Rahasia Pencernaan Sehat: 5 Makanan Fermentasi yang Wajib Dicoba

waktu baca 5 minutes
Jumat, 28 Mar 2025 15:24 0 Patricia Pawestri

KESEHATAN | TD – Menciptakan kesehatan yang menyeluruh bagi tubuh, berarti menempatkan kesehatan sistem pencernaan pada tempat yang utama dalam usaha menjaga kesehatan. Dan, salah satu langkahnya adalah menjaga keseimbangan mikrobiota usus kita.  Menjaga keseimbangan mikrobiota usus melalui makanan yang tepat dapat membantu mencegah berbagai masalah pencernaan.

Salah satu cara efektif untuk mendukung kesehatan pencernaan adalah dengan mengonsumsi makanan fermentasi. Jenis makanan ini mengandung probiotik yang bermanfaat bagi flora usus, sehingga bisa meningkatkan kesehatan pencernaan kita. Dalam artikel ini, kita akan membahas lima makanan fermentasi yang wajib dicoba dan manfaatnya bagi sistem pencernaan.

Lima Makanan Fermentasi yang Baik bagi Pencernaan

  1. Yogurt

Yogurt adalah salah satu makanan fermentasi paling populer di dunia. Dibuat melalui proses fermentasi susu dengan bakteri baik seperti Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus, yogurt tidak hanya lezat tetapi juga kaya akan nutrisi. Mengonsumsi yogurt secara teratur dapat membantu meningkatkan flora usus dan memfasilitasi proses pencernaan.

Yogurt juga mengandung kalsium dan protein berkualitas tinggi, yang sangat baik untuk kesehatan tulang dan otot. Selain itu, probiotik dalam yogurt berperan penting dalam memperbaiki keseimbangan mikrobiota usus. Penelitian menunjukkan bahwa yogurt dapat membantu mengurangi gejala sindrom iritasi usus (IBS) dan diare. Kita dapat menikmati yogurt sebagai camilan, campuran dalam smoothies, atau sebagai dressing salad.

Saat memilih yogurt, pastikan untuk memilih yang tidak mengandung tambahan gula secara berlebihan. Yogurt tawar atau plain adalah pilihan terbaik. Variasi yogurt berbasis nabati juga bisa menjadi alternatif yang baik bagi mereka yang intoleransi terhadap laktosa, seperti yogurt berbahan dasar almond atau kelapa.

Yogurt memiliki indeks glikemik yang rendah, sehingga aman bagi mereka yang sedang menjaga berat badan. Dengan berbagai manfaat tersebut, menambahkan yogurt ke dalam pola makan kita adalah langkah yang bijak untuk mendukung pencernaan yang sehat.

  1. Kimchi

Kimchi adalah makanan tradisional Korea yang dikenal karena rasanya yang pedas dan unik. Terbuat dari sayuran seperti kol, lobak, dan bumbu-bumbu yang difermentasi, kimchi kaya akan probiotik. Proses fermentasi ini menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri baik yang membantu pencernaan.

Kimchi tidak hanya enak sebagai pendamping makanan, tetapi juga menawarkan berbagai manfaat kesehatan. Selain mendukung pencernaan, kimchi dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh berkat kandungan antioksidan dan vitaminnya. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa konsumsi kimchi secara rutin dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan bahkan mengontrol berat badan.

Kimchi sangat serbaguna dan dapat digunakan dalam berbagai masakan, seperti sup, tumis, atau sebagai topping pada nasi. Setiap orang dapat dengan mudah membuat kimchi di rumah sendiri, memilih bahan-bahan segar sesuai selera. Pastikan untuk menggunakan wadah kedap udara untuk fermentasi agar sambal kimchi dapat berkembang sempurna.

Namun, untuk orang yang sensitif terhadap makanan pedas atau mengandung garam tinggi, sebaiknya mengonsumsi kimchi dalam jumlah yang wajar. Dengan berbagai variasi rasa dan manfaat kesehatan, kimchi bisa menjadi pilihan makanan fermentasi yang menarik.

  1. Sauerkraut

Sauerkraut adalah makanan fermentasi yang berasal dari Jerman, yang terbuat dari kubis yang difermentasi. Selama proses fermentasi, bakteri asam laktat bekerja untuk menciptakan karakteristik rasa yang asam sekaligus meningkatkan kandungan probiotiknya. Sauerkraut tidak hanya enak sebagai pelengkap hidangan, tetapi juga kaya akan nutrisi.

