PENDIDIKAN | TD – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah meluncurkan program baru yang dinamakan Magang Berdampak. Program ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat hubungan antara pendidikan tinggi dan dunia kerja. Magang Berdampak merupakan pengembangan dari program sebelumnya, yaitu Magang Merdeka atau Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) yang telah berjalan selama beberapa tahun.
Meskipun kedua program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk terlibat langsung dalam industri, Magang Berdampak menawarkan sejumlah inovasi yang tidak hanya sekadar perubahan nama, tetapi juga menyentuh aspek substansi dan implementasi di lapangan.
Magang Merdeka: Jembatan antara Kampus dan Industri
Program Magang Merdeka atau MSIB adalah bagian dari inisiatif Kampus Merdeka yang memungkinkan mahasiswa untuk mengikuti magang atau studi independen selama satu semester dan mengonversinya menjadi 20 SKS. Tujuan utama dari program ini adalah memberikan pengalaman nyata di dunia kerja, memperluas jaringan, serta membuka peluang karier bagi mahasiswa. Program ini juga menyediakan dukungan berupa uang saku, pelatihan, dan sertifikasi dari mitra industri.
Namun, dalam pelaksanaannya, program ini menghadapi beberapa kritik, terutama terkait dengan pengawasan yang lemah terhadap mitra. Beberapa mahasiswa melaporkan adanya kasus eksploitasi atau kegiatan yang tidak sesuai dengan kesepakatan awal.
Magang Berdampak: Menekankan Kualitas dan Relevansi
Dengan diluncurkannya program Magang Berdampak, pemerintah berupaya menghadirkan pengalaman magang yang tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa secara individu, tetapi juga memberikan dampak positif pada lingkungan sosial dan sektor industri yang lebih luas. Program ini dirancang agar mahasiswa tidak hanya berperan sebagai peserta magang, tetapi juga sebagai agen perubahan yang mampu menunjukkan kompetensi profesional, kepekaan sosial, dan kemampuan beradaptasi secara global.
Beberapa poin utama dari program ini meliputi:
Pengawasan Mitra yang Lebih Ketat: Pemerintah menekankan pentingnya kepatuhan mitra industri terhadap pedoman program, termasuk tidak memperlakukan mahasiswa sebagai tenaga kerja murah atau asisten tidak resmi.
Capaian Pembelajaran yang Terukur: Kegiatan magang diarahkan agar selaras dengan kurikulum dan profil lulusan dari masing-masing program studi.
Dampak Sosial yang Nyata: Mahasiswa diharapkan dapat memberikan kontribusi pada sektor tempat mereka magang, baik dalam bentuk inovasi, solusi, maupun penguatan proses kerja.
Perbedaan Utama antara Magang Berdampak dan Magang Merdeka
Meskipun kedua program ini memiliki kerangka pelaksanaan yang hampir serupa, terdapat beberapa perbedaan penting antara keduanya:
– Tujuan dan Orientasi
- Magang Merdeka: Berorientasi pada pengalaman kerja nyata untuk mempersiapkan lulusan memasuki dunia kerja.
- Magang Berdampak: Tidak hanya fokus pada pengalaman kerja, tetapi juga mendorong mahasiswa untuk memberikan kontribusi sosial dan menciptakan dampak positif di lingkungan magang.
– Pengawasan terhadap Mitra
- Magang Merdeka: Beberapa kasus menunjukkan bahwa pengawasan terhadap mitra masih terbatas.
- Magang Berdampak: Pemerintah memperketat kontrol terhadap mitra untuk mencegah eksploitasi dan memastikan program berjalan sesuai pedoman.
– Skema Dana dan Fasilitas
Keduanya memberikan uang saku sebesar Rp2,8 juta per bulan, yang dibiayai oleh pemerintah dan mitra. Namun, pada Magang Berdampak, pemanfaatan dana lebih diawasi agar mendukung kegiatan yang benar-benar produktif.
– Konversi SKS
- Magang Merdeka: Mahasiswa memperoleh 20 SKS tetap.
- Magang Berdampak: Konversi SKS bersifat lebih fleksibel, bergantung pada tingkat capaian pembelajaran dan aktivitas yang dilakukan selama magang.
Harapan dari Program Magang Berdampak
Dengan peluncuran program ini, pemerintah berharap ekosistem pendidikan tinggi di Indonesia dapat menghasilkan lulusan yang tidak hanya siap bekerja, tetapi juga mampu menjadi bagian dari solusi atas permasalahan sosial dan industri. Diharapkan pula program ini dapat menjadi model magang ideal yang mempertemukan kepentingan mahasiswa, perguruan tinggi, dan dunia usaha secara seimbang.
Pendaftaran dan Jadwal Pelaksanaan
Program Magang Berdampak resmi dibuka pada 16 Juni 2025, dengan pendaftaran mahasiswa dibuka hingga 11 Juli 2025. Pelaksanaan program akan berlangsung dari 4 Agustus hingga 20 Desember 2025. Mahasiswa yang berminat mengikuti program ini disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dosen pembimbing akademik, menyiapkan dokumen, dan mempelajari mitra-mitra yang tersedia melalui platform resmi Kampus Merdeka.
Peralihan dari Magang Merdeka ke Magang Berdampak menunjukkan keseriusan pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Mahasiswa kini tidak hanya dituntut untuk belajar dari dunia kerja, tetapi juga ditantang untuk menciptakan perubahan di dalamnya. Program ini bukan hanya peluang untuk belajar, tetapi juga ruang untuk memberikan dampak. Apakah Anda siap menjadi bagian dari agen perubahan? (*)