Pengaruh Media Sosial terhadap Perilaku Remaja: Antara Motivasi dan Eksploitasi

waktu baca 3 menit
Senin, 16 Des 2024 18:24 0 68 Redaksi

OPINI | TDMedia sosial memberikan peluang kepada siapa saja untuk terlibat, memberikan kritik secara terbuka, berkomentar, serta berbagi informasi dengan cepat dan tanpa batas. Bagi masyarakat, terutama remaja, media sosial telah menjadi sebuah kebiasaan yang menyulitkan penggunanya untuk melewatkan sehari pun tanpa mengakses platform tersebut.

Remaja yang aktif di media sosial cenderung membagikan momen pribadi, curahan hati, serta foto-foto bersama teman-temannya. Di platform ini, semua orang dapat dengan bebas memberikan komentar dan menyampaikan pendapat tanpa rasa takut. Hal ini disebabkan oleh kemudahan untuk menyembunyikan identitas asli atau melakukan tindakan yang tidak bertanggung jawab.

Dalam kehidupan sehari-hari di sekolah, remaja berusaha menemukan identitas diri mereka melalui interaksi dengan teman sebaya. Namun, saat ini banyak remaja yang beranggapan bahwa semakin sering mereka tampil di media sosial, semakin mereka dianggap menarik dan trendy. Sementara itu, remaja yang tidak aktif di media sosial seringkali dianggap kuno atau tidak mengikuti perkembangan zaman.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dwipayan, N. M., & Rahyuda (2013) dalam jurnalnya, sikap merupakan konsep penting yang digunakan oleh pemasar untuk memahami perilaku konsumen (Setiadi, 2003). Pendapat lain dari Schifman dan Kanuk (2008) menyatakan bahwa sikap adalah penggambaran perasaan seseorang, mencerminkan apakah seseorang merasa senang atau tidak, suka atau tidak suka, serta setuju atau tidak setuju terhadap suatu hal.

Fakta menunjukkan bahwa remaja merupakan kelompok pengguna media sosial yang paling aktif saat ini, bahkan mereka sering menjadi pelopor tren di platform tersebut. Bagi remaja, media sosial mempermudah mereka untuk berinteraksi, baik dengan orang-orang di luar maupun dalam lingkungan sekitarnya.

Media sosial juga dimanfaatkan oleh mereka sebagai sarana untuk mendapatkan penghasilan tambahan, seperti membuka toko online yang menjual makanan hingga barang-barang unik. Selain itu, banyak remaja yang menawarkan berbagai jasa, seperti make-up, Nail Art, hingga ekstensi bulu mata. Kehadiran media sosial dalam konteks ini memberikan dampak positif bagi mereka.

Meskipun banyak aspek positif yang muncul dari penggunaan media sosial oleh remaja, bukan berarti tidak ada sisi negatif yang harus diperhatikan. Hal ini terlihat dari meningkatnya kasus kejahatan dan penipuan. Sikap remaja yang masih labil dan mudah terpengaruh dapat membuka peluang bagi tindakan kriminal, contohnya banyak berita tentang remaja yang hilang setelah berkenalan dengan orang asing di media sosial. Ini tentu menjadi perhatian yang serius bagi orang tua.

Dengan demikian, media sosial telah menjadi bagian integral dalam kehidupan remaja. Platform ini menawarkan berbagai manfaat, seperti memperluas jaringan sosial dan peluang usaha.

Namun, penggunaan yang berlebihan bisa menimbulkan masalah, seperti kecanduan, cyberbullying, dan gangguan kesehatan mental. Agar remaja dapat memanfaatkan media sosial dengan baik, mereka perlu menggunakannya secara bijak dan bertanggungjawab. Peran orang tua dan sekolah juga sangat penting dalam memberikan edukasi serta pengawasan yang diperlukan.

Referensi

Fronika, W. (2019). Dampak Media Sosial terhadap Sikap Remaja. Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang., 1–15. Link

Putri, W. S. R., Nurwati, N., & S., M. B. (2016). Pengaruh Media Sosial terhadap Perilaku Remaja. Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, 3 (1). DOI

Penulis: Essy Zahara Ramadhani, mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi (Jurnalistik), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang. (*)

LAINNYA