KOTA TANGERANG | TD — Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Cabang Kota dan Kabupaten Tangerang menggelar evaluasi terhadap kinerja Penjabat Wali Kota Tangerang, Dr. Nurdin, di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Jumat, 27 Desember 2024.
Dalam orasinya, kordinator aksi, Dede Rengifuryaan, menyoroti sejumlah isu yang perlu diperhatikan oleh pemerintah Kota Tangerang ke depan.
“Kami merasa prihatin dengan temuan BPK terkait pembangunan RSUD Panunggangan Barat dan Jurumudi yang diduga melibatkan pihak kepala dinas yang melakukan monopoli, merugikan masyarakat dengan kerugian mencapai ratusan juta rupiah,” ungkap Dede.
Lebih lanjut, dia juga menyoroti bahwa pembentukan satuan tugas kawasan tanpa rokok dinilai kurang transparan dan tidak efektif.
“Pembentukan Satgas ini tidak disertai sosialisasi kepada masyarakat. Hal ini terlihat dari masih banyaknya pelanggaran di lokasi yang seharusnya bebas rokok tanpa ada upaya pencegahan yang berarti,” jelas Dede kepada wartawan.
Di kesempatan yang sama, Indri Damayanthi, selaku Ketua Umum SEMMI, menyatakan bahwa Penjabat Wali Kota Tangerang belum memperhatikan penyediaan fasilitas kesehatan yang memadai.
“Kami mengamati bahwa peningkatan kelas di RSUD Kota Tangerang hingga saat ini belum terealisasi. Selain itu, Peraturan Daerah mengenai HIV/AIDS juga belum dilengkapi dengan aturan turunan oleh Penjabat Wali Kota,” kata Indri, yang juga merupakan Founder Gerakan Pertiwi.
Sebagai bentuk protes, aksi simbolik dilakukan dengan menggantung dan membakar foto yang menyerupai Penjabat Wali Kota Tangerang, Dr. Nurdin, sebagai sindiran dari mahasiswa atas banyaknya masyarakat yang bergantung pada kebijakan yang dibuatnya.
Hingga aksi yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai univeritas di Tangerang ini berakhir, Penjabat Wali Kota Tangerang tidak menemui para peserta aksi. (*)