RUU Kesehatan Bakal Punahkan Petani Tembakau

waktu baca 2 minutes
Senin, 19 Jun 2023 15:11 0 Patricia Pawestri

TANGERANG | TD – Para petani tembakau di seluruh Indonesia boleh jadi khawatir bila RUU Kesehatan jadi disahkan. Karena salah satu pasal dalam RUU Kesehatan memasukkan tembakau menjadi satu kelompok dengan narkotika yang dilarang peredarannya.

RUU Kesehatan tersebut mengandung pengelompokkan zat adiktif pada pasal 154 ayat 3 yang berbunyi:

“Zat adiktif sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dapat berupa narkotika, psikotropika, minuman beralkohol, hasil tembakau, dan hasil pengolahan zat adiktif lainnya.”

Pasal ini menuai kontroversi karena menyamakan produk tembakau dengan produk ilegal seperti narkotika, minuman keras, dan psikotropika yang bersifat ketergantungan.

Pelarangan tembakau dipastikan akan berpengaruh buruk pada keberadaan para petani tembakau, pekerja pabrik, dan pedagang dalam ekosistem tembakau.

Seorang petani asal Magetan, Asmo, mengatakan RUU Kesehatan yang mengatur tembakau belum banya diketahui oleh masyarakat. Dan jika RUU Kesehatan tersebut jadi disahkan, dipastikan petani tembakau di daerahnya akan punah. Hal ini dikatakannya kepada awak media, Minggu, 18 Juni 2023.

Asmo mengatakan, bertanam tembakau sebenarnya sangat menguntungkan. Apalagi bila petani dapat menangani panennya hingga ke tahap perajangan sendiri.

Ia juga mengatakan, bahwa tembakau dari daerahnya, Magetan, merupakan salah satu primadona. Namun stoknya sangat sedikit karena cuaca yang tidak mendukung, sehingga tembakau varietas rejeb selalu gagal tumbuh.

Sebagai gantinya, Asmo dan para petani lainnya di Magetan membudidayakan varietas lainnya seperti PB yang mudah perawatannya.

Kendala lain dalam budidaya tembakau adalah minat generasi muda yang sangat rendah pada pertanian.

Asmo menceritakan bahwa petani tembakau terus berkurang karena pemilik lahan tembakau yang sudah tua meninggal. Sedangkan penerusnya tidak pasti mau melanjutkan usaha budidaya tembakau.

Jadi, tanpa adanya RUU Kesehatan pun, jumlah pertanian tembakau kemungkinan akan terus menyusut. (*)

LAINNYA