Perkembangan Studi Islam di Kanada dan Tantangan Kehidupan Muslim di Negeri Maple Leaf

waktu baca 2 minutes
Sabtu, 7 Des 2024 15:04 0 Redaksi

OPINI | TD — Kanada, negara dengan keragaman etnis dan multikulturalisme tinggi, menjadi rumah bagi komunitas Muslim yang berkembang pesat. Meskipun Islam relatif baru dikenal di Kanada (sejak abad ke-19), pertumbuhannya signifikan, melebihi pertumbuhan beberapa agama lain dan bahkan populasi ateis, menurut data Statistik Kanada tahun 2013. Pada tahun tersebut, jumlah Muslim di Kanada telah melampaui satu juta jiwa dari total populasi sekitar 33 juta, dan prediksi tahun 2017 menunjukkan peningkatan hingga 160 persen. Keberhasilan ini tak lepas dari toleransi tinggi yang ditunjukkan masyarakat Kanada.

Sejarah kehadiran Islam di Kanada dapat ditelusuri hingga tahun 1854 dengan kelahiran James Love Jr., putra pasangan Skotlandia Agnes dan James Love, yang dianggap sebagai Muslim pertama yang lahir di Ontario. Migrasi selanjutnya dari Amerika Serikat dan Lebanon turut memperkuat komunitas Muslim. Masjid Al-Rashid di Edmonton, Alberta, yang dibangun pada tahun 1938, menjadi saksi bisu perkembangan tersebut dan kini ditetapkan sebagai bangunan bersejarah.

Mayoritas Muslim Kanada berkarier di sektor perdagangan dan jasa, serta bidang bisnis, keuangan, administrasi, dan manajemen. Kanada bahkan termasuk dalam lima negara dengan pertumbuhan Muslim tercepat di dunia.

Tantangan Kehidupan Muslim di Kanada

Meskipun menikmati toleransi yang tinggi, komunitas Muslim di Kanada menghadapi beberapa tantangan:

Akses Makanan Halal: Mencari makanan halal masih menjadi kendala, terutama di kota-kota kecil. Walaupun beberapa supermarket khusus makanan halal telah hadir, aksesnya masih terbatas.

Pendidikan Nilai-Nilai Islam: Menanamkan nilai-nilai dan ajaran Islam kepada generasi muda merupakan tantangan utama. Upaya seperti pengajian keluarga dan komunitas menjadi solusi untuk memastikan pemahaman dan praktik keagamaan yang benar.

Pengelolaan Pemakaman: Permasalahan terkait lahan pemakaman Muslim pernah terjadi, menuntut pemahaman yang lebih baik mengenai praktik keagamaan Islam dari masyarakat luas.

Insiden Islamophobia: Meskipun relatif rendah, insiden Islamophobia, seperti penembakan di Center Cultural Islamic Quebec pada awal 2017, menunjukkan perlunya peningkatan keamanan di masjid-masjid dan pemahaman yang lebih baik antar-komunitas. Langkah-langkah seperti peningkatan sistem keamanan, penguatan bangunan masjid, dan pemasangan kamera keamanan telah dilakukan sebagai respons atas insiden tersebut.

Kesimpulan

Perkembangan Islam di Kanada menunjukkan kesuksesan integrasi dalam masyarakat multikultural. Akan tetapi, tantangan tetap ada dan memerlukan strategi komprehensif, baik dari komunitas Muslim maupun pemerintah Kanada, untuk memastikan keberlangsungan dan pertumbuhan yang harmonis. Penting untuk terus mempromosikan pemahaman yang lebih baik antar-agama dan budaya, serta mengatasi isu-isu yang dihadapi komunitas Muslim dengan solusi yang efektif dan berkelanjutan.

Penulis: Nia Rifa Darina Mahasiswi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. (*)

LAINNYA