di luar zona aurora utama atau subauroral.

Aurora

Awal mula terjadinya aurora adalah ketika partikel bermuatan dari angin matahari yang masuk ke atmosfer bumi. Partikel ini ditarik oleh medan magnet bumi sehingga memasuki daerah kutub bumi. Dalam perjalanannya, partikel-partikel dari matahari tersebut bertabrakan dengan oksigen dan nitrogen yang menghasilkan molekul-molekul gas bercahaya yang tampak terang di langit.

Dari lokasi munculnya, aurora dibedakan menjadi dua. Yaitu aurora borealis untuk yang muncul di bumi belahan utara dekat Kutub Utara, dan aurora australis untuk yang berada di bagian selatan bumi dekat dengan Kutub Selatan.

STEVE

Aurora borealis di daerah Skotlandia. (Foto: Pixabay @mcbeaner)

Proses Pembentukan Subaurora STEVE

Dalam proses pembentukan STEVE, gelombang plasma yang panas terpancar dari matahari ke atmosfer bumi dan berinteraksi dengan medan magnet bumi. Interaksi tersebut menghasilkan pemanasan gas yang berada sekaligus ionisasi di lapisan atmosfer. Ionisasi dan suhu yang tinggi inilah yang menimbulkan cahaya berwarna yang sangat indah. Ionisasi berlanjut hingga membentuk garis cahaya atau pola-pola tertentu di langit malam.

STEVE seringkali terlihat dalam pola atau bentuk pita (atau garis) cahaya dan juga pagar yang terlihat mata telanjang. Dapat berupa warna tunggal atau gradasi dari warna-warna putih, hijau, biru, hingga ungu, dan magenta. Pada STEVE yang mempunyai bentuk pagar berwarna hijau, para peneliti memprediksi penyebabnya adalah partikel SAID yang bereaksi pada ketinggian atmosfer yang lebih rendah. Secara khas, STEVE memiliki pola garis cahaya putih atau abu-abu yang dapat berada di antara warna cahaya lainnya, yang membedakannya dari aurora biasa.

Demikianlah mengenai fenomena cahaya STEVE yang mirip dengan aurora. Fenomena ini baru dipelajari secara serius oleh ilmuwan sejak 2016, meskipun diprediksi STEVE telah muncul di langit sejak waktu yang lama.

Studi atas fenomena cahaya STEVE ini telah membuka pengetahuan baru tentang dinamika partikel bermuatan dan interaksinya dengan medan magnet dan atmosfer bumi. Melalui wawasan tersebut para ilmuwan berharap dapat memprediksi dan mempresentasikan dengan lebih detail mengenau dampak cuaca luar angkasa pada teknologi peradaban manusia di bumi, di antaranya dengan jaringan listrik dan satelit. (Pat)

 

 

 

 

""
""
""
LAINNYA