Mengonsumsi asinan kubis dapat membantu menjaga keseimbangan flora usus dan mendukung pencernaan yang sehat. Kandungan serat yang tinggi membantu meningkatkan gerakan usus, sehingga memperlancar proses pencernaan. Selain itu, asinan kubis juga kaya akan vitamin C dan K, yang penting untuk menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh dan tulang.

Saat membeli asinan kubis, sebaiknya pilih produk yang tidak dipasteurisasi, karena proses pemanasan dapat membunuh bakteri baik yang terkandung di dalamnya. Kita dapat menikmati asinan kubis sebagai salad atau topping pada sandwich. Bagi yang suka bereksperimen, asinan kubis bisa dijadikan bahan dalam masakan rebusan atau semur.

Meskipun asinan kubis lezat, hindari konsumsi berlebihan jika seseorang memiliki masalah dengan asupan natrium, karena asinan kubis sering kali mengandung garam yang cukup tinggi. Menjadikannya sebagai bagian dari pola makan seimbang adalah cara terbaik untuk memanfaatkan manfaatnya.

  1. Kefir

Kefir adalah minuman fermentasi yang terbuat dari susu atau air yang difermentasi dengan butiran kefir. Proses fermentasi menghasilkan rasa asam dan kaya akan probiotik, menjadikannya salah satu makanan super untuk pencernaan. Kefir diketahui memiliki kandungan bakteri yang baik jauh lebih banyak dibandingkan yogurt, sehingga sangat bermanfaat bagi kesehatan usus.

Kefir mengandung berbagai jenis nutrisi, termasuk kalsium, vitamin B, dan protein. Efek probiotiknya membantu meningkatkan fungsi pencernaan, mengurangi masalah seperti kembung dan sembelit. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kefir dapat membantu memperbaiki toleransi glukosa, dan mengendalikan berat badan.

Seseorang dapat mengonsumsi kefir langsung, mencampurkannya dengan buah-buahan, atau menggunakannya sebagai pengganti susu dalam resep smoothie. Bagi mereka yang tidak toleran terhadap laktosa, tersedia juga kefir berbahan dasar nabati, menawarkan alternatif yang lezat dan bergizi.

Karena fermentasi kefir menghasilkan senyawa bioaktif yang bermanfaat, konsumsi secara teratur dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan jangka panjang. Namun, untuk menghindari efek samping, sebaiknya mulai dengan porsi kecil dan lihat bagaimana tubuh bereaksi.

  1. Tempe

Tempe merupakan makanan fermentasi berbasis kedelai yang menjadi populer, terutama di Indonesia. Proses fermentasi membantu meningkatkan profil gizi kedelai, membuat tempe lebih mudah dicerna dibandingkan dengan kedelai segar. Tempe mengandung protein berkualitas tinggi, serat, dan berbagai vitamin serta mineral yang mendukung kesehatan.

Mengonsumsi tempe dapat berkontribusi pada kesehatan pencernaan karena mengandung prebiotik yang mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus. Selain itu, tempe juga dapat membantu menjaga kadar kolesterol dan mendukung kesehatan jantung. Dengan rasa yang lezat dan tekstur yang unik, tempe adalah alternatif protein yang baik bagi mereka yang menjalani pola makan vegetarian atau vegan.

Tempe mudah diolah dan dapat digunakan dalam berbagai masakan, seperti ditumis, dipanggang, atau menjadi makanan unik lainnya. Tempe juga dapat diperkenalkan kepada anak-anak sejak dini sebagai bagian dari pola makan sehat.

Meskipun tempe merupakan sumber makanan yang sehat, pastikan untuk memilih tempe yang berasal dari kedelai organik untuk menghindari pestisida dan bahan kimia berbahaya. Menikmati tempe secara teratur dapat membantu memberikan manfaat kesehatan yang signifikan bagi pencernaan kita.

Demikian 5 makanan fermentasi yang baik untuk kesehatan. Makanan fermentasi berperan penting dalam menjaga kesehatan pencernaan, dari yogurt hingga tempe, setiap jenis makanan fermentasi menawarkan manfaat unik yang dapat mendukung sistem pencernaan kita. Dengan meningkatkan variasi makanan dalam pola makan kita dan memasukkan makanan fermentasi, kita dapat mendukung kesehatan usus serta meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. (Nazwa/Pat)

LAINNYA