OPINI | TD — Dalam dunia pendidikan Islam, pembentukan akhlak merupakan tujuan utama yang tak bisa dipisahkan dari proses pembelajaran. Ilmu tanpa akhlak ibarat kapal tanpa kemudi — akan kehilangan arah dan makna. Di sinilah peran Ulumul Qur’an menjadi sangat krusial. Tidak sekadar mengajarkan ilmu tentang Al-Qur’an secara tekstual, Ulumul Qur’an juga mengandung nilai moral dan spiritual yang dapat membentuk kepribadian pelajar secara utuh.
Melalui kajian Ulumul Qur’an, pelajar tidak hanya memahami teks wahyu, tetapi juga nilai-nilai etika dan adab yang terkandung dalam setiap ayat. Nilai seperti kejujuran, amanah, keadilan, kesabaran, dan tanggung jawab bukan sekadar teori, melainkan pedoman hidup yang harus diterapkan dalam keseharian. Dengan begitu, pendidikan akhlak berbasis Ulumul Qur’an menjadi lebih dari sekadar transfer pengetahuan — ia menjadi proses pembentukan karakter yang nyata dan aplikatif.
Mengapa Pendidikan Akhlak Berbasis Ulumul Qur’an Penting?
Di era modern yang penuh tantangan dan disrupsi nilai, pendidikan akhlak berbasis Ulumul Qur’an hadir sebagai solusi strategis. Banyak fenomena penurunan moral dan etika yang terjadi, baik di lingkungan pendidikan maupun masyarakat luas. Pendekatan yang hanya menekankan pada aspek intelektual tanpa mengimbangi dengan nilai-nilai spiritual dan moral tentu tidak cukup untuk menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia.
Ulumul Qur’an, yang mencakup berbagai cabang ilmu seperti asbabun nuzul (sebab turunnya ayat), nasikh-mansukh (hukum abrogasi), dan tafsir, memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai konteks dan makna nilai-nilai Qur’ani. Misalnya, asbabun nuzul mengajarkan kita empati dan kesadaran sosial dengan memahami kondisi sosial saat wahyu diturunkan. Nasikh-mansukh memperkuat sikap disiplin dan kepatuhan terhadap aturan Ilahi. Sedangkan tafsir mendorong sikap jujur dan rendah hati dalam menggali ilmu.
Pendidikan Akhlak dari Perspektif Ulumul Qur’an
Pendidikan akhlak yang berasal dari Ulumul Qur’an bukan sekadar membedakan antara baik dan buruk, tetapi juga menumbuhkan kesadaran spiritual yang mendalam. Al-Qur’an sendiri menegaskan bahwa ilmu yang hakiki adalah ilmu yang membawa manusia lebih dekat kepada Allah dan mengarahkan perilaku mereka ke jalan yang benar.
Seperti firman Allah dalam QS. Al-Māidah [5]: 15–16:
“Sungguh, telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan Kitab yang menjelaskan. Dengan Kitab itulah Allah menunjuki orang yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan.”
Ayat ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an adalah sumber utama pedoman moral dan etika hidup.
Implementasi Pendidikan Akhlak Berbasis Ulumul Qur’an
Agar pendidikan akhlak yang berbasis Ulumul Qur’an dapat berjalan efektif, perlu ada langkah konkret dalam praktik pendidikan Islam:
Integrasi Nilai Qur’ani ke Seluruh Kurikulum
Pendidikan akhlak seharusnya tidak hanya diajarkan di mata pelajaran agama, melainkan diintegrasikan ke semua bidang studi agar nilai moral dan etika menjadi bagian dari seluruh proses pembelajaran.
Guru Sebagai Teladan Akhlak
Guru harus menjadi figur yang tidak hanya mengajarkan, tetapi juga memperlihatkan perilaku akhlak mulia sesuai ajaran Al-Qur’an. Karena pelajar sangat dipengaruhi oleh contoh nyata dalam keseharian.
Pembiasaan dan Refleksi Nilai Qur’ani
Melalui rutinitas membaca Al-Qur’an, merefleksikan maknanya, dan menerapkan adab dalam lingkungan sekolah, siswa akan mampu menginternalisasi nilai-nilai akhlak tersebut dalam kehidupan nyata.
Dengan pendekatan ini, pendidikan Islam tidak hanya menghasilkan pelajar yang mampu membaca dan memahami Al-Qur’an secara tekstual, tetapi juga membentuk pribadi Qur’ani yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia.
Kesimpulan
Pendidikan akhlak berbasis Ulumul Qur’an merupakan sinergi antara ilmu dan nilai, kognisi dan moral, yang esensial dalam membentuk generasi unggul. Melalui pemahaman mendalam terhadap ilmu-ilmu Al-Qur’an, pelajar tidak hanya menguasai teks wahyu, tetapi juga membangun karakter dan kepribadian yang kuat secara spiritual dan mulia secara moral.
Dengan demikian, lembaga pendidikan Islam yang menjadikan Ulumul Qur’an sebagai fondasi utama pendidikan akhlak akan mampu melahirkan generasi yang cerdas secara intelektual, kuat dalam spiritualitas, dan luhur dalam budi pekerti—sesuai dengan visi pendidikan Islam yang hakiki.
Penulis: Rama Ahmad Andrian, Mahasiswa Semester 1, Ulumul Qur’an, Prodi Pendidikan Agama Islam, FTK, Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanudin Banten. (*)