Profil Patrick Kluivert: Pelatih Baru Timnas Indonesia

waktu baca 3 menit
Senin, 13 Jan 2025 06:00 0 34 Redaksi

SOSOK | TD — Setelah resmi melepas Shin Tae-yong dari posisi pelatih Timnas Indonesia, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah menunjuk Patrick Kluivert, legenda sepak bola asal Belanda sebagai pelatih timnas Indonesia.

Dilansir dari situs strategibola, Nama Kluivert sosok dinilai memenuhi kriteria untuk mengisi kursi kepelatihan Tim Garuda. Dengan pengalaman yang luas di kancah sepak bola internasional, ia diharapkan mampu membawa visi baru untuk meningkatkan performa Timnas Indonesia.

Mengenal Sosok Patrick Kluivert

Dikutip dari laman berita bola, Patrick Stephan Kluivert, lahir di Amsterdam pada 1 Juli 1976, adalah salah satu ikon sepak bola Belanda yang dikenang karena kehebatannya di lapangan. Sebagai mantan striker timnas Belanda, ia dikenal dengan kemampuan teknis yang mumpuni, kecerdasan dalam membaca permainan, dan insting mencetak gol yang tajam.

Selain kariernya sebagai pemain, Kluivert juga aktif di dunia kepelatihan dan pernah menjabat sebagai direktur olahraga di berbagai klub ternama.

Awal Karier dan Prestasi

Kluivert tumbuh di lingkungan yang akrab dengan sepak bola. Ayahnya, Kenneth Kluivert, merupakan mantan pesepak bola profesional asal Suriname, sementara ibunya, Lidwina, berasal dari Curaçao. Perjalanan Kluivert dimulai di akademi Ajax Amsterdam pada usia tujuh tahun. Bakatnya yang menonjol membawanya ke tim utama Ajax di usia 18 tahun, di mana ia mencetak 18 gol dalam 25 pertandingan Eredivisie pada musim debutnya.

Salah satu momen paling ikonis dalam karier Kluivert terjadi di final Liga Champions 1995. Ia mencetak gol tunggal kemenangan Ajax atas AC Milan, menjadikannya pemain termuda yang mencetak gol di final kompetisi tersebut, pada usia 18 tahun 10 bulan.

Perjalanan di Klub Eropa

  • Ajax (1994–1997)
    Sebagai bagian dari generasi emas Ajax, Kluivert berperan besar dalam merebut berbagai gelar, termasuk dua trofi Eredivisie, Liga Champions UEFA, dan Piala Interkontinental.
  • AC Milan (1997–1998)
    Meski sempat tampil di Serie A bersama AC Milan, kariernya di Italia hanya berlangsung satu musim dengan torehan enam gol.
  • Barcelona (1998–2004)
    Kepindahannya ke Barcelona menandai babak baru yang cemerlang. Bersama pelatih Louis van Gaal, Kluivert mencetak total 124 gol selama enam musim dan membantu Barcelona meraih gelar La Liga.
  • Newcastle United, Valencia, PSV, Lille (2004–2008)
    Setelah meninggalkan Barcelona, ia melanjutkan karier di Inggris, Spanyol, Belanda, dan Prancis. Meski cedera kerap mengganggu performanya, Kluivert tetap menunjukkan kualitas sebagai penyerang kelas dunia.

Karier Internasional

Kluivert memperkuat timnas Belanda dalam 79 pertandingan dengan koleksi 40 gol. Ia menjadi top skor sepanjang masa Belanda hingga rekornya dipecahkan oleh Robin van Persie pada 2013. Salah satu penampilan terbaiknya terjadi di Euro 2000, di mana ia mencetak lima gol, termasuk hattrick melawan Yugoslavia.

Pengalaman Kepelatihan

Setelah gantung sepatu, Kluivert mengembangkan karier sebagai pelatih. Ia memulai sebagai asisten pelatih di berbagai klub Belanda sebelum dipercaya menjadi asisten Louis van Gaal di Timnas Belanda pada Piala Dunia 2014. Kala itu, tim Oranye berhasil meraih posisi ketiga.

Kluivert juga sempat memimpin tim nasional Curaçao dan menjabat sebagai direktur olahraga di Paris Saint-Germain serta akademi Barcelona.

Warisan dan Peluang di Timnas Indonesia

Patrick Kluivert diakui sebagai salah satu striker terbaik yang pernah dimiliki Belanda. Sebagai pelatih, ia memiliki pandangan taktis yang tajam, didukung oleh pengalamannya di berbagai level kompetisi.

Setelah resmi ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia, publik tentu berharap kehadiran Kluivert dapat membawa perubahan signifikan, terutama dalam mewujudkan mimpi Indonesia tampil di Piala Dunia 2026. Dengan latar belakang sepak bola Belanda yang khas, gaya permainan menyerang dan atraktif bisa menjadi warna baru bagi Tim Garuda.

Perjalanan Kluivert bersama Indonesia masih menjadi tanda tanya, tetapi optimisme tinggi menyelimuti kemungkinan tersebut. Kita tunggu kiprah sang legenda membawa kejayaan baru untuk sepak bola Indonesia. (*)

LAINNYA