Pilar Saga Tinjau Proyek Turap di Serpong Utara, Tangsel Kejar Penanganan Banjir Permanen

waktu baca 2 minutes
Selasa, 15 Jul 2025 16:17 0 Nazwa

KOTA TANGSEL | TD — Wakil Wali kota Tangerang Selatan (Tangsel), Pilar Saga Ichsan, telah meninjau progres pembangunan pengendali banjir di berbagai titik rawan, salah satunya di kawasan Serpong Utara. Pada, Selasa 15 Juli 2025.

Pilar menyampaikan bahwa pembangunan turap ini merupakan upaya konkret Pemkot Tangsel dalam menciptakan solusi banjir yang bersifat permanen. Turap lama yang rendah dan terbuat dari batu kali dibongkar dan digantikan dengan turap beton baru yang lebih kokoh dan tinggi.

“Di titik ini kita bangun turap sepanjang 700 meter dan bronjong 200 meter. Fungsinya untuk menahan air sungai agar tidak meluap ke permukiman, serta menjaga stabilitas tanah agar tidak longsor,” jelas Pilar.

“Di Serpong Utara sendiri ada dua titik utama, yakni di Pondok Jagung Timur dan Pakujaya yang tahun lalu terdampak cukup parah. Semua sedang berjalan, kita targetkan selesai sekitar September atau Oktober,” tambahnya.

Pilar mengungkapkan, di tahun ini Pemkot Tangsel telah membangun turap sebanyak 30 titik di Tangsel. Seluruhnya kini sedang dalam progres.

“Pembangunan turap dilakukan oleh Pemkot Tangsel, sementara normalisasi sungai, termasuk pengerukan sedimen dan pendangkalan ditangani oleh Pemerintah Provinsi Banten dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC),” ucapnya.

Selain pembangunan fisik, Pilar menegaskan pentingnya penataan tata ruang dan kawasan sempadan sungai. Hingga pertengahan tahun ini, terdapat 22 titik banjir baru yang teridentifikasi di wilayah Tangsel.

“Memang ada yang sudah tidak banjir lagi seperti di Serpong Park, tapi juga muncul titik-titik baru. Ini karena kapasitas sungai kita sudah tidak mampu menampung air kiriman dari wilayah seperti Depok dan Bogor,” jelasnya.

Pilar menyoroti pentingnya penertiban sempadan sungai yang kini banyak berdiri bangunan liar. Ia mengaku telah berkoordinasi dengan Gubernur Banten, bahkan sampai ke Kementerian PUPR dan ATR/BPN.

“Beberapa bahu sungai sudah bersertifikat, padahal seharusnya itu jadi jalur air. Kami minta BPN lakukan pemetaan ulang agar sempadan sungai bisa difungsikan sesuai peruntukannya,” tegasnya.

Pilar juga menyinggung upaya jangka panjang seperti pemasangan long storage, program biopori di tiap RW/RT, serta mempertahankan bukaan lahan hijau untuk serapan air. Serta penertiban bangunan liar juga terus dilakukan bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Perkim.

“Kita tidak bisa hanya mengandalkan pembangunan turap. Perlu pendekatan dari hulu ke hilir, dari pengendalian tata ruang, penyediaan ruang resapan, hingga infrastruktur pendukung lainnya,” pungkasnya. (Idris Ibrahim)

LAINNYA