Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam Proses Komunikasi dan Media Massa

waktu baca 5 minutes
Jumat, 19 Des 2025 21:13 0 Nazwa

OPINI | TD — Perkembangan teknologi informasi pada era digital berlangsung dengan sangat pesat dan memberikan dampak signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan manusia, khususnya dalam bidang komunikasi dan media massa. Pola komunikasi yang sebelumnya didominasi oleh interaksi tatap muka serta media cetak dan siaran konvensional kini mengalami pergeseran ke ruang digital yang serba cepat dan interaktif.

Salah satu teknologi yang berperan besar dalam transformasi tersebut adalah kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Kehadiran AI tidak lagi terbatas pada konsep teknologi canggih yang sulit dipahami, melainkan telah menjadi bagian dari aktivitas sehari-hari masyarakat. AI dapat ditemukan dalam aplikasi pesan instan, media sosial, mesin pencari, hingga portal berita daring.

Dalam konteks komunikasi dan media massa, AI dimanfaatkan untuk membantu manusia menyampaikan pesan secara lebih cepat, tepat, dan sesuai dengan kebutuhan audiens. Namun demikian, di balik berbagai kemudahan yang ditawarkan, penggunaan AI juga memunculkan tantangan dan risiko yang perlu dikaji secara kritis agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat.

Pengertian AI dalam Konteks Komunikasi

Secara umum, Artificial Intelligence merupakan kemampuan mesin atau sistem komputer untuk meniru proses berpikir manusia. AI dirancang agar mampu belajar dari data, mengenali pola, memahami bahasa, serta memberikan respons secara otomatis. Dalam konteks komunikasi, AI berfungsi sebagai alat bantu untuk mengolah pesan, memahami karakteristik audiens, serta menyampaikan informasi secara lebih efektif dan efisien.

Teknologi AI dalam komunikasi hadir dalam berbagai bentuk, seperti chatbot, asisten virtual, sistem rekomendasi konten, dan perangkat analisis data komunikasi. Dengan dukungan teknologi ini, proses komunikasi yang sebelumnya membutuhkan waktu dan sumber daya besar dapat dilakukan secara lebih cepat, akurat, dan terukur.

Pemanfaatan AI dalam Proses Komunikasi Sehari-hari

Pemanfaatan AI dalam komunikasi sehari-hari sebenarnya sudah sangat dekat dengan kehidupan masyarakat. Salah satu contoh yang paling umum adalah penggunaan chatbot pada layanan pelanggan. Teknologi ini memungkinkan perusahaan atau lembaga memberikan pelayanan selama 24 jam tanpa harus selalu melibatkan tenaga manusia.

Selain itu, AI juga dimanfaatkan dalam fitur penerjemahan bahasa otomatis yang memudahkan komunikasi lintas bahasa. AI mampu membantu individu maupun organisasi dalam menyampaikan pesan kepada audiens global dengan lebih mudah.

AI juga digunakan untuk menganalisis respons dan sentimen audiens terhadap suatu pesan, baik yang bersifat positif, netral, maupun negatif. Informasi tersebut sangat bermanfaat bagi organisasi, perusahaan, dan lembaga publik dalam mengevaluasi serta memperbaiki strategi komunikasi mereka. Dalam dunia kerja dan organisasi, AI membantu menyusun strategi komunikasi yang lebih tepat sasaran berdasarkan analisis data perilaku audiens.

Peran AI dalam Media Massa

Dalam media massa, khususnya media digital, peran AI semakin terasa di berbagai tahap produksi dan distribusi konten. Pada tahap produksi, AI dapat membantu penulisan berita sederhana seperti laporan cuaca, hasil pertandingan olahraga, dan data keuangan. Dengan demikian, jurnalis memiliki lebih banyak waktu untuk melakukan liputan mendalam dan investigasi.

Pada tahap penyuntingan, AI berperan dalam memperbaiki tata bahasa, menyarankan judul yang menarik, serta mengolah foto dan video agar lebih layak tayang. Sementara itu, pada tahap distribusi, algoritma AI menentukan konten yang ditampilkan kepada audiens berdasarkan minat dan kebiasaan konsumsi media mereka.

Bagi audiens, pemanfaatan AI menciptakan pengalaman mengonsumsi media yang lebih personal. Namun, kondisi ini juga berpotensi membatasi sudut pandang audiens jika tidak disertai dengan sikap kritis dalam menyikapi informasi.

Dampak Positif Penggunaan AI

Penggunaan AI dalam komunikasi dan media massa memberikan berbagai dampak positif. Pertama, meningkatkan efisiensi dan kecepatan kerja. Kedua, memperluas jangkauan penyebaran informasi dalam waktu singkat. Ketiga, memungkinkan pesan komunikasi disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik audiens.

Selain itu, AI membantu media dan institusi komunikasi dalam memahami kebutuhan masyarakat melalui analisis data yang lebih akurat, sehingga informasi yang disajikan dapat menjadi lebih relevan dan bermanfaat bagi publik.

Tantangan dan Risiko Penggunaan AI

Di samping manfaatnya, penggunaan AI juga membawa sejumlah tantangan dan risiko. Salah satu risiko utama adalah meningkatnya penyebaran informasi palsu atau hoaks yang sulit dibedakan dari informasi yang benar. Teknologi deepfake menjadi contoh nyata bagaimana AI dapat disalahgunakan untuk memanipulasi gambar, suara, dan video.

Selain itu, algoritma AI yang tidak transparan berpotensi menimbulkan bias dan mempersempit keragaman informasi yang diterima audiens. Isu privasi data juga menjadi perhatian serius, mengingat AI bekerja dengan mengolah data pengguna dalam jumlah besar. Oleh karena itu, pemanfaatan AI perlu disertai dengan etika, regulasi yang jelas, serta pengawasan yang memadai.

Penutup

Pemanfaatan AI dalam proses komunikasi dan media massa merupakan bagian dari perkembangan teknologi yang tidak dapat dihindari. AI memberikan kemudahan dalam menyampaikan informasi secara cepat, efektif, dan efisien. Namun, teknologi ini tidak boleh digunakan secara sembarangan tanpa mempertimbangkan dampak sosial dan etisnya.

Diperlukan literasi digital yang baik, kesadaran etika, serta regulasi yang tepat agar AI benar-benar berfungsi sebagai alat pendukung komunikasi dan media massa yang membawa manfaat bagi masyarakat. Dengan pemahaman yang tepat, AI dapat memperkuat peran media sebagai sarana edukasi, kontrol sosial, dan pembangunan masyarakat.

Penulis: Muhamad Fabian Ali Dzikri, mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

Referensi

Bungin, B. (2015). Komunikasi politik: Pencitraan, the social media, dan media massa. Jakarta: Kencana.

McQuail, D. (2011). McQuail’s mass communication theory (6th ed.). London: Sage Publications.

Napoli, P. M. (2014). Automated media: An institutional theory perspective on algorithmic media production and consumption. Communication Theory, 24(3), 340–360.

Pavlik, J. V. (2013). Innovation and the future of journalism. Digital Journalism, 1(2), 181–193.

Sundar, S. S. (2020). Rise of machine agency: A framework for studying the psychology of human–AI interaction. Journal of Computer-Mediated Communication, 25(1), 74–88. (*)

LAINNYA