Pegawai Lapas Kelas IIA Tangerang Dilatih Keterampilan Jurnalistik

waktu baca 3 minutes
Selasa, 27 Sep 2022 18:40 0 Redaksi TD

KOTA TANGERANG | TD Demi meningkatkan efektifitas dan kreativitas tim hubungan masyarakat (Humas) Lembaga pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tangerang atau popular disebut Lapasda mengikuti pelatihan penulisan berita dan audio visual serta public speaking.

Kegiatan berlangsung di Ruang Interkom Lapasda jalan Daan Mogot Tangerang Senin pagi hingga petang, 26 September 2022.

Pelatihan kehumasan ini diikuti sebanyak 20 orang pegawai, merupakan pejabat struktural, perwakilan pegawai setiap bidang dan tim inti Humas. Kegiatan pelatihan kehumasan ini dibuka Kalapas Kelas IIA Tangerang, Yekti Apriyanti.

“Lakukan yang terbaik, dan implementasikan ilmu yang sudah didapat dengan maksimal dan menjadi tim Humas terbaik,” kata Yekti memberikan arahan kepada peserta pelatihan.

Yekti pun mengapresiasi kepada Kobo Konsultan Media pengisi materi pelatihan kehumasan dan memberikan semangat khususnya tim Humas Lapas Kelas IIA Tangerang.

“Saya berharap tim Humas Lapasda terus berkembang dan semakin berkreasi dalam membuat pemberitaan positif,” kata Yekti.

Beragam ilmu kehumasan diberikan kepada peserta diantaranya tentang teknik menulis berita siaran pers dengan cepat dan tepat. Peserta juga belajar membuat video pendek untuk kepentingan media sosial Lapasda.

Para peserta dibagi dalam dua kelompok yakni kelompok menulis berita dan kelompok foto dan videografi. Untuk penulisan berita dipandu pemateri dua jurnalis media nasional Ayu Cipta dan Jojo Joniansyah.

Adapun jurnalis televisi Rusdi Muslim mengampu materi pembuatan videografi. Sedangkan Direktur Utama Kobo Slamet Wibowo membawakan materi public speaking sebagai pemungkas kegiatan yang digelar sepanjang pagi pukul 10.00 WIB hingga petang itu.

Ayu Cipta mengatakan Humas masa kini memang dituntut cakap menjadi ‘wartawan’ bagi instansinya. Maka untuk menjalankan fungsi itu penting bagi seorang humas membekali ketrampilan menulis.

“Tim Humas harus memiliki naluri seorang wartawan, rajin bertanya lalu menuliskan dalam sebuah siaran pers dan mampu menyajikan informasi menarik dan aktual,” kata Ayu Cipta.

Yang menarik para ‘jurnalis’ Lapasda ini juga praktek langsung meliput kegiatan di Lapasda, di antaranya kunjungan Museum Lapasda yang merupakan cagar budaya berada di area Lapas Kelas IIA Tangerang.

“Para peserta terlihat antusias belajar mewawancarai nara sumber. Dari cara mereka bertanya tim Humas Lapasda ini sudah seperti ‘wartawan’ beneran,” komentar Jojo yang mengampu jalannya peliputan para peserta pelatihan jurnalistik itu.

Salah seorang peserta Kurni dinilai cukup mampu mengimplementasikan pelatihan penulisan berita. Terbaca cara menulis Kurni sudah memenuhi rumus baku menulis meliputi 5 W 1 H (What, Who, When, Why, Where, dan How). Dalam bahasa Indonesia adalah apa, siapa, kapan, mengapa, di mana, dan bagaimana.

“Menulis itu ternyata menyenangkan dan menjadi sebuah tantangan bagi kami yang sama sekali tidak memiliki latar belakang sebagai seorang penulis,” kata Kurni.

Firman Ramadhan Ketua Tim Humas Lapasda mengaku senang dengan pelatihan ini, sebagai seorang pegawai keamanan Lapas yang juga merangkap tim Humas Firman dituntut untuk mampu berkomunikasi menghadapi warga binaan.

“Ada pembeda sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan. Walaupun (-workshop) ini singkat setidaknya saya makin percaya diri ketika bicara di hadapan umum, dan ke depan semoga tidak grogi lagi,” kata Firman tertawa.

Meski pelatihan hanya berlangsung sekitar enam jam, tetapi setidaknya cara menulis berita release, teknik wawancara narasumber, membuat videografi hingga mengeditnya, tata cara public speaking dapat dimengerti dan diikuti serta diimplementasikan oleh para pegawai Lapas Kelas IIA Tangerang. (Ril)

LAINNYA