JAKARTA | TD — PT BRI Manajemen Investasi (BRI-MI) kembali memperkenalkan dua produk unggulan di kategori reksa dana pasar uang yang dirancang untuk memberikan alternatif investasi jangka pendek yang stabil dan minim risiko. Kedua produk ini, BRI Seruni Pasar Uang III dan BRI GamaSteps Pasar Uang, menawarkan solusi investasi yang likuid dan memiliki potensi imbal hasil yang kompetitif, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global akibat ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Menurut Direktur Utama BRI-MI, Tina Meilina, kedua reksa dana ini menawarkan kesempatan bagi investor untuk mendiversifikasi portofolio mereka dengan risiko yang relatif rendah. “Kami melihat reksa dana pasar uang sebagai pilihan investasi yang menarik untuk jangka pendek, terutama di tengah volatilitas pasar. Instrumen ini dapat digunakan untuk mengamankan dana, namun tetap berpotensi menghasilkan imbal hasil yang optimal,” ujar Tina dilansir Rabu, 7 Mei 2025.
Reksa dana BRI Seruni Pasar Uang III, yang telah menunjukkan kinerja yang stabil, mencatatkan imbal hasil sebesar 5,49% Year on Year (YoY) pada Maret 2025, dengan dana kelolaan sebesar Rp1,74 triliun. Portofolio produk ini terdiri dari 95,62% efek utang dan 4,38% pasar uang serta kas. Sementara itu, BRI GamaSteps Pasar Uang tercatat mengalami pertumbuhan imbal hasil sebesar 5,23% YoY per Maret 2025, dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan yang bersaing sambil menjaga kestabilan nilai modal dan likuiditas.
Di tengah ketegangan perdagangan global yang semakin meningkat, seperti rencana tarif tinggi dari Amerika Serikat terhadap ekspor Indonesia, produk reksa dana pasar uang seperti BRI Seruni Pasar Uang III dan BRI GamaSteps Pasar Uang memberikan alternatif investasi yang lebih stabil dan aman. Bank Indonesia sendiri telah menjaga suku bunga acuan pada level 5,75% untuk mempertahankan stabilitas rupiah, menambah tantangan bagi investor dalam mengelola portofolio mereka.
Tina menambahkan bahwa di tengah sikap “wait and see” para investor yang menunggu kejelasan arah suku bunga, reksa dana pasar uang menjadi pilihan yang tepat. “Selain potensi imbal hasil yang terus naik, instrumen pasar uang dapat menjadi alternatif investasi yang stabil dan likuid sembari menunggu kejelasan arah suku bunga,” ujarnya. (*)