SEMMI Dorong Keterwakilan 30 Persen Bagi Perempuan pada Penyelenggara Pemilu dan Parlemen

waktu baca 2 minutes
Sabtu, 11 Mei 2024 11:41 0 Patricia Pawestri

KOTA TANGERANG | TD — Minimnya keterwakilan perempuan dalam parlemen dan penyelenggara pemilihan umum (Pemilu) dipertanyakan oleh Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Cabang Tangerang pada kegiatan diskusi kebijakan publik bertema keterwakilan 30 persen perempuan: demokrasi prosedural atau substansial di Jus Kode, Bajar Wijaya, Kota Tangerang, Jumat, 10 Mei 2024.

Menurut SEMMI, affirmative action tersebut masih belum terlaksana dengan baik hampir di seluruh wilayah di Indonesia sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. Hal tersebut terlihat mulai dari KPU RI hingga badan ad hoc.

Kegiatan tersebut menghadirkan Yudhistira Prasasta, Komisioner KPU Kota Tangerang; Mohammad Ramli, Komisioner Bawaslu Kota Tangerang; dan Gesuri Mesias, politisi muda dari PDIP.

Yudhistira mengatakan, demokrasi prosedural dan substansial selalu berkaitan. “Tidak bisa dipisahkan, jalankan proseduralnya terlebih dahulu, baru akan ditemukan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,” ucap Yudhistira yang juga mantan ketua KNPI Kota Tangerang.

Sementara Mohammad Ramli menyampaikan, perempuan memiliki hak yang sama dalam partisipasi menjadi baik penyelenggara maupun di parlemen.

“Semua memiliki kesempatan yang sama untuk ikut serta mensukseskan pemilihan umum. Pasti kami dukung,” ungkap Komisioner Bawaslu Kota Tangerang Divisi SDM dan Diklat tersebut.

Senada dengan KPU dan Bawaslu, Gesuri Mesias mengatakan, perempuan adalah penentu arah masa depan suatu bangsa.

“Perempuan punya pola pikir yang sangat maju dan awareness yang sama, dengan ini perempuan bisa melebihi 30 persen tanpa affirmative action. Jadi, jangan takut untuk memulai,” kata Gesuri yang juga caleg terpilih DPRD Kota Tangerang 2024-2029.

Menanggapi para narasumber, Ketua Bidang Perempuan SEMMI Cabang Tangerang berharap agar keterwakilan 30 persen perempuan dapat dijalankan sesuai dengan aturan. Dia juga mengingatkan bahwa perempuan memiliki kecerdasan untuk berkontestasi dan ikut serta menyukseskan Pilkada 2024 yang akan datang. (Ril)

 

.

LAINNYA