Produktif Lagi Setelah Lebaran: Cara Menghindari Post-Holiday Blues

waktu baca 7 minutes
Kamis, 3 Apr 2025 17:18 0 Patricia Pawestri

KESEHATAN | TD – Setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa dan merayakan hari kemenangan Idul Fitri, banyak orang merasa kesulitan untuk kembali ke rutinitas sehari-hari. Perasaan bahagia, berkumpul dengan keluarga, serta libur panjang dapat menyebabkan apa yang disebut dengan “post-holiday blues“.

Kondisi ini terjadi saat seseorang merasa kehilangan semangat dan motivasi setelah masa liburan berakhir. Untuk menghindari perasaan ini dan memulai kembali aktivitas sehari-hari dengan produktif, penting untuk memahami beberapa cara yang efektif. Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah praktis untuk kembali produktif setelah Lebaran dan menghindari “post-holiday blues“.

Kenali Tanda-tanda ‘Pasca Liburan Blues

Mengenali dan memahami “post-holiday blues” adalah langkah pertama untuk mengatasi masalah ini. Rasa cemas, kehilangan, dan bahkan depresi yang dialami setelah liburan merupakan reaksi alami dari perubahan yang terjadi dalam hidup kita.

Saat liburan, kita biasanya melakukan berbagai kegiatan-kegiatan yang menyenangkan, seperti berkumpul dengan orang-orang terkasih, berlibur, dan menikmati waktu luang. Namun, ketika semuanya berakhir, perasaan kehilangan bisa menyergap kita. Ciri-ciri dari “post-holiday blues” ini mencakup perasaan sedih, kurang motivasi, kesulitan berkonsentrasi, dan keinginan untuk kembali ke rutinitas liburan.

Untuk mengatasi perasaan ini, penting bagi kita untuk mengenali tanda-tanda awal. Dengan mengetahui bahwa perasaan ini adalah hal yang wajar, kita bisa lebih mudah menghadapinya. Diskusikan pengalaman ini dengan teman atau keluarga. Terkadang, orang-orang terdekat dapat memberikan perspektif yang berharga dan membantu individu agar merasa tidak sendirian dalam menghadapi perasaan ini.

Menetapkan tujuan yang realistis bisa menjadi salah satu cara untuk meminimalisir dampak “post-holiday blues“. Setelah perayaan, banyak orang merasa tekanan untuk kembali ke produktivitas awal. Namun, penting untuk memahami bahwa tidak ada yang salah jika kita membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Jika kita dapat membagi tujuan kita menjadi langkah-langkah kecil, maka kembali produktif tidak akan terasa terlalu membosankan.

  1. Mengatur Ulang Rutinitas Harian

Salah satu cara yang efektif untuk menghindari “post-holiday blues” adalah dengan mengatur ulang rutinitas harian kita. Selama musim liburan, kebiasaan kita mungkin berubah drastis. Kita bisa bangun lebih siang, menghabiskan lebih banyak waktu bersosialisasi, dan mengabaikan pekerjaan sehari-hari. Oleh karena itu, penting untuk secara perlahan membangun kembali kebiasaan produktif tersebut.

Mulailah dengan membuat jadwal harian yang realistis. Tentukan waktu untuk bangun, bekerja, beristirahat, dan bersosialisasi. Memiliki rutinitas yang konsisten akan membantu tubuh dan pikiran kita untuk beradaptasi kembali dengan cara kerja yang lebih produktif. Selain itu, sisihkan waktu untuk berolahraga secara teratur. Aktivitas fisik terbukti dapat meningkatkan suasana hati dan memberikan dorongan energi.

Ingat, tidak semua perubahan harus drastis. Jika seseorang terbiasa bangun siang selama liburan, cobalah untuk bangun sedikit lebih awal setiap hari daripada langsung kembali ke rutinitas lama. Hal ini akan memberikan tubuh kita waktu untuk beradaptasi tanpa merasa terbebani. Jika ada tugas yang tertunda, prioritaskan mana yang perlu diselesaikan terlebih dahulu. Fokus pada satu tugas dalam satu waktu akan membuat pekerjaan terasa lebih ringan.

Jangan lupa juga untuk menyisipkan kegiatan menyenangkan ke dalam jadwal harian. Ini bisa menjadi waktu untuk berkumpul dengan teman atau melakukan hobi yang  disukai. Dengan cara ini, kita dapat memastikan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi yang sehat, sehingga mood kita akan tetap positif.

  1. Percayalah Pada Diri Sendiri

Efikasi diri atau kepercayaan pada diri sendiri memainkan peran penting dalam menghadapi pasca liburan ini. Ketika kita merasa tidak mampu atau kurang percaya diri untuk kembali ke tahap produktif, rasa putus asa bisa saja menguasai. Oleh karena itu, penting untuk membangun pola pikir positif.

Salah satu cara untuk memperkuat kepercayaan diri adalah dengan mengenali dan menghargai pencapaian yang telah kita raih sebelumnya. Tulislah daftar pencapaian kecil maupun besar yang telah kita capai sejauh ini, baik di dalam maupun di luar pekerjaan. Pengingat ini akan membantu kita mengingat bahwa kita mampu menahan tantangan dan mencapai tujuan.

Selanjutnya, terapkan afirmasi positif dalam kehidupan sehari-hari. Ucapkan kalimat-kalimat motivasi untuk diri di depan cermin saat bangun pagi, seperti “Saya mampu menyelesaikan tugas saya hari ini!” atau “Saya mampu untuk bahagia dan sukses!”. Dengan menyisihkan waktu untuk memperkuat pikiran positif, kita dapat membantu diri kita sendiri untuk bangkit dari keterpurukan.

