Jajaran pejabat Pemerintah Kota Tangerang Selatan, termasuk Wali Kota Benyamin Davnie, saat menghadiri Tangsel Investment Forum (TIF) sebagai wujud keseriusan Pemkot dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi daerah. (Foto: Ist)KOTA TANGSEL | TD – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) terus mengintensifkan kerja sama dengan pelaku dunia usaha guna mendorong pertumbuhan investasi yang berkesinambungan di daerah tersebut.
Komitmen itu disampaikan Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, dalam kegiatan Tangsel Investment Forum (TIF) yang berlangsung di Aula Blandongan, Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan, Selasa (23/12/2025).
Menurut Benyamin, TIF berperan sebagai wadah kolaborasi strategis yang mempertemukan pemerintah sebagai pembuat kebijakan dengan pelaku usaha lintas sektor, mulai dari bidang kesehatan, pendidikan, properti, bisnis, perbankan, jasa keuangan, hingga lembaga pendukung lainnya.
Ia menjelaskan, forum ini menjadi cerminan sinergi seluruh pemangku kepentingan dalam membangun iklim investasi yang sehat. Setiap tahun, Pemkot Tangsel melakukan evaluasi sekaligus memberikan penghargaan kepada sektor usaha yang dinilai berkontribusi signifikan terhadap peningkatan nilai investasi di daerah.
“Forum ini menggambarkan kolaborasi seluruh stakeholder. Setiap tahun kami lakukan evaluasi dan apresiasi kepada sektor usaha yang memberikan kontribusi besar bagi investasi di Tangerang Selatan,” ujar Benyamin.
Benyamin mengungkapkan, capaian realisasi investasi Tangerang Selatan pada 2024 menembus angka Rp9,07 triliun, melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp8 triliun. Capaian tersebut menjadi indikator meningkatnya kepercayaan pelaku usaha terhadap iklim investasi di Tangsel.
“Kepercayaan dari dunia usaha ini tentu kami apresiasi, karena menjadi modal utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” katanya.
Lebih lanjut, Benyamin menegaskan arah pembangunan Tangerang Selatan ke depan difokuskan sebagai kota jasa dan destinasi pariwisata, khususnya wisata kesehatan atau health tourism. Konsep ini mendorong sektor kesehatan untuk menghadirkan layanan berstandar internasional yang terintegrasi dengan berbagai sektor pendukung.
“Pelaku usaha di bidang kesehatan kami dorong untuk meningkatkan kualitas layanan hingga setara standar internasional. Tidak hanya rumah sakit, tetapi juga sektor pendukung seperti perhotelan, transportasi, kuliner, dan lainnya akan ikut terdampak positif melalui pengembangan health tourism,” jelasnya.
Dalam upaya menciptakan kemudahan berinvestasi, Pemkot Tangsel juga terus memperkuat layanan publik berbasis teknologi. Beberapa di antaranya melalui pemanfaatan aplikasi Online Single Submission (OSS) dan Sistem Informasi Manajemen Perizinan Online (SIMPONIE) guna mempermudah proses perizinan dan akses regulasi bagi pelaku usaha.
Selain aspek perizinan, faktor keamanan menjadi perhatian penting. Benyamin menegaskan bahwa stabilitas dan kondusivitas wilayah Tangerang Selatan didukung oleh sinergi TNI, Polri, serta partisipasi aktif masyarakat.
“Keamanan dan kepastian hukum sangat penting bagi investor. Alhamdulillah, kondisi Tangerang Selatan tetap kondusif dan masyarakat saling mendukung, sehingga investor merasa aman dan nyaman berinvestasi,” tuturnya.
Ia juga menegaskan bahwa Tangerang Selatan masih terbuka lebar bagi masuknya investasi baru, khususnya industri yang berbasis padat modal dan teknologi tinggi, sejalan dengan rencana pembangunan jangka panjang daerah.
Selain itu, sektor pendidikan, perdagangan, serta jasa perhotelan dinilai memiliki prospek yang menjanjikan. Tingkat hunian hotel di Tangerang Selatan pun tercatat stabil di atas 60 persen.
Melalui penyelenggaraan Tangsel Investment Forum, Pemkot Tangsel berharap terjalin komunikasi dan kolaborasi yang semakin solid antara pemerintah dan dunia usaha, sehingga investasi yang masuk tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga meningkatkan kualitas layanan publik dan kesejahteraan masyarakat. (*)