Pedagang Kaki Lima Menjamur di Jalan Irigasi Sipon Kota Tangerang

waktu baca 2 menit
Senin, 1 Feb 2021 17:19 0 114 Redaksi TD

KOTA TANGERANG | TD — Pedagang kaki lima menjamur di bahu Jalan Irigasi Kampung Gunung, di sekitar Pasar Sipon, Kelurahan Cipondoh, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang. Kondisi tersebut memicu kemacetan di sekitar pasar itu, tak hanya pada saat padat kendaraan, tetapi juga pada saat-saat lainnya.

Berdasarkan pantauan TangerangDaily di lokasi, Senin, 1 Februari 2021, jumlah PKL (pedagang kaki lima) di sekitar Pasar Sipon itu memang cukup banyak. Padahal, menurut informasi, sebelumnya pernah dilakukan penertiban oleh aparat dari Kecamatan Cipondoh.

Berita Tangerang, Berita Tangerang Terbaru, Berita Tangerang Terkini, Berita Tangerang Hari Ini, Berita Kota Tangerang, Berita Kota Tangerang Terbaru, Berita Kota Tangerang Terkini, Berita Kota Tangerang Hari Ini, Berita Tata Kota, Berita Pasar:

Kondisi Pedagang Kaki Lima di Pasar Sipon, Cipondoh, Kota Tangerang, Senin, 1 Februari 2021. (Foto: Eko Setiawan/TangerangDaily)

Barang yang dijual para PKL tersebut beragam, mulai bahan kebutuhan pokok hingga peralatan rumah tangga. Para pedagang tersebut berani membuka lapak di bahu jalan karena membayarka sejumlah uang setiap hari.

“Untuk yang di dalam pasar, sewa lapak kisaran Rp7 juta sampai Rp8 juta per tahun. Sebagian besar pedagang lama. Sewa setahun itu sudah bersih, tidak ada iuran. Kalau yang di pinggir jalan dipungut Rp20 ribu per hari dan iuran bulanan Rp200 ribu. Dipungutnya oleh ormas (organisasi kemasyarakatan),” ungkap salah satu PKL yang enggan disebutkan identitasnya kepada TangerangDaily. Namun, ia juga tidak menyebutkan nama ormas tersebut.

Berita Tangerang, Berita Tangerang Terbaru, Berita Tangerang Terkini, Berita Tangerang Hari Ini, Berita Kota Tangerang, Berita Kota Tangerang Terbaru, Berita Kota Tangerang Terkini, Berita Kota Tangerang Hari Ini, Berita Tata Kota, Berita Pasar:

Kondisi Pedagang Kaki Lima di Pasar Sipon, Cipondoh, Kota Tangerang, Senin, 1 Februari 2021. (Foto: Eko Setiawan/TangerangDaily)

PKL yang menjual bumbu dapur ini mengaku lebih memilih berdagangdi pinggir jalan karena masih banyak pengunjung pasar yang lebih memilih membeli di pinggir jalan daripada masuk ke pasar.

“Banyak yang membeli di PKL karena lebih mudah dan praktis. Mereka cukup berhenti sebentar, tidak perlu parkir lagi,” katanya.

Hal yang sama juga diutarakan Doni, pedagang daun pisang. Menurutnya, pada masa covid-19 ini makin banyak pedagang baru yang membuka lapak di pinggir jalan.

“Awalnya, pasar cuma di dalam, tapi sekarang makin banyak pedagang baru yang membuka lapak di luar pasar,” katanya.

Dia juga menambahkan, para PKL itu memang sempat ditertibkan, tetapi kembali berjualan lagi, bahkan semakin bertambah banyak jumlahnya.

“Pernah ditertibkan oleh pihak kecamatan. Emang keadaannya lagi covid-19 begini sudah cari penghasilan. Sekarang di sini jadinya makin ramai PKL,” pungkasnya. (Eko Setiawan/Rom/Atm)

LAINNYA