OPINI | TD — Kalimat tasyakur selalu ada pada seorang hamba yang selalu ingat serta patuh dalam mengiringi setiap langkah dalam hidup dan kehidupan. Salah satu nikmat terindah dari Allah yang diberikan kepada manusia yaitu pasangan hidup.
Jodoh dalam pandangan Islam merupakan misteri kehidupan sama halnya dengan kematian. Tak ada yang mengetahui dimana dan siapa dia sesungguhnya. Semua merupakan rahasia dan hanya Allah yang mengetahui.
Sebagaimana penuturan Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Muslim “Allah telah mencatat ketentuan ketentuan ciptaannya sejak 500.00 tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi.”
Jodoh dalam Islam merupakan potret diri atau cerminan diri sendiri. Bila orang tersebut baik akan mendapatkan jodoh yang baik. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Qur’an Surat An Nur Ayat 26, “Perempuan perempuan yang keji untuk laki laki yang keji,dan laki laki yang keji untuk perempuan yang keji, sedangkan perempuan perempuan yang baik untuk laki laki yang baik dan laki laki yang baik untuk perempuan perempuan yang baik.”
Mengingat sejarah sebagai nasihat diri dan keluarga untuk melanggengkan hubungan baik terhadap sesama manusia sampai surganya Allah SWT.
Perjalanan hidup seseorang tidak ada yang mengetahui kecuali orang tersebut mau merubahnya dengan ikhtiar dan doa.
Sebuah contoh yang nyata, perjalanan jodoh seseorang sampai ke jenjang pernikahan tidak ada yang mengetahui kecuali orang tersebut ada keinginan di dalam hatinya. Begitupun contoh sederhana dimulai dari meminjam skripsi untuk dijadikan tesis sebuah nama karya ilmiah untuk meraih gelar Strata S2 yang pada akhirnya dipertemukan Allah SWT.
Setiap manusia hakikatnya sudah ditentukan jodohnya oleh Allah. Hal yang harus ada kita diperintahkan untuk berikhtiar dalam menjemput jodoh atau pasangan hidup.
Ketika sudah berumah tangga hiasilah dengan akhlak yang santun, di dalamnya pembelajaran dalam memahami segala kekurangan dan kelebihan bukan mencari kekurangannya.
Mengutip dari buku Syariat Cinta Menuju Surga, kunci sukses kelanggengan rumah tangga adalah saling memahami dan menghargai.
Sebagaimana Nabi Muhammad bersabda yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim “Terhadap Tuhanmu ada kewajiban yang harus kau tunaikan, terhadap badanmu ada kewajiban yang harus kau tunaikan, terhadap keluargamu ada kewajiban yang harus kau tunaikan, Maka berikan hak kepada orang yang memiliki haknya.”
Semoga kita yang sudah berumah tangga Allah berikan ketenangan, ketentraman dan keberkahan hidup di dunia dan bersambung ke surga-Nya. Wallahu A’lam bishawwab.
Penulis : Dr. Zulkifli, MA
Dosen Prodi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Tangerang dan UIN Jakarta. (Red)