Ingatlah, setiap orang memiliki momen terendah dalam hidupnya. Maka, penting untuk mengerti bahwa perasaan ini tidak bersifat permanen dan bisa diatasi dengan beberapa langkah yang sedang kita bahas. Dengan percaya pada diri sendiri dan kemampuan untuk bangkit, kita akan lebih siap menghadapi tantangan yang ada di depan.

  1. Jaga Kesehatan Mental dan Fisik

Selama liburan, kesehatan mental dan fisik kita bisa ditingkatkan. Ada kalanya kita melewatkan pola makan sehat, kurang tidur, atau bahkan mengabaikan aktivitas fisik. Oleh karena itu, penting untuk kembali fokus pada perawatan diri agar tetap produktif.

Mulailah hari dengan sarapan sehat yang kaya akan nutrisi. Ini akan memberi energi yang dibutuhkan tubuh untuk memulai aktivitas. Selain itu, cukup tidur juga sangat krusial. Pastikan diri sendiri mendapatkan tidur yang berkualitas di malam hari agar tubuh dapat berfungsi optimal di siang hari.

Juga, luangkan waktu setiap hari untuk berolahraga, meskipun hanya selama 20-30 menit. Aktivitas fisik seperti jalan kaki, lari, atau yoga dapat meningkatkan endorfin, hormon yang dapat membantu perbaikan suasana hati. Buatlah rutinitas olahraga yang menyenangkan sehingga kita dapat melakukannya secara konsisten.

Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika seseorang merasa terlalu terpuruk. Konselor atau psikolog dapat memberikan dukungan dan teknik untuk membantu seseorang mengatasi perasaan ini. Mencari dukungan dari orang yang kita percayai juga bisa menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan mental.

  1. Tetap Terhubung dengan Teman dan Keluarga

Salah satu yang membuat masa liburan begitu istimewa adalah waktu yang dihabiskan bersama orang-orang terkasih. Ketika liburan berakhir, kita mungkin berpikir akan terputus dari kebahagiaan yang didapat saat berkumpul dalam suasana santai. Untuk menghindari “post-holiday blues“, menjadi penting untuk menjaga komunikasi, agar perasaan tetap terhubung dengan teman dan keluarga tersebut tidak hilang. Nilai dari perasaan terhubung ini pun dapat menjadi semangat kamu untuk produktif kembali sehingga sukses dalam pekerjaan.

Salah satu cara untuk tetap terhubung adalah dengan membuat rencana untuk bertemu dengan teman atau menghabiskan waktu bersama keluarga setelah beberapa saat produktif bekerja kembali. Rencanakan aktivitas yang seru dan menggembirakan, seperti piknik di taman, makan di restoran, atau sekadar berkumpul di rumah sambil berbagi cerita. Dengan menjaga koneksi yang baik, suasana hati kita akan terjaga lebih baik.

Di era digital ini, kita juga bisa memanfaatkan teknologi untuk berkomunikasi dengan mereka yang jauh. Lakukan panggilan video atau grup chat dengan teman-teman untuk berbagi pengalaman. Ini akan membuat kita merasa lebih terhubung dan tidak sendirian dalam menghadapi perubahan status ini.

Selalu ingat, kita tidak harus melalui ini sendiri. Ada dukungan yang bisa kita dapatkan dari orang-orang tercinta di sekitar kita. Hal ini tidak hanya membantu mengatasi “post-holiday blues“, tetapi juga memperkuat hubungan kita dengan orang-orang terdekat.

  1. Mencari Aktivitas Positif untuk Mengisi Waktu

Setelah masa liburan, penting untuk menemukan aktivitas yang dapat mengisi waktu dengan cara yang positif. Alih-alih membiarkan diri tenggelam dalam perasaan kesepian atau kehilangan, cobalah untuk terlibat dalam kegiatan yang bermanfaat dan menyenangkan.

Coba ikuti kelas baru atau pelajari keterampilan baru yang  diminati, seperti memasak, fotografi, atau bahasa asing. Dengan menambah pengetahuan dan keterampilan, kita tidak hanya mengisi waktu dengan baik, tetapi juga mengembangkan diri. Kesibukan dalam belajar bisa memindahkan fokus dari perasaan sedih menuju pencapaian.

Selain itu, cobalah untuk berkontribusi dalam komunitas. Menghadiri kegiatan sukarela atau membantu orang lain dapat memberi makna lebih dalam hidup kita dan membantu kita merasa lebih terhubung dengan lingkungan. Rasa syukur dan bahagia yang kita peroleh dari memberi dapat mengurangi dampak emosional pasca liburan.

Dengan melakukan berbagai aktivitas positif, kita dapat meningkatkan kualitas hidup dan secara efektif menjadi lebih produktif. Setiap kegiatan yang menyenangkan akan membantu diri kita beradaptasi dengan lebih cepat setelah liburan dan menciptakan semangat baru yang mendorong kita untuk maju.

Kesimpulan

Menghadapi “post-holiday blues” setelah Lebaran memang menjadi tantangan tersendiri, tetapi jika kita mengambil langkah-langkah konkret, pembahasan dalam artikel ini dapat menjadi panduan bagi seseorang untuk kembali produktif. Mengatur rutinitas harian, menjaga kesehatan mental dan fisik, percaya pada diri sendiri, tetap terhubung dengan orang-orang terdekat, dan terlibat dalam aktivitas positif adalah beberapa cara untuk meminimalkan dampak dari perasaan tersebut. Dengan persiapan yang baik dan sikap proaktif, kita akan dapat kembali menjalani aktivitas dengan lebih semangat dan produktif. (Nazwa/Pat)

LAINNYA