Perempuan Harus Tahu: Perawatan Endometriosis, dan Mitos Fakta yang Menyertainya

waktu baca 3 minutes
Rabu, 21 Feb 2024 13:35 0 Patricia Pawestri

KESEHATAN | TD – Perawatan endometriosis atau adanya jaringan lapisan dinding rahim yang tumbuh di luar rahim dapat dapat dilakukan dengan beberapa cara.

Pertama, pemberian obat untuk mengatasi rasa nyeri. Kedua, terapi hormon yang berguna untuk menghambat jaringan bertumbuh lebih luas. Ketiga, dengan operasi jika cara pengobatan sebelumnya tidak memberikan kemajuan yang berarti.

Tindakan-tindakan tersebut tentu diberikan dalam pengawasan dokter spesialis kandungan dan bidan. Dan, pemberian tindakan tersebut dapat berupa kombinasi di antaranya bila diperlukan.

Konsultasi dan perawatan pasien endometriosis oleh tenaga medis yang tepat menjadi sangat penting karena faktor peningkatan risiko dapat mengarah pada penyakit radang panggul, infertilitas atau ketidaksuburan, dan risiko kanker ovarium (rahim).

Selain mengetahui tentang tindak perawatan yang mungkin akan diberikan oleh tenaga medis, penting pula untuk mengetahui mitos dan fakta seputar perawatan endometriosis.

Berikut ini 5 mitos serta fakta tentang perawatan endometriosis yang penting untuk diketahui:

1. Mitos kehamilan dapat menyembuhkan endometriosis.

Faktanya, endometriosis tidak akan sembuh dengan kehamilan.

Rasa nyeri endometriosis yang berkurang saat seorang perempuan hamil disebabkan karena tubuhnya memproduksi hormon progesteron dalam jumlah cukup banyak. Hormon ini berguna untuk menekan pertumbuhan dan bahkan lesi (radang atau nanah) dari jaringan endometriosis.

2. Mitos endometriosis dapat sembuh dengan sendirinya

Faktanya endometriosis tidak dapat hilang begitu saja.

Perawatan penyakit ini dapat ditangani dengan terapi hormonal dan pemberian anti nyeri. Namun, bila berbagai opsi tersebut telah tak manjur, operasi merupakan alternatif akhir.

Operasi pengangkatan jaringan dilakukan bila gejala endometriosis sangat parah, atau sudah terbentuk kista yang besar. Keberadaan jaringan ini juga dapat mengganggu organ tubuh seperti ginjal, kandung kemih, dan usus.

Meskipun tidak dapat menyembuhkan endometriosis sepenuhnya, operasi ini juga dapat membantu terjadinya kehamilan, menurunkan risiko kekambuhan, dan meningkatkan kesehatan penderitanya.

3. Mitos pil KB dapat mengatasi keluhan semua penderita endometriosis.

Faktanya tidak semua penderita endometriosis berhasil mengatasi rasa nyerinya dengan pil KB sebagai terapi hormonal.

Namun, pemberian terapi hormonal dapat dikombinasikan dengan operasi pengangkatan jaringan dan obat penghilang rasa nyeri.

Penggunaan terapi hormonal juga disesuaikan dengan kondisi pasien yang selalu berbeda-beda.

4. Mitos histerektomi akan menyembuhkan endometriosis.

Faktanya gejala endometriosis dapat kambuh meski sudah menjalani operasi pengangkatan rahim (histerektomi).

Ini disebabkan kekambuhan endometriosis yang dipengaruhi oleh luas panggul yang telah terpengaruh.

5. Mitos endometriosis hanya dapat dideteksi melalui laparoskopi.

Faktanya diagnosa endometriosis juga dapat dipastikan dengan metode anamnesis. Yaitu konsultasi mengenai nyeri haid, pemeriksaan adanya massa jaringan atau nodul, dan juga pencitraan dengan MRI dan USG.

Diagnosa endometriosis juga diberikan bila penderita merasa nyerinya berkurang secara signifikan ketika diberi tindakan perawatan atau empirical treatment yang dilakukan oleh tenaga medis.

Demikian 5 mitos dan fakta dalam perawatan endometriosis yang perlu Anda tahu. (Pat)

LAINNYA