Perempuan Harus Tahu: 5 Gangguan Pada Endometrium Ini Sebabkan Nyeri Hingga Infertilitas

waktu baca 4 minutes
Jumat, 2 Mei 2025 12:52 0 Patricia Pawestri

KESEHATAN | TD – Rahim, di mana endometrium menjadi lapisan di bagian dalamnya, merupakan organ perempuan yang sangat berharga sehingga perlu selalu dijaga kesehatannya. Sehatnya rahim tidak hanya memberikan kesempatan seorang perempuan untuk mempunyai buah hati. Tetapi juga memberikan rasa percaya diri dan kekuatan untuk terus produktif.

Namun, bila lapisan endometrium di dalam rahim mengalami gangguan kesehatan, maka bukan hanya rasa sakit saja yang menyiksa. Tetapi kesempatan untuk berkarya dan menikmati indahnya hidup akan menjadi terhalang. Dan, yang paling riskan dalam gangguan pada endometrium adalah infertilitas.

Berikut ini berbagai 5 gangguan pada endometrium yang dapat terjadi:

1. Endometriosis

Istilah endometriosis merujuk pada kondisi tumbuhnya jaringan yang mirip dengan lapisan endometrium. Jaringan ini dapat tumbuh menyebar di seluruh organ reproduksi perempuan. Misalnya pada organ tuba falopi dan ovarium. Juga dapat menyebar hingga ke usus, kandung kemih, dan juga dinding panggul.

Penyakit endometriosis tergolong berat karena penderitanya harus bertahan hidup dengan merasakan nyeri yang dapat muncul kapan saja, terutama saat menstruasi dan saat berhubungan suami-istri. Ini juga data menyebabkan peradangan serta timbulnya jaringan parut.

Siklus haid pada penderitanya seringkali tidak teratur dan terasa sangat berat karena jumlah darah yang sangat banyak atau terlalu lama. Bila buang air besar, penderita sering merasakan nyeri, diare, atau sembelit. Dan juga sering kembung.

Pada kondisi akut, endometriosis menyebabkan penderita tidak dapat memiliki keturunan.

2. Endometritis

Setiap tindakan yang melibatkan lapisan rahim dapat berisiko endometritis. Misalnya proses persalinan yang lama, pemasangan IUD, tindakan kuret, hingga perilaku seksual. Ini adalah peradangan dalam lapisan dalam rahim. Penyebabnya adalah kuman.

Infeksi yang menyebabkan endometritis dapat terjadi karena masuknya kuman ke dalam rahim. Misalnya Chlamydia trachomatis, Neisseria gonorrhoeae, Staphylococcus aureus, Gardnerella vaginalis, Escherichia coli, Enterococcus, Peptococcus, Bacteroides, dan Streptococcus.

Penderita endometritis dapat merasakan gejala demam, keputihan, perdarahan, nyeri saat buang air, lemas, dan nyeri pada panggul.

3. Hiperplasia endometrium

Tingginya jumlah estrogen jauh daripada progesteron dapat mengakibatkan penebalan lapisan dalam rahim. Ini disebut hiperplasi endometrium. Kondisi ini dapat memperburuk kemungkinan timbulnya sel kanker rahim.

Beberapa gejalanya yaitu terjadinya perdarahan meski telah menopause, atau siklus haid yang lebih singkat. Sedangkan dalam haid, darah yang keluar cenderung meningkat. Dan terjadi nyeri menstruasi yang lebih berat.

4. Polip endometrium

Benjolan kecil, atau polip, dalam endometrium bisa sangat mengganggu karena dapat menjadi biang dari perdarahan dan dapat menjadi penyebab ketidaksuburan perempuan. Meski jinak, ukuran polip dapat memenuhi rongga rahim.

Penyebab munculnya polip dapat beragam. Misalnya hormon yang tak seimbang, perempuan sedang memasuki masa menopause, atau gangguan estrogen akibat obesitas. Juga dapat terjadi oleh sebab kelainan genetik, atau penggunaan obat tamoxifen dalam terapi kanker.

Gejala yang dapat diamati yaitu tidak teraturnya siklus haid, terjadinya perdarahan haid yang lama dan lebih banyak. Juga dapat terjadi di antara dua siklus menstruasi. Perdarahan ini juga dapat mengalir keluar vagina setelah hubungan suami istri, dan setelah menopause.

Pada perempuan muda, polip endometrium dapat menyebabkan sukar terjadinya pembuahan sel telur dengan sperma.

5. Adenomiosis

Lapisan endometrium yang tumbuh menembus dinding otot rahim disebut adenomiosis. Penyakit ini menyebabkan lapisan endometrium menebal, bahkan hingga 3 kali dari ukuran yang normal.

Terjadinya penyakit ini dapat dipicu oleh radang yang terlalu lama dalam rahim, trauma fisik akibat operasi caesar, ketidakseimbangan hormon, dan kecenderungan genetik.

Penderita adenomyosis ada yang tidak merasakan nyeri, dan ada juga yang mengalami rasa sakit yang parah. Selain rasa nyeri, adenomiosis juga menyebabkan menstruasi yang berat, nyeri pada panggul, pembesaran rahim, dan rasa sakit saat berhubungan suami istri. dapat merasakan nyeri yang teramat sangat dan terjadi kapan saja, terutama di saat menstruasi.

Pada kelima penyakit rahim tersebut, diagnosa sesegera mungkin serta pemberian tindakan yang tepat dapat meringankan rasa sakit penderita, bahkan dapat menyembuhkan beberapa di antaranya. Layanan konseling khusus dan holistik pun perlu karena penyakit di atas sangat erat kaitannya dengan kesehatan mental penderita. Dan, yang juga penting, pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga pola hidup yang sehat.

Demikianlah 5 gangguan pada endometrium yang dapat terjadi. Kesehatan rahim merupakan hal yang penting dan harus terus dijaga. Sehingga perempuan dapat merasakan tubuh sehat dan bersemangat. Serta dapat menikmati hidup yang lebih bahagia. (Pat)

 

 

LAINNYA