Pemkot Tangsel Dorong Layanan Publik Inklusif, Pekan Tuli Internasional Jadi Momentum

waktu baca 2 minutes
Kamis, 25 Sep 2025 15:42 0 Nazwa

KOTA TANGSEL | TD — Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terus berupaya meningkatkan fasilitas dan layanan publik yang ramah bagi penyandang disabilitas.

Hal ini disampaikan Sekretaris Bappelitbangda Kota Tangsel, Buana Mahardika, dalam rangkaian peringatan Pekan Tuli Internasional di Tangsel, Kamis 25 September 2025.

Buana menjelaskan, kegiatan Pekan Tuli Internasional rutin digelar setiap tahun. Tahun lalu pun Tangsel dipercaya menjadi tuan rumah, bertepatan dengan peringatan Hari Bahasa Isyarat.

“Seminar ini mengedukasi teman-teman Tuli agar berani berbicara kepada siapa pun, karena hak mereka sama seperti kita yang bisa mendengar,” ujarnya.

Menurutnya, bahasa isyarat di Indonesia memiliki ciri khas tersendiri.

“Di Tangsel saja ada bahasa isyarat dengan huruf C. Di Amerika atau negara lain pasti berbeda,” kata Buana.

Pemkot Tangsel juga telah melakukan sejumlah pembenahan fasilitas publik. Salah satunya mengganti zebra cross dengan pelican cross, yang dilengkapi suara untuk tunanetra, layar bagi yang tidak bisa mendengar, serta guiding block untuk memudahkan pengguna jalan disabilitas.

“Ini contoh peningkatan fasilitas publik yang inklusif. Dalam RPJMD sudah jelas, misi pertama pembangunan SDM diarahkan pada inklusi, mencakup semua: balita, lansia, laki-laki, perempuan, penyandang disabilitas maupun tidak,” ujar Buana.

Sebagai bentuk kepedulian, Pemkot Tangsel juga menyalakan lampu biru di Menara Tangsel.

“Pendidikan, kesehatan, sosial, semuanya diarahkan ke inklusi,” tambahnya.

Meski begitu, Buana mengakui masih ada kekurangan dalam layanan publik, terutama di aspek komunikasi.

“Sebagus apa pun fasilitas publik, pasti ada yang kurang. Kita yang bisa mendengar juga harus belajar mengenal budaya teman-teman Tuli. Jangan hanya mereka yang dipaksa menyesuaikan diri dengan kita,” katanya.

Ke depan, ia mendorong agar setiap unit layanan publik memiliki petugas yang mengerti bahasa isyarat. Ia juga berencana untuk melibatkan pihak swasta untuk berkolaborasi.

“Kalau usulan itu disetujui Pak Wali Kota, pasti teman-teman layanan publik akan menyiapkannya. Intinya minta saja kepada ‘orang tua’ kita, Pak Wali Kota. Kolaborasi itu penting, kita berharap pihak swasta ikut mendukung terwujudnya layanan publik yang inklusif,” pungkasnya. (Idris Ibrahim)

LAINNYA