Santri Kota Tangerang Raih Juara 3  International Youth Robot Competition di Malaysia

waktu baca 2 menit
Senin, 3 Jul 2023 20:36 0 85 Redaksi TD

KOTA TANGERANG | TD — Darrel Haidar, santri di Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an, Kelurahan Cipondoh Makmur, Kecamatan Cipondoh meraih juara tiga atau medali perunggu pada ajang International Youth Robot Competition (IYRC) Malaysia 2023, pada Juni lalu.

Perhelatan tersebut ajang pertama yang diikuti santri penghafal Al Qur’an 23 juz ini dengan bertarung melawan ratusan peserta dari berbagai negara di Asia Tenggara.

Dalam kompetisi itu, Darrel bergabung dengan lima temannya dari Jakarta dan Kediri, yang tergabung di Training Camp mereka yakni Kampong Robot. Terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu tiga anak tim pembuat robot pengolahan hasil panen, dua anak pembuat robot pengantaran hasil panen, dan Darrel sebagai pembuat robot pengangkut hasil panen.

“Jadi, dalam ajang ini saya dan teman lainnya mewakili Indonesia di kategori pertanian, membuat tiga robot yang bisa melakukan pengangkutan, pengantaran dan pengolahan hasil pertanian. Tidak menyangka bisa meraih juara, apalagi melihat milik Malaysia yang dibuat oleh anak TK, itu cukup membuat saya pesimis,” ungkap Darrel, Senin, 3 Juli 2023.

Diceritakan Darrel, robot yang ia buat memiliki nama Subak. Nama yang terinspirasi dari sistem pengairan sawah yang digunakan dalam bercocok tanam padi di Bali. Cara kerjanya, robot Subak akan mendeteksi keberadaan hasil panen lewat benturan yang nantinya langsung otomatis diangkat oleh robot Subak untuk diberikan ke mesin robot pengantar.

“Lewat robot Subak, kemudahan akan dirasakan oleh dunia pertanian. Selain memangkas waktu proses pengangkutan hasil panen, tapi juga mampu mengganti Sumber Daya Manusia (SDM) di dunia pertanian itu sendiri,” kata Darrel.

Ia menuturkan, dunia robotik baru ia geluti untuk ajang ini lewat ekskul robotik bersama ustaz Pandu Ganggadata yang ia ikuti di pesantren. Pasalnya, Darrel sebelumnya lebih tertarik dan lebih mendalami dunia pemograman, atau disebut juga dengan coding.

Ia pun mengaku, kemampuan ini didominasi lewat proses otodidak, belajar melalui YouTube atau website teknologi yang ia ikuti. “Awal tertarik dengan dunia ini saya melihat pameran teknologi, berawal dari tertarik, senang dan sekarang jadi digeluti mendalam,” katanya.

Kini, anak kelahiran Bali 17 juni 2010 ini tengah terus bersiap dengan mengasah kemampuannya untuk ajang-ajang robotik Internasional lainnya, seperti tahun depan di Korea dan Thailand.

“Buat saya, ajang-ajang ini bukan mencari prestasinya tapi pengalamannya. Sebelumnya, saya pun sudah membuat beberapa website dan ini yang juga akan saya pelajari lebih dalam. Karena saya punya mimpi untuk membuat sosial media yang ramah dan senang digunakan anak-anak Indonesia,” pungkasnya. (Ril)

Unggulan

LAINNYA