SERANG – Bakal Calon Gubernur Banten Andra Soni mengatakan, pelaksanaan sekolah gratis tingkat SMA/SMK Negeri dan swasta dari pasangan calon (paslon) Andra-Dimyati akan dimulai tahun 2025, tepatnya mulai APBD Perubahan Provinsi Banten 2025 secara bertahap jika ia terpilih nanti sebagai Gubernur.
“Pelantikan Gubernur itu kan nanti setelah APBD berjalan, tapi kita kan masih punya komponen perubahan APBD, bertahap tentunya,” kata Andra Soni kepada Tangerangdaily.id belum lama ini, seraya menambahakan untuk APBD murni saat ini telah masuk pada tahap pembahasan.
Menurut Andra Soni, pelaksanaan sekolah gratis di Banten hingga kesekolah-sekolah swasta bukan keniscayaan, selama ada keberanian dari pemimpin didaerah dalam mengalokasikan anggaranya, berdasarkan program prioritas pada penganggaran selanjutnya untuk mewujudkan pendidikan gratis yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Banten khususnya, hal itu, sambung Andra, pasti bisa terwujud.
Termasuk dengan tidak memberi ruang pada korupsi dan memaksimalkan APBD Provinsi Banten dalam mewujudkan pendidikan gratis di Provinsi Banten.
“Intinya kita harus berani investasi dibidang pendidikan atau Sumber Daya Manusia (SDM). Bukan berarti infrastruktur tidak penting, tapi jangan meninggalkan investasi lainnya di SDM. Karena yang menjalani itu kan hakekatnya SDM nya,” jelas Andra.
Berkaca pada alokasi anggaran Bosnas yang belum bisa mangcover semuanya pada sekolah SMA/SMK, serupa bersumber dari APBD Banten yang baru sampai pada insentif bagi para guru di sekolah-sekolah swasta. Maka dari itu, sambung Andra Soni, diperlukan langkah dan keberanian dari seorang pemimpin selanjutnya untuk menaikan alokasi anggara pendidikan hingga sekolah keswasta agar bisa gratis.
“Bosnas itu baru satu juta enam ratus persiswa, sedangkan Bosda kita baru untuk insentif guru di sekolah swasta,” beber Andra.
Masih kata Andra Soni, berkaca pada APBD Provinsi Banten yang ada saat ini, pelaksanaan sekolah gratis di Banten hingga swasta bisa mulai dilakukan secara bertahap, bergantung arah kebijakan yang dibuat kepala daerah selanjutnya.
“Mampu lah, apa bedanya kita membangun jalan dan lain-lain, masalahnya kita mau prioritaskan yang mana,” katanya.
Dengan digratiskannya sekolah SMA/SMK Negeri dan swasta di Banten, sambung Andra, kedepan tidak ada lagi siswa atau orang tua yang Negeri minded.
Dirinya juga meyakini untuk terus meningkatkan percepatan pembangunan Provinsi Banten harus dibarengi dengan peningkatan SDM dan lulusan siswanya.
Pada bagian akhir, masih kata Andra, pendidikan gratis hingga skolah-skolah swasta penting untuk meningkatkan serapan lapangan kerja dan hal ini harus dibarengi dengan peningkatan SDM yang berdaya saing pula.***